Kamis, 27 Juni 2019

Kisah si Goblok dan si Dungu


Al kisah diceritakan si goblok dan si dungu dua orang sahabat yang miskin sedang berdikusi
Sigoblok : he dung, kalau kamu punya duit 2 milyar, kamu gunakan untuk apa?
Si dungu : wah enak itu punya duit  milayaran, ya saya buat untuk keperluan hidup saya, buat beli rumah, beli perabotannya, beli mobil, mungkin sebagian buat bisnis, dan yang lainnya bisa buat beli kapal dan pulau. Enak banget itu blok.
Sigoblok : dungu kamu, pantes ibumu ngasi nama kamu dungu. Mana cukup duit 2 M buat beli pulo sama kapal.
Sidungu : lah kamu sendiri kalo punya duit 2 M buat apa? (Dengan tidak mau kalah dan sedikit marah)
Sigoblok : aku kalo punya duit 2 M, nii dengerin!! bakal aku gunain buat beli rumah yang harga 1 M, beli perbotan dan beli mobil.
Sidungu : mobilnya mobil apa ? (menyahut cepat)
Sigoblok : mobil yang bagus yang cukup buat anggota keluarga saya, semisal alphard
Sudungu mensearch harga mobil alphart di internet, karena tidak mau kalah, dengan tertawa mendapatkan kelemahan temannya ia berkata.
Sidungu  : Hahahaa.....goblok kamu, pantes ibumu ngasi nama goblok harga mobil alphard itu 900 jutaan bagaimana cukup duit 2 M buat beli semua itu.
Sigoblok menjawab dengan tenang
Sigoblok : berarti masi kurang sekitar 500 jutaan ya dung!!!
Sidungu : ia kira kira memang kurang 500 jutaan
Sigoblok : ya tinggal ngayal aja lagi duit 500 jt dapetrepot amat. Hehehehe....
Sidungu : ????? (ah sialan terkaget)

Itulah tadi cuplikan si dungu dan si goblok yang sedang berdikusi. Kita tentu tahu 2 orang ini begitu bodoh, bagaimana tidak. Mereka berdiskusi seolah olah hayalan begitu penting. Mereka saling sahut menyahut dalam sebuah hayalan yang hanyalah fiksi, bahkan ketika hayalan mentok dalam logika mereka, mereka menimpakannya dengan hayalan baru seperti kata si goblok dalam ending cerita diatas ‘ya tinggal hayal aja lagi’.

Namun dalam kehidupan kita setiap hari sering sekali kita terjebak dalam diskusi serupa, segala sesuatu yang kita baca atau dengar di sosmed, bahkan bisa jadi di televisi, tanpa mengecek keaslian dan kebenaran berita tersebut kita menganggapnya sebagai sebuah kisah nyata. Dalam sebuah tayangan misalnya di tv one para profesor dan doktor sedang mendiskusikan homosex. Saya heran dengan argumen mereka yang selalu menggunakan kitab suci sebagai landasan. Prof mahfud mengatakan ‘mengapa tuhan menciptakan homosex yang merupakan subuah kemaksiatan, itu sama seperti tuhan menciptakan iblis yang untuk dibenci’. Terheran heranlah saya dengan perdebatan para doktor dan profesor tersebut, bagaimana mungkin orang orang yang dikatakan intelektual tersebut bisa terjebak dalam diskusi seperti si goblok dan sidungu tersebut. Tuhannya mana?? Iblisnya mana? Adam hawanya mana? Surga dan nerakanya mana? Yang bisa diukur tuuu apa???????

Namun ada lagi dari para manusia manusia ini yang tidak suka dengan teori evolusi karena merasa turun dari surga. Mereka saling bertempur demi imajinasi, ada yang bertempur dengan siah, ahmadiah, bahkan tragedi ratusan tahun seperti perang di israel dan palestina. Dan jangan lupa mereka melakukan bom bunuh diri berulang ulang bahkan membahwa anggota keluarga mereka yang masih kecil, demi apa demi imajinasi mereka yang tidak pernah mereka buktikan. Nah sekarang bila anda menganggap si goblok dan si dungu itu benar benar tolol, dengan semua penjabaran yang saya lakukan diatas dapatkah anda mengukur dalamnya kebodohan umat manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar