Meditasi adalah
subjek yang banyak diperhatikan akhir-akhir ini oleh sains, keganjilan dan
pengalaman yang dilaporkan oleh para pelakunya sungguh-sungguh membuat
penasaran. Apakah benar Tuhan berada didalam diri kita, atau mungkin saja benar
yang dikatakan Plato bahwa alam ini memiliki dua bagian yaitu alam real yang
selalu berubah-ubah dan kita rasakan sekarang, lalu alam ide yang abadi dan tak
berubah berada dalam pikiran kita. Kita
kali ini akan mencoba menelusuri penelitian-penelitian yang berkaitan dengan
meditasi mulai yang menganggap bahwa fenomena dari meditasi adalah fenomena fisik
biasa sampai yang menganggap bahwa fenomena tersebut adalah fenomena yang luar
biasa.
Karena meditasi dan pengalaman
ini dialami oleh banyak orang dari kalangan beragama bahkan yang tidak beragama
sekalipun, maka kita perlu mendefinisikan apa itu meditasi. Meditasi berasal
dari bahasa latin meditat atau meditari dari akar kata med yang berarti pikiran
atau perhatian, meditasi disini diartikan suatu tindakan pelatihan yang
terstruktur dan berulang-ulang dengan cara mengontrol pikiran yang dilakukan
untuk mendapatkan beberapa keuntungan, seperti kesehatan, penyatuan dengan
‘Tuhan’ (anihilisasi atau pencerahan), atau kekuatan yang melebihi orang
kebanyakan1. Biasanya meditasi merupakan bagian dari ritual
keagamaan, sebab itu rangkaian ibadah seperti sholat dan zikir dari agama Islam
juga merupakan meditasi. Walau bagi orang yang sudah berpengalaman menganggap
bahwa dalam kehidupan sehari-hari diluar praktek-praktek ritual tersebut juga merupakan meditasi atau pengontrolan
pikiran, tetapi kelihatannya kita cukup membatasi makna meditasi dalam definisi
diatas karena toh pembedaan antara seorang yang melakukan meditasi ritual dan
meditasi pikiran diluar ritual memiliki batasan yang cukup jelas.
https://www.tokopedia.com/sciencephi/etalase/zzz |
Apa Kata Islam
Hadist yang berhubungan dengan
pengontrolan pikiran ketika sebelum dan ketika sholat adalah sebagai berikut:
مَنْ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَا
يُحَدِّثُ فِيهِمَا نَفْسَهُ غَفَرَ اللَّهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ
ذَنْبِهِ
Artinya: Barang
siapa yang berwudhu lalu dibaguskan wudhunya dan dikerjakan sholat dua rokaat,
dimana ia tidak berbicara dengan diri sendiri dalam berwudhu dan sholat itu
sesuatu hal yang duniawi, niscaya keluarlah ia dari segala dosanya, seperti
hari ia dilahirkan oleh ibunya (HR. Bukhari dan Muslim dari Utsman bin Affan).
Hadist berikutnya
Barang siapa yang mengingat Allah
ketika berwudhu, niscaya disucikan oleh Allah tubuhnya secara keseluruhan. Dan
barang siapa tiada mengingat Allah niscaya tiada disucikan oleh Allah dari
tubuhnya selain kena air saja. (HR. Abdul Razaq Filjam Ishaghir)
Dari sini kita tahu bahwa dari
sejak awal berwudhu saja, kita disarankan untuk mengontrol pikiran kita dari
hal-hal duniawi atau pikiran-pikiran yang tidak berguna.
Sedangkan hadist yang mengajak
mengontrol pikiran ketika sholat adalah sebagai berikut :
عَنْ أَنَسٍ قَالَ إِنِّى لاَ آلُو أَنْ أُصَلِّىَ بِكُمْ كَمَا رَأَيْتُ
رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُصَلِّى بِنَا. قَالَ ثَابِتٌ
فَكَانَ أَنَسٌ يَصْنَعُ شَيْئًا لاَ أَرَاكُمْ تَصْنَعُونَهُ كَانَ إِذَا
رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ انْتَصَبَ قَائِمًا حَتَّى يَقُولَ
الْقَائِلُ قَدْ نَسِىَ. وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ السَّجْدَةِ مَكَثَ
حَتَّى يَقُولَ الْقَائِلُ قَدْ نَسِىَ.
Artinya: 'Sesungguhnya anas pernah berkata
: sungguh aku tidak kuasa sholat dengan kamu sebagaimana aku pernah melihat
melihat rasullalah SAW. Sholat dengan kami, yaitu apabila mengangkat kepalanya
dari ruku, beliau berdiri tegak sehingga orang-orang menduga bahwa beliau lupa,
dan apabila mengangkat kepalanya dari sujud , beliau diam sehingga orang-orang
menduga bahwa beliau lupa'. (HR. Bukhari
dan Muslim).
Ini lah bukti kalau nabi sholat
lama sehingga dikira lupa oleh makmumnya, ya kita bayangkan saja bagaimana
kondisi kita saat ini, orang sholat baru 15 menit saja dibilang lama, saya
yakin walau tidak ada ukuran waktu pada saat jaman dimana nabi hidup, tetapi
tidak mungkin nabi sholat hanya dalam waktu 5 menit saja.
Coba
kita lihat juga apa yang dikatakan agama tentang penyatuan dengan Tuhan terutama
tentang ayat-ayat yang berhubungan dengannya, atau untuk sekedar menghindari
kesalah pahaman.
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ ﴿١٦
إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ ﴿١٧
Artinya
: ‘Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan kami mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan kami lebih dekat kepadanya dari pada urat
lehernya’. (QS. Qoff : 16-17)
Kata al-warid (الورد) ada yang memahami dalam arti urat leher, ada
juga yang memahaminya sebagai urat-urat yang tersebar ditubuh manusia dimana
darah mengalir, yang jelas kata tersebut menggambarkan sesutau yang menyatu dengan
manusia sehingga sangat dekat dan karena tersembunyinya manusia tidak dapat
merasakan kehadirannya. Kata ‘kami lebih dekat kepadanya dari urat lehernya’. Merupakan
suatu kiasan betapa Allah maha mengetahui keadaan manusia yang paling
tersebunyi sekalipun. Kalimat itulah yang paling mendekati dengan hakikat ilmu
Allah, dan karenanya Ayat tersebut tidak bisa dinyatakan merupakan penyatuan
hamba dengan Tuhannya seperti yang dianut oleh kebanyakan sufi karena kata kami
yang dimaksud ayat diatas adalah kedekatan ilmuNya atau bisa juga kuasaNya2.
Sedangkan hadist-hadist yang
berhubungan dengan penyatuan mungkin adalah yang ini
وما تقرب إلي عبدي بشئ أحب إلي مما افترضت عليه ولا يزال عبدي يتقرب إلي با
لنوافل حتى أحبه – فإذا أحببته كنت سمعه الذي يسمع به وبصره الذي يبصر به –
ويده الذي يبطش به – ورجله التي يمشي بها – وإذا سألني لأأعطينه ولئن
استعاذني لأعيذنه —رواه البخاري
Artinya: “..Dan tidaklah seorang
hambaKu mendekat kepadaKu dengan sesuatu yang Aku cintai melebihi dari apa-apa
yang telah Aku wajibkan kepadanya. Dan tidaklah seorang hambaKu mendekat
kepadaKu dengan melakukan amala-amal Sunnah sehingga (akhirnya) Aku
mencintainya. Dan apabila Aku telah mencintainya, maka Aku lah telinganya yang
dia gunakan untuk mendengar, dan Aku lah matanya yang digunakan untuk dia
melihat, dan Aku lah tangannya yang dia gunakan untuk dia mengambil, dan Aku
lah kakinya yang dia gunakan untuk berjalan. Dan andaikan dia meminta sesuatu
pasti aku kabulkan, dan jika ia meminta perlindungan kepadaKu pasti Aku
lindungi”.(Hadist
Qudsy riwayat Imam Bukhori).
Apa Kata Sains
Teks tertua yang
ditemukan mengungkap tentang kebiasaan meditasi datang dari agama Hindu dalam
veda walaupun beberapa pakar mengatakan yoga yang merupakan salah satu praktek
meditasi sudah ada sebelum agama Hindu datang. Ditemukannya lukisan
berusia 3000 SM yang menggambarkan orang sedang melakukan yoga di pemukiman
lembah Indus merupakan bukti tentang adanya praktek yoga sebelum agama Hindu, sedangkan
agama Hindu sendiri diyakini merupakan agama tertua yang datang dari kebudayaan
proto indo eropa dan baru ada sekitar tahun 1700 hingga 1100 SM, hal ini dapat
dilihat dari teks kuno tertua veda yaitu rigveda3. Bagaimana kalau kita membagi topik meditasi
menjadi tiga bagian pertama yang berhubungan dengan penyatuan dengan Tuhan atau
pencerahan atau anihilisasi, kedua berhubungan dengan kesehatan dan terakhir
dengan meditasi yang menyebabkan pelakunya memiliki kekuatan diatas manusia
rata-rata.
a.
Penyatuan
dengan Tuhan / anihilisasi / pencerahan
Eckankar sebuah grup
spiritual mengaku melakukan penelitian terhadap sensasi yang terjadi dari para
pelaku meditasi beberapa aliran spiritual, ia mendapatkan bahwa ada tahapan
sensasi yang dirasakan bagi para partisipan meditator diantaranya tahapan
paling rendah disebut fisik suasana yang dirasakan adalah suara gemuruh, disini
yang terjadi adalah kehidupan keseharian, tahapan materi tempat keinginan dan
hasrat. Yang kedua tahap astral suasana yang dirasakan seperti gemuruh ombak
pada tahapan ini masih terdapat fenomena fisik seperti spirit, dan pencapaian pengetahuan
yang gaib. Yang penting lagi adalah tahap sebab akibat dengan suasana dentang
lonceng ingatan dan tahap mental yaitu tahapan diamana pelakuknya memiliki
perangkat filsafat, etika dan ajaran moral. Tahapan jiwa yaitu tahapan pembatas
kehidupan suci dan kenyataan diri. Tahap alakh lok yaitu tahap dimana meditator
sudah tidak terikat dengan kehidupan dunia. Tahap akhir sugma dimana meditator
dipenuhi perasaan lautan cinta dan kasih sayang4.
Pengalaman pengalaman
spiritual semacam ini kiranya pernah dialami oleh kebanyakan orang religius,
tetapi apakah sains dapat membuktikan kebenaran pengalaman-pengalaman semacam
ini, atau jangan-jangan pengalaman semacam ini hanyalah delusi yang secara
tidak sengaja dibentuk dari benturan sinyal-sinyal diotak. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh
Buhkari dikatakan bahwa nabi mendapat wahyu seperti mendengar suara lonceng,
dihadist lain yang diriwayatkan Bukhari dari Shafwan Ibnu Umayyah dikatakan
bahwa nabi Muhammad ketika menerima wahyu merah mukanya, tertidur dan
mengeluarkan orokan dari mulutnya seperti orang terkena epilepsi, tetapi yang
perlu diketahui tidak setiap nabi menerima wahyu terjadi peristiwa semacam ini,
dilain hadist mengatakan bahwa nabi
ketika mau menerima wahyu seperti mendengar lonceng atau melihat
malaikat. Pada kisah Paulus kita juga mendapatkan hal serupa ketika ia sedang
berjalan di Damaskus ia melihat kilatan cahaya, lalu terjatuh dan mendengarkan
suara kristus, kemudian ia buta dalam beberapa hari.
Tanda-tanda dari
epilepsi adalah rusaknya lobus temporal, kehilangan keseimbangan, ilusi visual,
dan halusianasi pendengaran, meskipun jarang juga sering dilaporkan terjadi
kebutaan. Laporan yang diperoleh dari psikiater Norman Geschwind, para
penderita epilepsi lobus temporal sering memperlihatkan ciri-ciri kepribadian
yang khas, hiper religius, minat yang besar terhadap filsafat, dan memiliki
kecenderungan menilai makna yang amat emosianal pada peristiwa serta adegan
biasa. Tetapi yang perlu diketahui tidak semua penderita lobus temporal menjadi
terobsesi dengan agama hanya saja memang hubungan antara keduanya cukup erat5,
nah dari sinilah para ahli dapat memulai.
https://www.tokopedia.com/sciencephi/etalase/zzz |
Michael Persinger guru
besar psikologi di Laurentian University di Kanada, mengaku menemukan daerah
yang dapat yang menyebabkan orang-orang mengalami penglihatan atau perasaan ‘Tuhan’.
Untuk menguji teorinya Persinger memasangkan helm yang telah dipasangi oleh
kumparan yang dapat menghasilkan medan magnet yang menyerupai magnetik otak
kepada 48 relawan yang merupakan mahasiswanya
sendiri. Helm yang diberi nama transcranial magnetik simulation ini dirancang
untuk memberikan medan magnet ringan dengan kisaran 100nT hingga 1µT pada
bagian lobus temporal diotak. Bila para
relawan merasakan suatu kehadiran tertentu maka ia diharuskan menekan tombol.
Persinger mendapatkan hasil 8 dari 10 orang yang di tembaki medan magnet memang
merasakan sebuah kehadiran[5][6][7].
Persinger yang juga
ikut mencoba helm tersebut menyatakan
untuk pertama kalinya ia yang seorang atheist yang menggunakan helm tersebut
juga dapat merasakan kehadiran Tuhan. Dari banyak partisipan ada yang mengaku
seperti merasakan kehadiran seseorang yang amat pribadi, ada juga partisipan
yang merasakan seperti terbang, merasakan perasaan yang nyaman. Setelah magnet
dimatikan mereka merasakan kehilangan sesuatu yang sangat berharga. Pengalaman
yang dihasilkan oleh god helmet ini begitu nyata, Dr. Persinger menduga mungkin
gejala inilah yang secara disengaja ataupun tidak, menimbulkan
pengalaman-pengalam bertemu dengan Tuhan, mahluk asing, mahluk halus. Ia juga
mengajukan hipotesis bahwa pengalaman-pengalam semacam inilah yang hadir dalam
bentuk agama dan mitos-mitos yang berada dalam masyarakat, mengendap selama
ribuan tahun dengan dukungan budaya8.
Bisa jadi penelitian
tersebut dapat menunjukkan penerimaan wahyu yang diterima nabi Muhammad atau
suara yang didengar Paulus, atau mungkin juga perasaan pencerahan dan out of
body experience hanyalah merupakan gejala fisik diotak yang menimbulkan delusi
saja. Mengingat tembakan acak dari gelombang lemah pada bagian lobus temporal dapat
menyebabkan pengalaman-pengalam serupa, ditambah lagi dengan kerusakan pada
lobus temporal ini memberikan kecenderungan para penderita epilepsi menjadi
sangat religius dan filsafatis serta
menilai suatu peristiwa biasa dengan emosi keagamaan berlebih.
God spot |
Salah satu percobaan
yang dapat dikatakan percobaan ilmiah yang berhasil adalah percobaan tersebut
dapat diulangi dan menghasilkan hasil yang serupa. Penelitian Persinger terbukti
tidak dapat diulangi, salah satu sebabnya adalah pengaruh sugesti, para relawan
telah diberitahu bahwa mereka akan merasakan hal-hal ganjil, kemudian diketahui
juga bahwa para mahasiswa yang menjadi relawan adalah mahasiswa tingkat pertama
yang mendapat bonus nilai karena ikut berpartisipasi, hal ini sangat meresahkan
karena bisa jadi para mahasiswa muda itu sengaja memberikan kesaksian agar
mendapat nilai baik. Dari penelitian V.S. Ramacandran yang menggunakan
penderita epilepsi dan dari penelitian-penilitian lainnya diketahui sekarang
daerah lobus temporal atau biasa disebut god spot bukan merupakan satu-satunya
bagian otak yang mengurusi masalah agama, tetapi perasaan beragama dan
spiritual melibatkan banyak daerah diotak termaksud lobus temporal.
Dalam meditasi perasaan penyatuan dengan Tuhan
atau anihilisasi bukan hal yang begitu saja terjadi, ini membutuhkan proses dan
latihan yang lama. Ada beda antara perhatian khusus dengan kesadaran biasa yang
sering kita lakukan secara tidak sadar.
Prof Larry Weiskranz dari universitas Oxford melakukan penelitian
terhadap Graham young yang menderita kehilangan kesadaran melihat dapat menjadi
buktinya. Graham Young memiliki otak yang tidak biasa, ia mengalami kecelakaan
saat masih kecil yang mengakibatkan kerusakan pada salah satu bagian otaknya
sehingga ia kehilangan penglihatan ke arah kanan dikedua matanya,
sebenarnya otak Graham Young dapat
memproses informasi virtual dikedua sisi tetapi ia tidak menyadarinya, dengan
kata lain ia hanya mengalami kerusakan di fisual kortex yaitu otak bagian
belakang yang dapat menyebabkan ia kehilangan kesadaran melihat, dalam ilmu
neuron kasus ini adalah kasus langkah yang disebut pandangan buta. Karena
penyakitnya ini, Graham Young mendapat penerbangan gratis keseluruh dunia,
bukan untuk rekreasi tentunya, tetapi sebagai bahan penelitian para neuro
saintis, kikikiiii, murah hati ya si Graham.
Prof Larry Weiskranz
mencoba meneliti lebih dalam, ia menunjukkan pada Graham sebuah titik cahaya
yang bergerak disisi butanya, anehnya walau Graham mengakui bahwa ia tidak
dapat melihat pergerakan cahaya, tetapi Graham dapat menebak arah pergerakan
titik tersebut. ‘Saya tidak menyadari kejadian yang terjadi didaerah buta saya,
namun kearah mana titik itu bergerak saya bisa menjawabnya 90%’ paparnya. ‘Pandangan buta adalah kondisi dimana
seseorang bisa merespon kejadian-kejadian visual tanpa menyadari hal tersebut,
karena kita sudah tahu apa yang rusak diotak, kita bisa mengatakan bahwa ada
area diotak yang kritis untuk kesadaran’ demikian jelas prof Larry. scan memaparkan bahwa saat Graham merespon
titik-titik namun tidak menyadarinya jalur fisual yang primitif aktif, namun
saat dia benar-benar melihat titik,
daerah otak baru menyala. Dengan demikian penelitian tersebut dapat memaparkan
bahwa kita membutuhkan banyak area dalam otak yang bertanggung jawab terhadap
kesadaran, atau tidak ada markas besar dalam otak yang khusus menerima tugas
ini. Mungkin dari penelitian ini kita dapat mengambil manfaat bahwa menjadi
sadar bukan hanya sekedar menerima informasi, tetapi kita harus melakukan
sesuatu agar berada dalam keadaan sadar. Ini dapat diibaratkan seperti
mengemudi mobil atau motor tiba-tiba anda sampai dirumah, atau pada saat
sholat, sering kali tanpa mengetahui bacaan apa yang kita baca atau pada rokaat
berapa kita sholat, tiba-tiba sholat kita sudah selesai, itu terjadi karena pada saat sholat kita
melakukannya tanpa sadar dan pikiran kita melayang kemana-mana. Pernah
merasakannya kan, pasti pernah, saya yakin, semua manusia pernah mengalaminya9.
Berbeda
dengan ketika sedang berdoa atau bermeditasi dengan khusu, para pelaku berusaha
untuk meningkatkan konsentrasi hingga mencapai keadaan mabuk mistik, dimana
seseorang melepaskan egonya hingga titik nol memasuki rasa diri menjadi satu
keseluruhan realitas. area asosiasi perhatian (attention association area
disingkat AAA) yang terlibat dalam konsentrasi dan perencanaan yang terdiri
dari korteks prefrontal dorsolateral, kerteks inferior dan orbital frontal,
korteks sensorimotor dan dorsomedial atau otak bagian depan memperlihatkan
peningkatan yang signifikan. Sedangkan area asosiasi oreintasi (AAO) yang
bertugas menentukan arah, mendefinisikan diri dan bukan diri yaitu lobus
posterior superior parietal, yang terletak di belakang kepala meredup5.
Meningkatnya daerah
AAA dan menurunnya daerah AAO, menyebabkan menurunya kesadaran sekunder dan
meningkatkan kesadaran primer. Kesadaran primer yang terdapat dalam semua
binatang adalah kesadaran yang membentuk kesadaran adegan-adegan indrawi,
sedangkan kesadaran sekunder yang diketahui tedapat pada manusia (beberapa
sumber mengatakan juga terdapat pada hampir kebanyakan mamalia) merupakan
kesadaran yang dibentuk akibat memori jangka panjang tentang diri. Dengan kata
lain seorang yang mengalami pencerahan tidak dapat membedakan diri dan bukan
diri dengan meningkatnya kesadaran primer dan menurunya kesadaran sekunder yang
artinya mereka SANGAT TIDAK EGOIS.
Banyak sekali
pernyataan-pernyataan tentang penyatuan ini, ada yang berkata bahwa mereka
tidak lagi dapat membedakan dirinya dan batu, salah satu metode tes apakah
seorang sudah mengalami pencerahan dalam zen disebut metode koan, sang guru
akan menanyakan ‘apakah ini’ sambil memegang batang ranting, bila sang murid
berkata ‘ini ranting’, ‘bodoh ini adalah dirimu’ tegas sang guru, sekarang guru
pun tau bahwa murid tersebut belum mengalami pencerahan. Ada lagi yang berkata
‘aku Tuhan’ ini biasanya banyak terdapat pada aliran sufisme dalam Islam. Intinya
pengalaman ini, merasakan kesadaran yang berbeda dari biasanya dan sulit untuk
dijelaskan, seseorang dapat berkata ‘saya dulu tau bahwa saya tercipta tetapi
saya sekarang sadar bahwa saya tidak pernah tercipta’, Yang lain bisa berkata ‘ketika
pertama kali saya datang untuk latihan bermeditasi saya selalu disibukkan
dengan pikiran bagaimana cara mendapatkan
uang, pacar dan rumah tetapi sekarang, saya sadar bahwa itu semua tidak
penting, saya sadar bagaimana batu itu dapat muncul tanpa ada peran apa-apa
dari saya adalah penting, saya tidak lagi penting, segala sesuatu ada tanpa
saya harus ada’.
Pencerahan
adalah keadaan dimana anda
tidak lagi bertanya apa itu pencerahan
tidak lagi bertanya apa itu pencerahan
Satu lagi keutamaan
orang yang melatih meditasi, AAA dibangun terutama oleh cortex prefrontal
(CPF), bagian ini merupakan bagian yang paling berkembang pada manusia
menempati hingga 30% dari total korteks cerebri manusia (simpanse hanya 11%),
kemampuan manusia membedakan baik dan buruk terdapat pada otak bagian ini. CPF adalah bagian di otak yang memiliki
sirkuit paling banyak dan paling lengkap ke dan dari seluruh bagian otak lain.
Kemampuan mengambil keputusan dan berfikir pada manusia merupakan perpaduan
kerja antara CPF yang mangatur pemikiran rasional dan sistem limbik yang
mengatur emosi.
Penelitian yang
dilakukan oleh Shiv dan Fedorikhin (1999) bisa menggambarkan keadaan ini. para
partisipan disuruh untuk memilih antara dua pilihan makanan yang pertama coklat
dan yang kedua salad buah. Pilihan rasional yang didominasi oleh CPF akan
memilih salad dibandingkan coklat karena salad
lebih sehat dibandingkan coklat mengingat kalori dari coklat lebih
tinggi. Begitu pula sebaliknya, pilihan yang lebih emosional yang didominasi
oleh amigdala (limbik) akan memilih coklat karena coklat lebih enak dan manis
rasanya. Sebelum memilih para partisipan di suruh untuk mengingat 7 buah angka
dan dialain waktu hanya 2 angka, ternyata hasil mengatakan ada perbedaan
keputusan dari perlakuan ini. ketika subjek diperintahkan untuk mengingat 7
angka mereka cenderung untuk mengambil keputusan yang emosional yaitu 59%
subjek memilih coklat jerman, sedangkan jika diperintahkan mengingat 2 angka
saja persentase pengambilan keputusan emosional lebih menurun yaitu sekitar 37%
subjek memilih coklat. Hal ini terjadi
karena mengingat adalah pemikiran rasio yang merupakan sistem dari kerja CPF. Ketika
subjek diperintahkan mengingat 7 angka kerja CPF tersita perhatiannya pada
tugasnya untuk mengingat sehingga amigdala yang mengatur keputusan emosional
lebih dominan, dan sebaliknya ketika subjek disuruh mengingat hanya 2 angka,
kerja CPF lebih ringan sehingga CPF dapat mengirimkan sinyal untuk mengambil
keputusan lebih rasional dan mengurangi kerja amigdala6.
Cidera pada CPF
bagian otak yang terletak dibelakang hidung ini dapat menyebabkan hilangnya
moral seseorang, sindroma apetis yang dijumpai pada penderita kerusakan otak
depan bagian dalam memperlihatkan hilangnya tata krama sosial dimana penderita
tidak menghiraukan diri sendiri dan lingkungan sekitar tanpa merasa tertekan.
Kerusakan pada CPF juga mengurangi kemampuan antara yang diketahui dan yang
diperbuat. Misalnya dapat menceritakan tentang bahaya dari membuang sampah
tidak pada tempatnya atau bahaya dari korupsi, tetapi tidak mampu untuk
membuang sampah pada tempatnya atau tidak mampu untuk tidak berbohong atau
korupsi. Kelihatanya penyakit ini adalah penyakit yang menjangkiti kebanyakan
warga Indonesia. Pernah dengar bahwa sensus mengatakan bahwa 70% warga mengetahui
bahwa cara penanggulangan demam berdarah adalah dengan 3M tetapi yang melakukan
tindakan 3M tersebut hanya sekitar 3%, inilah tanda-tanda rusaknya CPF, mungkin
sebab mengapa bangsa ini rusak karena bangsa ini dihuni oleh orang-orang
gangguan jiwa yang menjadi zombi karena rusaknya CPF. Heheheeee gak-enggak
becanda, rusaknya CPF memang membuat penderitanya tidak mampu mensinkronkan
antara perbuatan dan yang diketahui, tetapi masalah bangsa ini yang mirip
dengan penderita rusaknya CPF mungkin adalah masalah mind set.
Dengan meditasi
berarti sang pelaku dapat meningkatkan peran CPF. Seperti yang diketahui bahwa
CPF berperan penting pada pengambilan keputusan, rencana masa depan, dan
pertimbangan sosial. Gabungan dari ke tiga fungsi ini memberikan makna hidup
yang sangat berarti bagi kehidupan manusia dan juga merupakan jantung dari
spiritualitas. Viktor Frankl spikiater Yahudi yang merupakan dokter yang ikut
serta dalam penyembuhan paska perang dunia II, mengatakan bahwa makna hidup
merupakan bagian terpenting dari kehidupan manusia. Karena itu setiap tindakan
yang meniadakan makna hidup dan spiritualitas dan juga memberikan kesulitan
dalam menjalani hidup. Ia mengamati para penghuni kamp konsentrasi Nazi Jerman
yang pernah menghianati temannya demi kelangsungan hidup mereka sendiri
akhirnya tidak dapat hidup tenang sesudahnya, mereka banyak melakukan tindakan
bunuh diri disebakan ketidak mampuannya menerima apa yang telah mereka lakukan.
Sebaliknya seseorang yang dalam keadaan tak berdaya dan tidak memiliki apapun
dapat bahagia hanya dengan memikirkan orang yang mereka cintai dan apa yang
telah mereka korbankan, mereka yang melakukan ini akan menjalani penderitaannya
dengan cara yang terhormat.
Nah karena itulah
orang yang melatih meditasi akan meningkatkan kemampuan CPF, ketika mereka
melakukan meditasi dengan rutin kemungkinan besar CPF akan sering digunakan
sehingga akan membentuk banyak sinapsis dan jalur neuron baru, pada akhirnya
kemampuan CPF untuk mengimbangi atau mengatur kerja amigdala akan meningkat.
Semakin baik kerja CPF semakin tinggi daya pikir dan kemampuan pemaknaan hidup
yang dibentuk.
Akan
datang masa atas manusia, mereka melakukan sholat
namun
pada hakikatnya mereka tidak sholat
(HR.
Achmad)
Jadi jelas disini
bahwa pangalaman yang dirasakan oleh pelaku meditasi bukanlah pengalaman yang
terjadi begitu saja, juga melakukan meditasi dapat memberi banyak keuntungan
bagi pelakuknya, meningkatnya bagian CPF diotak yang mengatur pengambilan makna
dari kehidupan adalah hal yang paling penting bagi manusia dan kemanusiaan. Yang
saya pikir bangsa ini sangat memerlukannya, bila kita melihat bobroknya bangsa
ini mungkin hal semacam ini terjadi karena kita bangsa yang mayoritas muslim
belum dapat melakukan sholat dengan khusu, banyak orang yang memang melakukan
syariat dengan ketat tetapi kosong dalam hal spiritualitas dan pemaknaan hidup.
b.
Kesehatan
~ Kebahagiaan
Selain hal-hal
tersebut diatas meditasi juga memiliki keuntungan yang lain bagi sang pelaku,
diantaranya meditasi menyediakan kebahagiaan yang lebih konstan dibandingkan
semua sumber kebahagian yang pernah diketahui, dan tentunya kebahagiaan
berkorelasi dengan kesehatan. Kita akan memulai topik kebahagiaan ini dengan
melihat kebahagiaan-kebahagiaan yang biasa kita kejar dari segi sains. Pernah
merasa hidup begitu sulit, atau pernah dalam hidup ini ngedumel ‘seandainya
saja aku menjadi orang kaya pasti hidup menjadi begitu menyenangkan’, ‘seandainya
aku menjadi orang kaya aku akan bisa membeli ini dan itu dan tentunya aku pasti
akan lebih mudah menjalani hidup’. Kita akan membasmi ilusi kebahagiaan yang
dikibarkan oleh bendera kapitalisme disini. Kita akan membongkar semua
omong-kosong itu dan membedahnya secara keseluruhan dari segi sains.
Para saintis mengikuti keseharian orang-orang
yang hidup dinegara demokrasi dibarat untuk mengukur tingkat kebahagian mereka,
tidak peduli setelah menang lotre, menikah, bangkrut atau putus cinta, tak
peduli sebesar apa kebahagiaan atau kekecewaan yang anda peroleh, kita
cenderung kembali ke tingkat kebahagiaan awal.
Ketika anda mendapatkan 1 milyar pertama anda akan bahagia tetapi untuk
1 milyar kedua ketiga dan ke empat perasaan kebahagiaan akan cenderung menurun,
mungkin hal semacam ini terjadi karena faktor tersebut bukan memberikan
kebahagiaan sejati tetapi sebuah ilusi dari keserakahan yang dasarnya hanyalah
keinginan untuk abadi. Bayangkanlah seperti anda memiliki hp baru atau motor
baru, atau seperti anda pertama kali jatuh cinta pada pasangan anda, kenikmatan
memiliki barang baru pada kemudian hari akan menurun seiring dengan berjalannya
waktu, kemudian anda mulai melirik hp atau motor keluaran terbaru, atau mungkin
melirik cewe atau cowo lain. Materialisme adalah hasrat, sok pasti ‘more we
have more we need’.
Manusia
apabila diberi gunung emas yang ke dua
Mereka
akan meminta yang ke tiga,
Sesungguhnya
manusia itu tidak akan puas
hingga
mulutnya disumpal dengan tanah (mati)
(HR.
Bukhari)
Penelitian
selanjutnya dapat memperkokoh pendapat saya diatas, yang berasal dari peraih
nobel ekonomi dan psikolog Daniel Kahneman yang mengatakan bahwa orang-orang
yang memiliki pendapatan diatas rata-rata memang puas dalam menjalani hidup
tetapi mereka hampir tidak bahagai dibandingkan orang lain dari waktu-kewaktu,
cenderung lebih tegang dan menghabiskan waktu lebih sedikit di kegiatan yang
menimbulkan relaksasi10. Kita bisa melihat bahwa gedung yang megah
pencakar langit pastilah sang pemilik hidup bahagia berkecukupan, dan dapat
membeli ini itu, berbeda dengan kita yang membeli ketoprak disamping gedung itu
harus melihat kantong dan tanggal, tetapi pernahkah kita juga berfikir bahwa
sang pemilik gedung juga harus terjebak dalam perasaan takut untuk
mempertahankan kekuasaan dan bisnisnya. Mempertahankan hal yang besar seperti
aset gedung mungkin jauh lebih stress
dibandingkan segenggam uang yang kita pertahankan dan kita pikir-pikir untuk
dikeluarkan saat membeli ketoprak.
Sebuah studi yang
diterbitkan oleh Jerman institute for economic research mengatakan bahwa mereka
yang cenderung lebih memperhatikan keluarga, teman, sosial, lebih mendapatkan
kepuasan dalam hidup. Sedangkan orang-orang yang cenderung lebih memperhatikan
kesuksesan dalam karir dan keperluan material memiliki kehidupan yang kurang
memuaskan10. Hal ini mungkin terjadi karena seperti yang dikatakan
tadi memperoleh hubungan yang baik dengan sesama adalah sebuah pemaknaan hidup
yang lebih tinggi dan lebih memuaskan jika dibandingkan dengan perolehan materi
semata.
salah satu kunci kebahagian adalah tersenyum, so smile |
Penelitian yang
dilakukan oleh Davidson pada praktisi Budha seperti yang dijelaskan ditopik
tentang ‘memahami takdir melalui sains’ diketahui bahwa seseorang yang melatih
pikirannya dengan meditasi menunjukkan kecondongan aktifasi otak ke sebelah
kiri. Tentu saja kalau kita mau berfikir skeptis kita bisa berkata mungkin para
biarawan ini memiliki asimetri kiri atau mungkin ia memang dilahirkan bahagia.
Namun selama meditasi rasa iba bagan memperlihatkan bahwa asimetri bergerak ke
area korteks prefrontal kiri, bahkan bagi para praktisi budha yang melatih
meditasi cukup lama meditasi dapat menenggelamkan aktifitas di prefrontal
kanan, sebaliknya kelompok kontrol para mahasiswa yang hanya dilatih dua minggu
untuk meditasi tidak menunjukkan perbedaan antara prefrontal kiri dan kanan,
hal ini menunjukkan meditasi dapat menyebabkan pelaku yang mempraktikannya
secara rutin mengalami kebahagian yang menetap11.
c.
Kemampuan
diatas manusia rata-rata.
Sebelum sang dewa
matahari datang bunga morning glori sudah memekarkan mahkotanya, rupa-rupanya
perjalanan kadar air dibatangnya yang dipengaruhi oleh peredaran Dewa matahari
memaksanya untuk berkembangbiak, ini adalah sebuah resiko yang harus ia tempuh
sebab hanya sedikit lebah yang akan membantunya berkembangbiak yang bertahan pada suhu dingin ketika subuh, tetapi
lebah bumblebhees dapat menggetarkan sayapnya untuk memberikan panas pada
tubuhnya, ia dapat bekerja lebih pagi dibandingkan serangga lainnya. Keelokan bunga
morning glori rupanya memikat bumblebeees, seperti ada interaksi tak terkatakan,
sang lebah dapat meminum saribunga, ‘tetapi’ kata bunga ‘tolong antarkan serbuk
sari ini pada putik bunga sebelah’. Serbuk sari adalah sebuah tanda cinta yang
diberikan bunga jantan kepada betinanya, karena semua mahluk hidup membutuhkan
makanan dan reproduksi, alam ini penuh dengan interaksi kompleks tak terkatakan
semacam ini.
Hidup adalah
pertarungan terhadap waktu, setiap interaksi dipengaruhi oleh peredaran ibu
bumi kepada dewanya matahari. Termaksud spesies ini, spesies ini begitu sombong
untuk menyadari bahwa dirinya juga binatang yang hidupnya tergantung pada dewa,
walaupun ia sendirilah yang memberi nama dirinya Homo sapien, tetapi jelas
untuk bercinta dan berkembangbiak yang ia sadari sebagai kehendak bebas adalah
tidak lebih dari peristiwa reproduksi. Homo sapien berasal dari sperma yang
dimuncratkan ke sel telur, dan demikian pula sapi, berasal dari peristiwa yang
sama. Bila beberapa dari mereka harus bangun subuh untuk menghindari macet dalam
mencari uang, begitu pula kumbang bumblebhees. Bila sebagian dari mereka ada
yang cukup malas bangun pagi dalam bekerja karena tidak ada bos yang
mengocehinya, demikian pula kumbang kera yang baru bangun ketika suhu lingkungannya
270C yaitu sekitar jam 11, ia bertugas menjadi kurir dari bunga
mesemb afrika selatan. Dalam banyak hal spesies ini dipengaruhi oleh sang dewa
sama seperti mahluk lainnya.
Hukum termodinamika
II mengatakan kepada kami bahwa dalam sistem tertutup entropi akan
semakin
meningkat, entropi menunjukkan kearah mana waktu berjalan. Ketika kita
memanaskan benda, perlahan benda tersebut akan menjadi dingin, hal ini
terjadi karena panas tersebut akan disebarkan merata kearah lingkungan.
Ini berarti bahwa energi akan menyebar kesegala arah untuk memperoleh
keseimbangan. kita mendapati kesimpulan bahwa peristiwa ini terjadi
dalam semua lingkup ruang, telah diamati bahwa bintang-bintangpun
bergerak menjauh satu sama lain, dan bahkan ruang-ruang yang melingkupi
tubuh andapun bergerak menyebar dengan kecepatan yang amat minim.
Biasanya para saintis menjelaskan peristiwa ini dengan cara yang lebih
sederhana, sebuah gelas yang jatuh kelantai akan menyebarkan seluruh
pecahannya
kesegala arah, inilah yang disebut keacakan atau entropi, entropi akan
semakin
meningkat seiring berjalannya waktu. Tidak seluruh kejadian dialam ini
akan
rusak tentunya, anda bisa saja berkata kita membangun rumah, gedung, dan
bahkan
alam pun dapat membentuk planet dan pada akhirnya manusia. Ya itu betul
tetapi
semua itu tidak dilihat dalam sistem tertutup, ada sebuah aliran energi
yang
menghambat keacakan tersebut. Ambil saja contohnya manusia, mereka harus
menyadap energi dari lingkungan agar dapat sejenak menghambat kehancuran
yang
disebabkan oleh entropi. Manusia atau Homo sapien ini sejak ribuan tahun
yang
lalu mulai membentuk jaringan sosial yang amat rumit yang sebenarnya
bertujuan
hanya pada dua hal yaitu manyadap energi dari lingkungannya untuk
bertahan
hidup dan yang kedua berkembangbiak.
Cukup disayangkan,
saya penulis juga termaksut Homo sapien, dan yang paling memuakan adalah saya
juga harus ikut dalam perlombaan tikus dalam mencari uang, percayalah tidak ada
yang lebih menyebalkan dari pada ini. Pernah suatu ketika saya berhayal
seandainya saja betul bahwa kita adalah mahluk yang yang turun dari surga, maka
mungkin saja kita bisa mengisi energi hanya dengan berdoa pada Allah yang katanya
menciptakan dewa matahari, tanpa harus berusaha mencari kertas bergambar
pahlawan yang lagi-lagi karena peradapan aneh ini diberi nilai yang cukup
tinggi didalam pikiran manusia. Setiap harinya setelah sang dewa terbit saya
harus bergabung dengan sesama Homo sapien untuk menolong para pemimpin
kapitalis dalam merusak ibu kami bumi.
Sebelum kembali
bersatu dengan ibu bumi, sang dewa memberi batas waktu dan mengurangi umur
kami setiap kali ia menyapa kami dari timur. Sebenarnya saya melihat dewa
terbit sudah sebanyak 10220 kali. Dan setiap harinya bukanlah harga yang gratis
untuk diperoleh, dewa hanya memberi kita banyak cahaya, sayangnya cahaya bukan
lah makanan kami, karena itu kami diharuskan berusaha mencari wujud lain dari
cahaya dewa. Disinilah kemuakan mulai terjadi, hari demi hari diisi dengan
kepenatan, dan kebebasan pun terenggut karenannya.
Entah imajinasi ini
berkembang ketika kami menyeleksi pasangan sebelum menikah atau dari sebab
lain, saya sering bermimpi untuk menghilangkan kepenatan ini, seandainya saja
saya dapat melipat ruang dan waktu sehingga saya tidak memerlukan bensin, atau
motor untuk pergi dari titik t = 3 menunju t = 600 dengan formula x = 3t2
+ 5t – 4 dimana x adalah jarak dan t waktu. Tetapi bila memang semua imajinasi
ini harus dihidupkan maka kemungkinan jalannya adalah dengan mengurai kembali
apa yang telah kami yakini, dan begitulah semua apa yang kami anggap kebenaran
bermula, bila semua kitab-kitab suci peradapan kami bukanlah kertas gulungan hayalan
liar kami terhadap alam, maka mungkin jawabannya ada pada meditasi.
Tetapi sains yang
merupakan satu-satunya perangkat paling sah yang kami ciptakan untuk menentukan
pijakan bagi kebenaran menghadapi kendala berat. Pencarian sampel adalah
benturan keras, sains menyelidiki dari peristiwa kebanyakan, dan begitulah ia
memang seharusnya, walau ilmu logika mengatakan bahwa sesuatu yang belum
diketahui atau belum dibuktikan bukan berarti tidak ada, tetapi kami tidak
benar-benar mengetahui apakah cerita-cerita tentang kesaktian-kesaktian itu
atau keajaiban-keajaiban itu hanyalah hayalan kami atau adalah sesuatu yang
dapat sains jadikan sampel untuk diuji. Entah kamilah yang terjebak dalam
kebenaran yang kami ciptakan sendiri atau itu semua hanyalah imajinasi liar
dari kami, tetapi semua hal yang kami yakini dan semua hal tentang imajinasi
dan bahkan kebenaran sians seperti bercampur menjadi satu dan terkadang kami
merasa amat sulit untuk membedakannya.
Kini ibu bumi sakit
dan sebagai anak yang baik saya mencoba untuk menolongnya, karena ibu bumi
adalah anak-anaknya, dan apa yang dilakukan oleh anak-anaknya yang paling
nakalah yang akan menentukan nasib ibu. Homo sapien adalah anak-anak bumi yang
paling nakal, karena keserakahan kami kini ibu sekarat, keserakahan kami masuk
kesemua sendi kehidupan, ia masuk bahkan kekamar-kamar kami melalui tabung
bercahaya yang sekarang kami sebut TV, dan sekarang saya tahu hampir-hampir
tidak ada jalan untuk keluar dari padanya. Kami terkukung dalam materialisme
keserakahan yang kami buat sendiri, dan tingkah laku kami terkunci karenannya.
Mungkin Tingkahlaku Homo
sapien dapat dibersihkan dengan agama, oh mungkinkah agama akan menjadi seperti
ketika Muhammad menyeru dulu dimana disaat itu keadilan tidak didapatkan dan
kejahatan menyebar dimana-mana, kemudian Muhammad diperintahkan membuat Homo
sapien yang lain untuk terlebih dahulu beriman. Atau mungkin seperti Yesus yang
datang kebumi untuk memberi tahu anak-anak yahudi bahwa dunia tidaklah penting.
Atau agama akan datang seperti dulu ketika Krisna berusaha menegakkan keadilan
dinegrinya terhadap keserakahan para pembesar kerajaannya. Atau seperti dulu ketika
Budha berusaha menyampaikan pada Homo sapien yang lain bahwa ketamakan dan
kesenangan dunia adalah ilusi dan penyakit pikiran yang harus kami perangi.
Sumber :
2.
Prof. Dr. M. Quraish Shihab. Tafsir Al-Mishbah pesan, kesan, dan
keserasian al-Quran. Lentera Hati.Tangerang. 2007.
3. Dapat
dari Karen Amstrong. Buddha. Phoenix. London. 2002. Dan detailnya ada di: http://en.wikipedia.org/wiki/Yoga dan http://en.wikipedia.org/wiki/Hinduism serta http://en.wikipedia.org/wiki/Meditation
4. Sebenernya
sumber yang saya dapat bukan dari sumber keilmiahan, Abu Sangkan. Berguru kepada Allah. Yayasan
sholat khusyu. Jakarta. 2008.
5.
Dean
Hamer. Gen Tuhan. Gramedia. Jakarta. 2006.
6.
Dr.
Taufiq Pasiak, dr., M.Pd., M.Kes. Tuhan dalam Otak Manusia. Mizan. Bandung.
2012. Patut untuk dibaca penjelasannya mendetail, merupakan disertasi yang
dibuat menjadi buku, walaupun ada juga yang saya dikit-dikit curagai, maklum
agak kritis kalo baca buku Indonesia sekarang.
7.http://www.sciencedaily.com/releases/2012/04/120419091223.htm dan http://www.independent.co.uk/news/science/belief-and-the-brains-god-spot-1641022.html juga ini http://en.wikipedia.org/wiki/God_helmet
8. Natural
Mystery. Documentari series. Mysteriuos Force Beyond Cosmic Energy. Emperor
Edutainment. 2005.
9.
Prof
Susan Greenfield. Brain story 6 BBC.London. 2004.
10. David Orrell. Economyths. Icon
Book Ltd. London. 2012.
11. Sharon Begley. Train You Mind
Change Your Brain. PT Buana Ilmu Populer. Jakarta. 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar