Aku
mulai meninggalkan sejadah dan tasbih tergeletak, sekarang aku mengetahui itu
tidak bekerja sebagaimana yang orang katakan. Karena sering membaca buku buku
sains dan filosofi seperti teori evolusi, ayahku juga mulai meragukan
keimananku dan curiga bahwa aku mulai murtad, sesuatu yang lebih ditakutkan
oleh orang orang beragama, bahkan lebih dari kematian. Aku ingin keluar dari
rumah ini. But how... usiaku sudah 35 tahun, sekarang mulai sulit untuk
mendapatkan pekerjaan. Terakhir aku bekerja di grab sebagai ojol, aku tidak
pernah bermimpi akan menjadi tukang ojek, apalah dikata nasib berkata lain,
kadang kita hanya bisa mngikutinya. Yang lebih mengerikan jika teman teman sma
atau kuliahku dulu tahu aku akan berakhir seperti ini, bayangkan apa yang
mereka katakan, ‘oo.. jadi tikus disini lo’, atau mereka akan termenung pada
kehidupan dan menganggukkan pendapat orang bahwa sukses disekolah akan hancur
di kehidupan nyata, ‘inilah gambaran orang yang dulu di sma cerdas’. Selang 3
bulan bekerja sebagai ojol, seseorang meng hek akunku dan membajaknya mengambil
semua uang ku. Heran ada saja masalah bahkan di tempat yang paling rendah, and
why always me..., seolah olah kegagalan selalu punya caranya untuk menemukanku.
Sepertinya
aku akan membusuk selamanya seperti ini, mungkin dunia ini penuh dengan
kegagalan serupa, tetapi ia tidak tampil dalam buku buku dan media. Media selalu
menceritakan bagaimana kehidupan diisi oleh kemenangan dan orang yang berusaha
pasti akan mendapatkan kesuksesannya, dan itupun membuat orang berfikir bahwa
orang yang gagal dan miskin adalah orang yang tidak berusaha, atau pemalas.
Tetapi
aku tahu itu tidak benar...aku buktinya.
Ini
seperti kera kera yang berjalan tegak mengambil bola dalam box, 170 berwarna
putih dan 30 berwarna merah, bila meraka mengambil warna merah, dan
menampilkannya ke orang orang, kemudian meraka mengambil warna merah lagi, lagi
sampai pengambilan ke sekian tetap warna merah, itu menjadikan bias dalam
menggambarkan isi kotak, kita tahu warna merah hanya 30, namun jika mereka
hanya mengambil warna merah, maka seolah olah 170 yang putih tidak ada,
kegagalan sejatinya lebih banyak dari kesuksesan, tetapi kita takut untuk
melihatnya. Demikian lah si kera ini, mereka menyukai bias dan membuat sistem
dengan bias. Herannya dengan kedunguan semacam ini mereka tidak mau dianggap
kera, mereka percaya bahwa nenek moyang manusia adalah mahluk yang di tendang
dari surga.
If univers occur because of accident, i think we can look
in more flabbergasted way than we think it’s all happen because of subjective
god.
How can be.. low of nature it self make all of these.
Just thinking like that make me happy
Even if i never receive my dream and all my anguish
happen and i have to receive all my failure and...
Married, have a job, home, have children...even if i
never got little accomplishment like ordinary people, such that...
One day i will
converge to my god....nothingness, But ...
Remember i can be here and become part of it, it really
amazing. Because life it self is amazing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar