‘Hendaklah
mereka tidak menjadi seperti orang-orang yang telah diberi al-Kitab
karena masa yang panjang dari kemunculan nabi-nabi diantara mereka,
kemudian hati mereka menjadi keras dan kebanyakan dari mereka adalah
orang orang fasik’
The Quran
Sekarang
saya akan menulis dengan format yang agak berbeda dengan sebelumnya,
saya tidak
akan banyak memberikan sumber referensi disini, dan tidak akan melihat dari segi sains. Ini hanyalah kumpulan curhat kegalauan hati saya sebagai sesama muslim yang tersakiti oleh sikap sesama. Tetapi saya pikir topik ini pantas untuk direnungkan lagipula, ini tidak akan menjadi sebuah cerita fiksi tanpa dasar apapun, kita akan tetap banyak menggunakan data dan logika. Jadi sebelumnya saya mohon maaf terlebih dahulu karena disini saya akan banyak mengkritik umat Islam, walau kelihatanya permohonan ini agak sedikit terlambat karena tulisan-tulisan saya sebelumnya juga banyak yang mengkritik muslim, toh kita hanya dapat bangkit karena kritikan, bukan pujian atau bermimpi dengan angan-angan kosong.
akan banyak memberikan sumber referensi disini, dan tidak akan melihat dari segi sains. Ini hanyalah kumpulan curhat kegalauan hati saya sebagai sesama muslim yang tersakiti oleh sikap sesama. Tetapi saya pikir topik ini pantas untuk direnungkan lagipula, ini tidak akan menjadi sebuah cerita fiksi tanpa dasar apapun, kita akan tetap banyak menggunakan data dan logika. Jadi sebelumnya saya mohon maaf terlebih dahulu karena disini saya akan banyak mengkritik umat Islam, walau kelihatanya permohonan ini agak sedikit terlambat karena tulisan-tulisan saya sebelumnya juga banyak yang mengkritik muslim, toh kita hanya dapat bangkit karena kritikan, bukan pujian atau bermimpi dengan angan-angan kosong.
https://www.tokopedia.com/sciencephi/etalase/zzz |
https://www.tokopedia.com/sciencephi/etalase/zzz |
Waktupun
berlalu, secara tidak terduga saya tiba dinegri Australia,-anda
tahukan bila ada tentara Amerika yang berperang sudah dapat diduga bahwa
pasti ada tentara Australia yang mendukungnya, mereka satu sama lain
adalah sekutu-. Disana saya tinggal dijalan Albion st yang bertetangga
dengan jalan Oxford st yaitu jalan yang merupakan pusat para gay dan
lesbian, dan perlu diketahui juga bahwa Sydney kota tempat saya tinggal
merupakan kota gay dan lesbian terbesar kedua didunia setelah
Sanfransisko. Banyak hal baru yang saya dapati disini, sepertinya
perbedaan ras lebih bisa diterima dikota ini, dalam satu bis anda pasti
akan sering bisa menemukan orang yang sedang mengobrol dengan bahasa
Cina, Jepang, Italia, Inggris atau bahkan Indonesia. tidak seperti di
Indonesia yang mengaku sebagai Negara plural,-setidaknya itulah yang
kita pelajari di buku ppkn/pmp dulu-, tetapi sering saja terjadi
kerusuhan karena suku dan ras, Padahal sebenarnya ras Asia timur dalam
ilmu sosiologi masuk dalam satu ras, percayalah bila anda berada di
Australia atau negara yang basiknya Negara plural anda tak dapat
membedakan antara orang Indonesia dan orang Cina asli atau orang jepang,
sama seperti anda tidak dapat membedakan orang Inggris dan orang Italia
yang menurut mereka sebenarnya berbeda. Para bencong yang kelihatanya
mengidap gay menyapa dengan ramah pada saya (walaupun tetap saja saya
ketakutan), coba bandingakan dengan bencong-bencong Indonesia yang sok
caper dan kegatelan. Para wanitanya memang tidak membangun norma
kesopanan dengan bagaimana cara mereka berpakaian, tapi mereka tetap
saja ramah dan mudah menyalurkan perasaan positif atau pujian, Jika
dibandingkan dengan Negara ini yang katanya ramah, oh!! saya tidak tahu
mungkin kita bisa mencari terlebih dahulu apa yang dimaksud ramah
disini.
Saya
tinggal di mini apartemen milik orang yahudi, Pak yahudi ini bernama
David, jauh dari gambaran saya sebelumnya, ia adalah orang yang ramah
yang walau sudah memiliki ribuan properti sering sengaja datang ke rumah
bu Laila, induk semang kami, yang sudah lama menjadi pembantunya, hanya
untuk sekedar datang menghormatinya saat idul fitri atau idul Adha atau
ulang tahu bu Laila. Pak David juga sering datang kerumah kami untuk
mengambil pupuk kompos ditong sampah, rupanya karena tidak memiliki
kegiatan lagi pak tua ini sering menyalurkan hobinya untuk berkebun. Tak
jarang pula saya bertemu dengannya dan selalu ia yang pertama kali
menyapa saya dengan senyuman “good morning”. Ia jelas mengetahui bahwa
saya adalah seorang muslim tapi permusuhan antara yahudi dan muslim yang
saya bayangkan ketika SMA sama sekali tidak ada disini. Anehnya saat
saya menceritakan hal ini kekeluarga saya ketika diIndonesia, mereka
menuduh pak David sedang melancarkan propaganda agar paham-paham
zionisnya dapat diterima oleh saya dan bu Laila, dan pastinya mereka
beranggapan bahwa Mr David berhasil, karena saya berhasil mendesak
keluarga saya dalam perdebatan bahwa paham-paham kebencian dan
konspirasi hanyalah ilusi permainan detektif-detektifan. Dan yap diakhir
perdebatan itu -lagi-lagi saat mereka terdesak- mereka mengunakan
tameng al-Quran untuk melindungi kebencian dan iri mereka terhadap
yahudi.
Mengapa
saya begitu yakin bahwa memang konspirasi-konspirasi semacam itu
hanyalah mainan ilusi detektif-detektifan para pembuat onar yang
sebenarnya yaitu mereka yang membalut kebencian, rasisme, dan iri hati
dengan agama, dan seperti biasanya apapun yang dibalut oleh agama maka
sang penganut hanya akan ‘mantu-mantu’ aja, seolah-olah tuhan yang
berbicara padanya. Tapi jelas bukan pak tua David yang merubah pandangan
saya, tapi karena saya mendapatkan sebuah CD yang membahas masalah
peristiwa WTC, disitu sang pembawa acara menanyai semua orang yang
terlibat dari yahudi sampai muslim, ia mendapatkan data bahwa ada
ratusan orang yahudi mati dalam peristiwa WTC. Dan hal yang menyakitkan
adalah diakhir film ia memang menuduh Islamlah yang memang bersalah
karena selalu apabila seorang muslim terdesak dalam perdebatan untuk
membuktikan data-data mereka itu, ia serta merta menunjukkan al-Quran
sebagai pembimbingnya,- pembimbing yang mengajak mereka mebunuh,
membenci, dan terror, dan bahwa orang yahudi telah dikutuk oleh tuhan
sehingga menurut pendapat mereka yahudi adalah biang keroknya, mahluk
yang pantas dimusnahkan dari muka bumi.
Itulah
saat saya benar-benar marah, saya merasa emosi saya dipermainkan, coba
bayangkan menurut logika sederhana bagaimana mungkin hanya dalam waktu
beberapa hari saja kita dapat mengidentifikasi semua mayat yang mati
dalam peristiwa WTC. Saya yang selalu peringkat 3 besar diSMA
(setidaknya sampai kelas 2, sekali lagi gak nyombong lo ya kikikikiii,
Cuma nunjukin bagaimana seorang yang “berintelekpun” bisa tertipu)-
Logika saya mati, saya percaya penuh karena mereka mempermainkan
semangat keberagamaan saya. Walau saya mengetahui bahwa perkembangan
kepribandian saya berjalan bertahap, tetapi tak dapat dipungkiri bahwa
memang peristiwa itu memiliki peran besar bagi saya untuk mulai kritis
terhadap berita-berita agama, saya berjanji saya tidak akan membiarkan
orang-orang seperti itu mendikte saya lagi, dan ketika saya kritis
bahkan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan agama banyak pula hal
yang baru yang saya pelajari, yang membuat saya lebih bijaksana dalam
menilai, dan membuat saya berdamai dengan dunia.
Lalu
apa sebenarnya masalanya, mengapa seolah-olah umat Islam bersatu untuk
menuduh tuhannya sebagai sumber permusuhan, untuk bersatu menjadikan
al-Qurannya sebagai kitab panduan pembunuhan seperti dukun kesurupan
yang membaca jimat yang hendak menyantet lawan dari pelanggannya, atau
seolah-olah bersatu memperjelek citra nabi luhur Muhammad SAW. Ini
dapat dilihat dari kesalahan umat Islam itu sendiri, dibandingkan
meributkan masalah konspirasi yang gak jelas, bagaimana kalua lebih baik
kita membahas masalah ini mulai dari yang terkecil, yang menurut saya
merupakan sumber malapetaka ini, karena kalau saja kita tidak dapat
membereskan hal-hal yang kecil bagaimana kita bisa melakukan hal-hal
yang besar, inilah yang disebut mind set, yang membedakan Negara maju
dan berkembang, yang membedakan masa kejayaan dan kemunduran suatu kaum.
Maksud saya, kita akan membahas masalah meme (ide/paham).
Pada
awalnya adalah kemunculan gerakan wahabisme, Muhammad ibnu Abd Wahab
(1703-1792), seorang ahli teologi dari wilayah Najd yang diperintahkan
oleh syaikh-syaikh kerajaan Saud pada tahun 1744, melakukan kampanye dan
pembaharuan. Tujuannya adalah kembali kepada Islam yang murni dan
otentik dari pendiri Islam, mengganti dan perlunya menumpas semua bid’ah
dan penyimpangan masa selanjutnya. Paham wahabi ini menyebar sukses
dengan dukungan kekuatan tentara dari para penguasa Najd. Dalam
serangkaian kampanyenya, mereka menggunakan kekuasaan dan akidah. Pada
tahun 1804-1806, mereka melakukan yang menurut istilah mereka
‘membersihkan’ kota Mekah dan Madinah. Mereka juga memusuhi dan
menentang sultan Turki yang sedang dalam masa kemundurannya, sebagai
seorang musuh agama Islam dan perampas Negara muslim. Aliran wahabi
menyebar seiring didirikanya kerajaan Saudi yang beribu kota di Riyadh,
hal ini berlangsung dalam waktu yang lama, tetapi merupakan proses
perlahan dan bertahap dan mulai dari daerah-daerah terpencil dunia
Islam, dan walau tidak diketahui secara tepat, mungkin pada awal
penyebaran paham ini, merupakan awal dari kemunduran Islam dan
menyebarnya extrimisme modern. Kemarahan wahabi terutama bukan tertuju
pada orang-orang luar, tetapi orang-orang yang mereka pandang sebagai
penghianat dan penghancur Islam dari dalam: disatu sisi mereka melakukan
perubahan modernisasi, tapi disisi lain apa-apa yang dilihat oleh
kelompok Wahabi sebagai penyimpangan dan penggerogotan ajaran Islam yang
berasal dari nabi dimusuhi. Mereka menentang berbagai mazhab selain
ajarannya, baik Sunni maupun Syi’ah. Mereka secara khusus menolak paham
sufi, dan mengecam mistimisme dari sikap lunaknya, yang mereka pandang
menyamai keuskupan pagan. Hal ini terefleksikan di antara jamaah haji
yang datang ke Arabiah setiap tahun dari segala penjuru dunia1.
Dimanapun
mereka dapat, mereka memaksakan keyakinannya dengan kekerasan dan
paksaan, menghancurkan makam-makam, desekralisasi apa yang mereka
namakan berhala palsu dan tempat-tempat suci dan pembantaian sejumlah
besar laki-laki, wanita dan anak-anak yang tidak bisa memenuhi standard
kemurnian dan otentitas Islam. Praktek lain yang dilakukan oleh Ibn Abd
Wahab adalah pemusnahan dan pembakaran sejumlah buku. Ini khususnya
karya-karya Islam tentang teologi dan hukum yang dipraktekan
bertentangan dengan dokrin Wahabi. Pembakaran sejumlah buku seringkali
disertai dengan eksekusi penulisnya, penyebar dan pengajarnya1.
Pengeluaran
minyak dan pemasukan uang membawa perubahan besar bagi kerajaan Saudi,
struktur internal dan cara hidupnya dan peran eksternal dan pengaruhnya,
dinegara-negara pemakai minyak dan secara lebih kuat di dunia Islam.
Perubahan yang paling penting adalah pengaruh Wahabisme dan peran para
pendukungnya. Wahabisme menjadi resmi ketika itu, ajaran yang dijalankan
Negara yang merupakan salah satu dari Negara-negara yang paling
berpengaruh diseluruh Negara Islam,- pemelihara dua tempat paling suci
Islam-. Pada saat yang sama, para ustadz dan da’I Wahabisme memperoleh
sumber keuangan dengan jumlah besar, yang mereka gunakan untuk
meningkatkan penyebarluasan versi Islamnya. Bahkan dinegara-negara barat
di Eropa dan Amerika, pusat indokrinasi Wahabi dapat menjadi bentuk
pendidikan Islam yang tersedia bagi para pemeluk baru dan para orang tua
muslim yang berharap memberikan anak-anaknya beberapa ajaran dasar
tradisi agama dan budaya yang telah terwarisi1.
Yang
bisa diambil tali hubungan disini adalah penyebaran paham ini ke dalam
republik kita, masyarakat kita yang menganggap kota Mekah dan Madinah
sebagai kota suci, dan sebagai pusat ilmu pengetahuan Islam, dan tak
jarang menganggap keturunan Arab atau orang Arab adalah keturunan Nabi
Muhammad atau Habib.Suatu ketika saya pernah makan bubur kacang ijo
dengan ayah saya, sang penjual bertanya “dari mana asalnya pak”, ayah
saya menjawab “ampel” kemudian yang mungkin karena melihat wajah kami
ia bertanya lagi “habib ya pak?” iapun mencium tangan ayah saya,
kikikikiiiii. Coba liat komentar masyarakat kita “ ini buku
pengarangnya Dr dari Arab” – waduuh. Kemudian Lihat lagi, buku
terjemahan al-Quran banyak yang berasal dari Arab yang disinyalir
memiliki banyak kesalahan terjemahan -wadduuuuuh. Tapi buku-buku dari
barat justru sebaliknya mereka anggap penyebar paham liberal dan
materialis yang parahnya lagi zionis, dajjal dll,- waduuuh. Dan bila
dirunut maka aliran Wahabi dapat berkomuflase menjadi kelompok-kelompok
yang berfikiran sama seperti itu, contoh ekstremnya Ikhwanul di Mesir
dan Syiriah dan Taliban di Afganistan, dan diIndonesia ya anda tau
tanpa saya harus menyebutkannya, aliran yang selalu membuat onar di
republik tercinta ini. Tapi ini hanya contoh ekstrimnya lo, tak jarang
juga banyak paham-paham yang mirip muncul di dalam aliran lain, justru
saya menganggap hampir semua aliran mungkin memiliki paham yang sama,
sedikit atau banyak. Anda dapat melihat begitu mudahnya para teroris itu
menyomot para pemuda Islam untuk melakukan bom bunuh diri.
Kelihatanya
penyebaran meme ini justru menjadi suatu yang besar, kemunduran timur
tengah dan dunia Islam menjadikan fudamentalisme Islam sebagai
alternative yang paling menarik bagi semua orang yang merasakan bahwa
harus menjadi sesuatu yang lebih baik dan lebih benar. Gerakan-gerakan
ini menekankan pada prifasi dan penghinaan serta frustasi dan penyesalan
terhadap barat. Meme fudamentalisme agama memperoleh beberapa
keuntungan dari persaingan ideology. Secara mudah meme ini dapat
dimengerti oleh muslim yang berpendidikan dan yang tidak berpendidikan.
Ia menawarkan sejumlah tema, slogan dan symbol yang benar-benar familier
dan oleh sebab itu efektif dalam memobilisasi dukungan dan dalam bentuk
kritik terhadap apa yang salah dan program pembenaranya. Dan yang jelas
mereka membawa nama agama, tuhan Allah, kitab al-Quran dan nabi
Muhammad, yang sakral dan menurut sebagian masyarakat tak bisa diganggu
gugat kebenarannya.
Bagi
mereka perbaikan hanyalah kembali pada Islam murni termasuk menghapus
semua hukum dan lembaga-lembaga social lain yang berasal dari barat.
Yang tidak kalah penting melawan penghianat yang melakukan westernisasi
didalam negri. Musuh-musuh yang paling berbahaya adalah muslim yang
murtad dan penghianat yang memimpin beberapa Negara dunia muslim dan
yang mengimpor dan menerapkan tata cara kafir di Negara muslim.
Pernyatan semacam ini dijadikan buku kecil oleh ‘Abd al-Salman Faraj,
yang berkomplot merencanakan pembunuhan presiden Sadat ‘dasar
eksistensi imperealisme di Negara-negara Islam adalah para penguasa
seperti ini. untuk memulai perjuangan melawan imperealisme merupakan
pekerjaan yang tidak mulia dan berguna dan hanya membuang waktu. Tugas
kita memikirkannya maslah Islam dan yaitu penegakan pertama hukum Allah
dinegara kita yang menyebarkan firman Allah. Pasti bahwa yang pertama
adalah mengorbarkan perang jihad merupakan…… para pemimpin kafir ini dan
menggantikannya dengan penguasa Islam yang sempurna dan tentu hal ini
akan membutuhkan tenaga kita’.
Penyebaran
semacam ini sudah berurat-akar. Lihat saja banyaknya buku-buku yang
berisi bagaimana anda bisa murtad membuat masyarakat takut dan secara
tidak langsung membuat masyarakat tertutup dan menyebabkan penyempitan
pikiran. Kemudian buku-buku yang secara langsung maupun tak langsung
mengajarkan rasisme dan kebencian terhadap penganut agama lain marak
digandrungi oleh masyarakat, buku-buku semacam ini gak lebih sampahnya
dibandingkan buku-buku yang menakut-nakuti manusia dengan hari kiamat,
peperangan akhir jaman dll. Terkadang saya pikir banyak membaca bukupun
tidak akan membantu kita, kalua hanya bertujuan untuk mendukung pendapat
masing-masing. Ini seolah membuat kita masuk dalam kepompong dan tidak
pernah keluar menjadi kupu-kupu. Menjaukan diri kita dari kenyataan
meyisipkan kepalsuan seolah-olah dalam kebenaran.
Sebagai
perbandingan sebuah laporan tentang perkembangan Manusia Arab tahun
2002, disajikan oleh komite itelektual arab dan diterbitkan atas bantuan
PBB, menyatakan perbedaan yang menonjol “dunia arab menerjemahkan buku
330 buku pertahun, seperlima buku diterjemahkan dari bahasa Yunani.
Jumlah total buku yang diterjemahkan sejak kalifah Ma’mun (786-833M)
sampai abad 19 100.000 hampir rata-rata penerjemahan yang dilakukan
pemerintah Balanda hanya dalam waktu satu tahun”. Yang membuat anda
cukup beruntung hidup sebagai muslim Indonesia, terkait kebebasan prres,
tapi dinegara-negara arab, media dimanipulasi (untuk hal-hal tertentu
memang terjadi juga di Indonesia), globalisasi menjadi bahasan utama
media Arab dan hampir selalu muncul terkait dengan penetrasi Amerika.
Sebagaimana dalam pandangan orang-orang timur tengah dan sebagian
diIndonesia, pentingnya Amerika menunjukan sebab kebencian dan perasaan
memusuhi.
Mungkin
meme kebencian dan penutupan diri ini merambah keseluruh sendi
kehidupan. penutupan pikiran menyebabkan ketidaktahuan dan pada akhirnya
merambah kedunia ekonomi, menurut laporan GNP diseluruh Negara Arab
531.2 milyar dollar tahun 1999, kurang dari GNP satu saja Negara Eropa,
yaitu Belanda yang mencapai 595.5 milyar dollar. Dalam daftar ekonomi
dengan hasil kotor nasional (GNP), negara muslim yang tertinggi
rangkingnya adalah Turki dengan 64 penduduk, diposisi 23, antara Austria
dan Denmark, yang hanya memiliki jumlah penduduk 5 juta, selanjutnya
Indonesia dengan jumlah penduduk 212 juta, diikuti Norway dan kemudian
saudi Arabia dengan jumlah penduduk 21 juta1. Ya logika nya
gimana orang mau berekonomi kalau apa-apa dilarang dan dibatasi
pengetahuanya, pada akhirnya ini akan menekan kreatifitas penduduk, wong
dibebaskan saja sulit, apalagi dibatasi. Dengan keterpurukan ekonomi
dan kemiskinan tentu saja Negara-negara Islam gonjang-ganjing, Arab
Saudi cukup diuntungkan karena minyaknya, tapi masalahnya, karena meme
ini lagi Amerika disalahkan, meme ini mengaburkan masalah yang
sebenarnya dan menyebabakan kita bergelut dengan kebencian.
Jadi
apa yang bisa dilakukan, mungkin hanya satu kata untuk mewakilinya
KRITIS. Bukan kritis dengan mudahnya anda mengambil kesalahan dari agama
lain atau dari aliran lain. Satu-satunya cara agar mata kita terbuka
adalah dengan melihat pendapat dan ide dari sesuatu yang bertentangan
dengan pendapat kita, bila itu memang dari kristian dari liberalisme,
dari komunisme, atheist, materialisme, dan masih banyak lagi. Coba
bayangkan anda kembali ke masa lampau dimana Muhammad belumlah menjadi
seorang nabi yang diakui, dimana kita adalah salah seorang orang-orang
jahiliyah itu, kemudian salah satu teman kita berkata “ Muhammad itu
ahli sihir, ia itu orang gila, ia itu……….” tanpa mau mendengarkan
kata-kata yang keluar dari mulut nabi, baru saja anda melihat wajahnya
anda langsung menutup telinga dan kabur, apakah ini dibenarkan. Jadi
bukan menilai dari bagaimana orang berkata tentang paham itu bila ingin
bersungguh-sungguh, tapi langsung mempelajarinya secara seksama, bukan
kata orang ahmadiah itu seperti ini, kemudian anda membencinya dan
membakar rumah ibadatnya, Bukan!! , tapi melakukan penelitian secara
seksama seperti yang dicontohkan dalam al-Quran “maka lihatlah
berulang-ulang sungguh pandangan mata kalian ini amatlah lemah”. Asal
anda tahu saja Islam pada masa kejayaanya sudah meneliti agama-agama
setingkat budhis yang bukan datang dari agama samawi.
Saya
mengetahui bahwa ada peristiwa Guantanamo yang menyakitakan, bila anda
tahu solidaritas tidak hanya muncul di dunia Islam tapi juga
dinegara-negara Amerika latin, Asia, bahkan Barat. Dinegara-negara
barat (western) mereka melalui badan PBB menyumbang dana untuk rakyat
Libia, brosur-brosur ditempelkan dijalan-jalan. Bahkan terkadang didepan
gereja seseorang mengangkat tulisan selamatkan palestina, tapi entah
mengapa (karena meme itu lagi tentunya) berita yang datang ke tangan
dunia Islam hanya berita-berita buruk tentang western. Saya juga
mengetahui bahwa sebagian kebijakan Amerika memang merugikan kita
sebagai muslim. Tapi jelas anda harus mengetahui disini bahwa pencarian
keuntungan demi harta akan selalu ada didunia ini, karena itu kita harus
mendewasakan diri kita dengan hal-hal semacam itu. Ketika saya ingin
bekerja sama dengan saudara saya membangun bisnis, saya perlu membuat
proposal bisnis, melakukan pendekatan blablabala… bisa dibilang sulit,
saya memaklumi hal ini, ini masalah uang dan kehancuran atau keuntungan
ekonomi seseorang yang tidak hanya untuk mencukupi dirinya sendiri tapi
juga mencukupi kebutuhan hidup keluarganya, tentu saja ia akan merasakan
ketakutan untuk memodali saya. Nah denga saudara saja seperti ini,
sekarang bandingkan ketika anda mencoba bekerja sama dengan bangsa lain,
tentu mereka sangat selektif untuk memberikan modal bantuan, maka sudah
seharusnya hal semacam itu tak perlu dilebih-lebihkan. Saya tahu benar
bahwa selama kehidupan ini ada kebodohan, rasisme, dan kebencian akan
selalu ada, tapi yang jelas dari manapun asalnya kita harus memberantas
rasisme, kebencian, kebodohan yang merusak peradapan umat manusia,
karena kita memiliki kapasitas untuk itu, untuk membuat kehidupan lebih
baik, untuk merancang kembali meme-meme yang menguasai diri kita.
Referensi :
- Prof. Bernard Lewis. The Crisis of Islam, Islam dalam Krisis antara Perang Suci dan Teror Kotor. Jawa Post Press. Surabaya. 2004.--------sebenarnya masih banyak yang saya ingin ceritakan masalah terpuruknya Islam tapi lebih baik dipotong menjadi beberapa bagian saja, terlalu panjang juga jadi membosankan. Saya juga berencana untuk membongkar buku-buku yang menyebarkan kebencian melalui konspirasi-konspirasi. Aduuuh masih banyak deh butuh waktu untuk mengumpulkan data. Jadi tungguin aja ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar