hati adalah sumber kebaikan tetapi hati juga bisa menjadi sumber kejahatan, lalu bagaimana anda dapat bersandar padanya, sesungguhnya tidak ada kebaikan tanpa pengetahuan.
Bila
anda ingin agama Islam tidak dianggap sebagai agama terror, maka
berhentilah terlebih dahulu untuk memfitnah dan menyebarkan kebencian
terhadap Amerika dan Yahudi. Tahukah anda bahwa ada kaitan erat antara
fitnah bahwa ‘Amerika melakukan konspirasi' dan 'fitnah bahwa agama
Islam adalah teror'. coba berfikir lebih dalam lagi, ketika anda
menyebarkan kebencian terhadap Amerika dan Yahudi sebenarnya anda telah
melakukan sikap fundamentalisme yang menjurus kepada tindakan terorisme.
Anggap
a menfitnah si b kepada teman-temannya berkata bahwa si b adalah tukang
main cewe, kebetulan si b berbeda agama dan ras dengan yang lainnnya,
dengan dukungan kebodohan, wishfull tinking, dan kebencian antar ras
serta chaufinisme, berita ini menjadi berita yang enak didengar dan
menyebar dari telinga ke telinga, bukan hanya menyebar tetapi pastinya
juga dilebih-lebihkan. Ucluk-ucluk ditangn si z berita itu menjadi
kangker ganas yang membesar menjadi buntelan energi negatif dengan
kata-kata berisi 'si b itu preman yang suka main cewe dan kemarin ia
bermain dengan seorang wanita dan menghamilinya, dia itu kafir dan suka
berbuat kerusakan, saya pikir ia berbuat seperti itu karena memang tidak
ada larangan dalam agamanya, bahkan agamanya mengajarkan bahwa yang
tidak seiman itu tidak perlu dihargai, bila kau mau saudaramu yang
perempuan tidak dipermainkan olehnya, satu-satunya cara, kita harus
menghentikannya'. Pada suatu titik tertentu terciptalah situasi dimana
si z dengan perintah ribuan kalori energi negatif itu memberanikan diri
membunuh si b,
lalu pertanyaannya, siapakah yang salah?
Kalau
kita mau benar-benar berfikir dan menghentikan hal-hal serupa,
seharusnya kita tahu bahwa bukan hanya si z yang melakukan tindakan
pembunuhan itu yang bersalah, tetapi semua orang yang menyebarkan fitnah
tersebut termaksud si a pun pantas menerima dosa dan kesalahannya. Nah
sekarang sedikit nyambungkan, bila kita terus menyebarkan kebencian
terhadap Amerika dan Yahudi maka jelas pada suatu titik dan situasi
tertentu, orang-orang atas perintah meme yang berkelompok akan melakukan
pembunuhan dan terorisme.
https://www.tokopedia.com/sciencephi/etalase/zzz |
Kalian adalah orang-orang yang berbuat kerusakan dimuka bumi,
Tidak kami adalah orang-orang yg berbuat kebaikan
Tidak kalian adalah orang-orang yang berbuat kerusakan
tetapi kalian tidak mengetahuinya.(al-Quran)
tetapi kalian tidak mengetahuinya.(al-Quran)
Wishfull
tinking adalah proses berfikir dengan harapan, mungkin yang paling
cocok dalam teori spikologi dapat juga disebut pertentangan kognitif,
setiap manusia selalu ingin dianggap baik dan benar walaupun mereka
berbuat salah, peristiwa ini bisa menjadi sesuatu yang akumulatif jika
dipayungi dengan agama. anda tidak akan suka agama anda dianggap
terorisme sehingga anda kabur dengan mencari-cari sebuah pembenaran
bahwa Amerika dengan teknologi dan ilmu pengetahuannya melakukan
konspirasi, karena dengan mencari-cari data yang menunjukkan bahwa
Amerika melakukan konspirasi terselubung, anda lebih tenang, anda tahu
sekarang agama anda tidak salah, siapakah yang mau dianggap agamanya
salah?
Orang
yang percaya dengan yeti, uvo dan segitiga bermudah juga merupakan
peristiwa yang hampir sama, 'mencari pembenaran', bila anda cukup
tercengang melihat Firaun yang telah melihat banyak mukjizat tetapi
tetap saja membangkang, atau melihat Hitler yang melakukan pembunuhan
yang cukup banyak tetapi tidak merasa bersalah, tunggu dulu masih ada
satu lagi orang seperti itu, orang itu adalah…… kita, ya kita manusia,
anda dan saya, karena menurut para spikolog semua manusia harus tunduk
pada rumus pertentangan kognitif ini,,,,,,MANCARI PEMBENARAN.
Pola
berfikir seperti itu sangat renyah jika masuk ke dalam agama, contoh
lain seorang yang masuk agama Kristen dari agama Islam pastilah dianggap
murtad oleh kita yang beragama Islam, tetapi tahukah anda bahwa orang
tersebut dianggap pahlawan di dalam agama barunya sebagai bukti
kebenaran agama Trinitas, peristiwa semacam ini diberitakan di
media-media agama Kristen, bahwa Yesus telah hadir dalam hidup orang
itu.
Sekarang
apakah anda pernah mendengarnya, ya tidak!! Karena,…… jelas karena anda
tidak mau keluar dari zona nyaman anda, anda tidak pernah membaca
buku-buku orang Kristen, dan merasa tenang membaca buku orang-orang
Islam yang mengatakan sebaliknya, ‘banyak orang Kristen yang bertobat
masuk agama Islam karena Allah telah menyadarkannya’.
https://www.tokopedia.com/sciencephi/etalase/zzz |
Anda
tahulah sekarang mengapa kebanyakan orang akan tetap beragama sama
dengan orang tua mereka, dan karena kasus yang sama, agama lain dalam
lubuk hatinya yang paling dalam akan mudah mengadopsi sebuah pembenaran
bahwa Islam adalah agama teror, ini akan disimpan dalam memori otaknya
bila suatu saat nanti terdapat pertentangan dalam batinnya bahwa ada
kebenaran yang datang dari Islam, serta merta ia akan mengeluarkan dari
laci memori otaknya bahwa 'Islam adalah agama teroris, dan ya!!! yang
kemarin itu adalah buktinya'.
Amerika itu memang melakukan konspirasi, banyak sekali bukti-buktinya?
Kami
telah memeriksa hampir semua data-data yang membuktikan bahwa Amerika
melakukan konspirasi, dulu saya masuk dalam seminar dan membeli
buku-buku mereka, tetapi kebanyakan data-data yang mereka bangun tidak
memiliki pondasi yang kokoh dan sumber yang terpercaya (kecuali kitab
mereka sendiri, tentu saja dengan pemahaman yang dangkal dari al-Quran),
BAHKAN KEBANYAKAN DIANTARA MEREKA BOHONG, mereka lebih bayak
menyisipkan kebencian antar agama, buku-buku semacam itu tidak lebih
fiksinya dengan buku-buku heriporter, naruto, atau yang lebih mirip
detektif conan, atau davinci code, bahkan saya lebih menyarankan anda
untuk membeli buku-buku karya JK rolling atau Danbrown itu. Dan ya!!
Buku-buku fiksi memang enak dibaca, tetapi kebenaran itu justru
sebaliknya, coba pegang kembali buku matematika anda disekolah, sulit
bukan, nah itulah kebenaran, gak enak!!. .
Begini saja saya akan menjelaskannya dengan logika yang sederhana yang mungkin mudah anda mengerti.
Dan
lagi pula bukankah Allah sendiri yang berkata 'kami tidak akan merubah
keadaan suatu kaum hingga ia sendiri yang merubah apa yang ada dalam
diri mereka'. nah jelaskan didalam al-Quran saja yang menyebabkan hancur
dan bangkitnya suatu kaum itu ya mereka sendiri, bukan bangsa lain.
bisa jadi ketika anda menuduh Amerika yang menyebabkan kemunduran Islam
melalui konspirasi, dan paham-pahamnya, atau juga dengan perang, anda
bisa dikatakan kafir. Allah saja tidak, lalu apakah Amerika dapat
menyebabkan kemunduran dan kehancuran Islam???????????
bilapun
memang ada propaganda pasti itu bukanlah hal-hal besar, hal itu hal
yang wajar, sama seperti wishfull tinking itu tadi, tentu saja barat
dengan agamanya dan ras berbeda tidak lepas dari ini. kita seharusnya
menyikapinya dengan lebih dewasa, bukan dengan kebencian pula,
bila kau mengangkat tanganmu untuk membunuhku, aku tidak akan menganggkat
tanganku untuk membunuhmu…... (Habil kepada Qabil dalam al-Quran)
nah
dengan berfikir lebih bijaklah, tulus dan terus memperbaiki diri anda,
anda dapat membersihkan Islam dari terorisme. Ibarat menjual sebuah
produk, kualitas dari produk tersebut lah yang menentukan harga dan
kepercayaan pembeli.
TIPS DAN TRIK MENGHINDARI FUNDAMENTALISME
#
Periksalah berita-berita yang anda terima bahkan bila itu datang dari
guru agama anda atau orang yang anda hormati, tanyalah bagaimana mereka
mendapatkan sumber itu, bagaimana mereka dapat tahu hal itu atau
bagaimana metode yang mereka ambil, bagaimana pengambilan sampelnya,
lihatlah alur logikanya. jelas ini membutuhkan intelektual yang tinggi,
tetapi demikian lah kebanyakan orang barat yang tidak menganggap Islam
teroris adalah orang-orang yang berintelektual. Kalau perlu dari pada
anda percaya pada sumber ini dan tidak pada sumber itu, yang akhirnya
anda terjebak pada ad hominem, berdirilah pada pikiran anda sendiri,
lebih baik pelajarilah ilmu statistik, ILMU LOGIKA, dan metode ilmiah,
barang sedikit, ini akan medewasakan untuk mencapai kemandirian
berfikir, percayadeh kebanyakan alim ulama itu bila diberi jurnal ilmiah
pun mereka tidak tau cara membacanya, trus hucluk-huncluk bilang kalau
evolusi mahluk hidup itu propaganda Amerika.
Segala
sesuatu akan terlihat masuk akal bila anda tidak memahami ilmu logika,
dengan sedikit comot sana-comot sini sebuah argument akan terlihat masuk
akal. Pernah dalam suatu perdebatan didalam sebuah blog muslim yang
penulisan mengaku lulusan S2 dari Malaysia, mengatakan bahwa sebenarnya
kerusuhan yang terjadi di Syriah, terjadi karena Bhasar al-Assad
beraliran shia, aliran shia mengajarkan penganutnya untuk
bermabuk-mabukan, dan membenci sunni, yang pada akhirnya menyebabkan
peperangan. Seperti kambing gila yang seruduk sini seruduk sana, sang
penulis juga pada akhirnya menuduh Amerika lah yang bertanggung jawab
terhadap kejadian semua itu. Ujung-ujungnya bisa ditebak lah ‘Amerika’
keren kali yaaaa kalo bawa-bawa konspirasi Amerika. Tetapi apa yang
menyebabkan blog ini terlihat seperti bukan fiksi adalah sang penulis
menyodorkan data pendukungnya dari WHO, PBB, dan gak kalah penting
siaran berita dari barat semisal BBC dan CNN, (looo kok malah pake media
barat).
Pertama
yang perlu dilakukan bila anda menghadapi persoalan semacam ini,
pikiran anda harus bersih belum tersudutkan, tanyalah apakah data
tersebut memang bersambungan secara langsung dengan kesimpulan atau
argument mereka, dalam ilmu logika sebuah premis atau alasan haruslah
berhubungan, tak peduli batapapun jauhnya. Bila alasan berada di a dan
kesimpulan di z, maka kita tetap harus mengurut rantai kejadian dari a
hingga y sebelum ke z (kecuali ada penelitian yang membuktikan adanya
hubungan). bila seandainya memang Amerika memiliki kepentingan di sana,
tanyalah lagi apakah memang Amerikalah yang menyebabkannya, atau Amerika
hanya berusaha menyelamatkan aset-asetnya atau sebab lain. Ini sangat
penting bahkan didalam statistic sebuah korelasi belum tentu memiliki
hubungan sebab akibat, bila pohon apel berbuah setelah pohon duren
apakah kita dapat mengatakan pohon apel berbuah karena pohon duren
berbuah!!!
Kemudian
ambilah data pendukung dari sisi yang bersebrangan dan padukan
data-data itu, jika mereka mengatakan bahwa shia mengajarkan
mabuk-mabukan, dari mana sumber ini, tanyakan lagi bukankah shia juga
berkitab suci al-Quran yang melarang mabuk-mabukan, jika mereka berkata
bahwa mereka mendapati bahwa orang-orang shia banyak yang mabuk,
tanyakan lagi, mereka mabuk karena aliran mereka mengajarkan demikian
atau karena sebab lain, tanyakan juga berapa jumlah shia yang mabuk dan
bandingkan dengan yang tidak mabuk, ini dapat menghindari generalisasi
tergesa-gesa yang sering terjadi dalam berlogika. Anda tentu tidak mau
agama Islam dianggap agama terror hanya karena segelintir orang
melakukannyakan. Tetapi bisa jadi diluar sana seseorang non dengan
memakai data comotan lagi tentunya menuduh Islam sebagai agama terror,
dengan menyomot ayat dalam al-Quran ia bisa mengatakan ‘memang kitab
suci mereka mengajarkan untuk membunuh’. Lebih penting lagi tanyakan
apakah mabuk-mabukan dapat menyebakan kerusuhan sebesar itu, mereka akan
mendukung pendapat mereka dengan data dari WHO, sekali lagi ini akan
terlihat masuk akal tetapi apakah data ini berhubungan, tanyakan sebagai
pembanding, apakah Negara yang suka melakukan bermabuk-mabukan
mengalami kerusuhan seperti itu, lihat barat yang mayoritas
masyarakatnya mabuk-mabukan apakah terjadi kerusuhan semacam itu?
Liat angka gini aja, gua seneng banget |
Nah
itulah tadi contoh sedikit, pada akhir perdebatan itu merekapun kalang
kabut, dan kemungkinan besar komen saya telah dihapusnya. Sering kali
tingkat lulusan tidak akan berpengaruh jika pola pikir kita telah
terkotakkan, saya juga memiliki dosen agama lulusan S2 yang terkadang
berceramah bahwa Amerika berusaha menjauhkan Islam dari agamanya dengan
budaya dan sains, huuuu,,,,, mending gak usah kuliah aja bu sekalian,
toh ilmu sains hampir semua berasal dari barat.
Terkadang memang agama bisa menjadi virus
#
Bertanyalah pada banyak orang, jangan puas pada satu orang, manusia
adalah mahluk yang emosional sering kali kata-katanya dikaburkan dengan
emosi, bertanya pada satu orang akan mengaburkan kebenaran dari satu
sudut, kalau perlu untuk menghindari wishfull tinking bertanyalah dengan
orang-orang yang berbeda agama, dengan kemajuan internet sekarang anda
tidak perlu malu untuk bertanya pada non, banyak juga forum-forum yang
mewadahinya kok, anda akan tercengang betapa banyaknya infromasi yang
bisa anda ambil ketika anda bertanya pada banyak orang. Tetapi yang
perlu diingat dalam diskusi semacam itu bila kalah dalam perdebatan
jangan marah, simpan pertanyaan dan jawaban itu untuk anda terus cari.
Dan yang paling penting dalam bertanya adalah bertanyalah pada orang
yang ahli, bila bertanya evolusi pada ahli agama itu seperti anda sakit
gigi datang kepada seorang arsitek.
Pernah
juga dalam sebuah diskusi tentang poligami salah seorang teman yang
mendukung poligami berkata bahwa sekarang jumlah perempuan jauh lebih
banyak dibandingkan laki-laki, bila laki-laki dilarang poligami tentu
tidak semua perempuan dapat menikah. Saat itu saya tidak menaruh curiga
pada info tersebut, tetapi dilain waktu secara tidak sengaja saya
membaca koran dan menemukan info yang bertentangan, menurut sensus tahun
2010 ternyata jumlah laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah
perempuan. Karena terpengaruh oleh hadist yang mengatakan diakhir zaman
perempuan lebih banyak dibanding laki-laki, kami tidak dapat berfikir
dengan benar, dan bahkan tidak mencurigai dari mana isu-isu itu datang.
Inilah akibat bertanya pada segelintir orang yang satu kelompok, pola
pikir kita sudah teracuni, seperti sama-sama berada dalam satu ruangan
kami tidak dapat melihat dan hanya menduga-duga kejadian diluar ruangan.
#
Pahamilah bahwa al-Quran dan Hadist itu datang ribuan tahun yang lalu,
tentu bila disamakan kondisinya pada saat ini banyak hal-hal yang
berbeda. ahli sejarah punya suatu formula yang berlaku bagi semua agama
didunia 'setiap agama punya masanya masing-masing dimana pada akhirnya
agama tersebut harus berbentrokkan dengan waktu' ini dimaksudkan bahwa
agama itu hadir pada masanya, ketika manusia, perdaban berubah, agama
dapat menjadi usang.
lo, bukannya ada jaminan dari Allah bahwa al-Quran berlaku untuk sepanjang masa?
Manusia,
peradaban dan moralitas pun berubah, dulu dalam al Quran diceritakan
bahwa anak-anak Adam menikah dengan saudara masing-masing, tetapi
sekarang menikah dengan saudara sudah diharamkan, dulu masa nabi ada
perbudakan, lalu apakah kita mau menciptakan perbudakan dijaman sekarang
agar ayat-ayat dalam al-Quran tidak perlu dipikirkan!! demikian pula
aturan-aturan yang lain dapat menjadi bentrok bila dilakukan dijaman
sekarang ini, orang yang memaksakan paham-paham yang mereka pikir benar
itulah yang terjerebab dalam fundamentalis, bahkan bila mereka diajak
berdiskusi kebanyakan mereka marah 'kok al-Quran didiskusikan'.
anda tak mau berfikir = atheist menyebar dgn sains |
#
Berfikirlah skeptis, bertanyalah pada hal-hal yang dasar, jangan
mengehendaki jawaban final dari siapapun, bila anda mendapati bentrokan
antara apa yang anda percayai (mis alQuran dengan sains atau apakah
Tuhan itu ada) teruslah mencari,
bila aku dapat mencapai sebesar ini, mungkin salah satu sebabnya
karena aku terus bertahan pada pertanyaan (Albert Einstein)
jujurlah
dan teruslah mencari, bahkan bila sampai matipun anda tidak
menndapatkannya. lebih baik seperti itu dari pada anda membohongi diri
anda sendiri.
lalu apa yg didapat bila pada akhirnya kita stag pada kata tidak tau atau keraguan?
tidak
hal ini tidak akan terjadi, anda akan tetap tahu setidaknya sekarang
ANDA TAHU BAHWA ANDA TIDAK TAHU, ini adalah proses dimana anda akan
berhati-hati, dan tidak gegabah menilai segala sesuatu, proses ini
adalah pencapaian luar biasa. bukankah para jenius besar pun harus
tunduk pada lautan ilmu.
aku hanyalah seorang anak kecil yang bermain-main di pantai,
kemudian aku melihat sebuah objek kecil diantara ribuan objek disana,
aku tertarik pada objek itu dan aku terus mempelajarinya
(Newton)
demikian
lah semakin banyak ilmu seseorang maka semakin ia sadar bahwa ilmunya
sangat minim, dan tahu bahwa alam ini membingungkan
orang yang berkata saya mengerti mekanika kuantum justru
adalah orang yang belum mengerti tentang mekanika kuantum.
(Rricard feynmand, peraih nobel fisika)
siapa saja yg tidak syok dengan mekanika kuantum, berarti ia tidak mengerti
(Neil Bohr, pencetus teori atom)
Sebagai
manusia tentu kita sangat congkak kalau kita merasa tahu, orang Yunani
mungkin cukup cerdas dimasanya tetapi bukankah mereka menganggap bumi
itu datar, Newton mengetahui bahwa bumi bulat dan bahkan merumuskannya
dalam model matematik tentang grafitasi tetapi apakah ia mengetahui
tentang kelengkungan ruang dan waktu, juga Einstein yang mencetuskan
teori kelengkungan ruang dan waktu tetapi apakah ia tahu tentang teori
string. Demikian lah kita hanya dapat membawa api obor ilmu pengetahuan
dari pendahulu kita dan kemudian menyerahkan kepada anak cucu kita, Bila
anda mati dalam keadaan tidak tahu maka itupun wajar dibandingkan
dengan orang yang mati dan merasa dirinya tahu.
Engkau mengetahui apa-apa yang ada didepan dan dibelakangku
Tetapi aku tidak mengetahui apa-apa tentang diriMu
Kecuali apa yang engkau kehendaki untuk diberitahukan
(Isa kepada Allah dalam al-Quran)
Bukankah didalam al-Quran dikatakan bahwa kita dilarang untuk menjadi orang-orang yang ragu?
Eeemmm
pertanyaan semacam ini memang sulit dijawab ya, memang keraguan dapat
menyebabkan kita terombang-ambing, masalahnya sekarang apakah kita
berada diagama yang benar pun kita juga harus memikirkannya, coba
pikirkan didalam al-Quran pun dikatakan bahwa kita harus berfikir, bila
saja kita tidak memiliki dasar mengapa kita beragama Islam tentu pada
akhirnya kita akan sama saja dengan orang penyembah berhala yang berkata
‘kami mendapati bapak-bapak kami melakukannya’. Dan bila seandainya
saja anda tidak mau melihat kebenaran diluar agama anda maka demikian
pulalah agama lain, lalu apakah itu kebenaran?????
Bagi
saya pertanyaan semacam ini amat sulit dijawab, terlebih semua data
yang saya dapat belumlah menyeluruh, kita harus terus membuka pikiran
bahwa sians pun harus juga membuka kemungkinan adanya sesuatu diluar
sana. Bila tolak ukur kita adalah sains saat ini, tentu saja amatlah
miskin pendirian semacam itu. Lagi pula Negara barat belumlah merupakan
Negara yang ideal yang dapat dijadikan tolak ukur kehidupan yang
sempurna, bukankah mereka juga penyumbang terbesar global worming bagi
bumi, merekapun masih mencoba memperbaiki kekurangan disana-sini,
terlebih akhir-akhir ini penelitian yang berbau agama sangat dicurigai
kalau tidak mau dibilang dilarang dalam dunia sains.
Saya
memilih untuk menetapkan keimanan dalam diri saya pada bagian yang
paling dalam, bukan merupakan sebuah kepastian yang tidak dapat berubah
atau mugkin juga jawabannya bukanlah Tuhan. Tetapi pada sisah-sisah
keimanan saya, saya mengakui bahwa Tuhan memang pernah hadir dalam hidup
saya pada moment keganjilan lagi dan lagi, berulang dan berurut
sehingga bila saya berkata pada diri saya sendiri bahwa jawaban atasnya
adalah kebetulan maka pastilah saya telah berbuat fundamentalisme
terhadap diri saya sendiri.
Mungkin
memang benar bahwa untuk mencari kebenaran kita membutuhkan hati juga,
tetapi disini bila kita ingin membuktikan bahwa kebenaran semacam itu
memang ada maka kita harus mengeluarkannya dalam bentuk sains sebagai
sesuatu yang dapat dibuktikan secara bersama. Karena itu seperti yang
dijelaskan diatas, saya pun haruslah takluk masuk kedalam perbedaan,
sebab tidak ada kebenaran tanpa membandingkan, dan tentu kita tidak
dapat membandingkan tanpa perbedaan.
Ok,,,
mungkin hal semacam itu saya sisahkan pada anda para pembaca untuk
menjawab dan memikirkannya kemudian biarlah nanti anak cucu kita yang
menilainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar