Rabu, 07 Februari 2018

keterpurukan islam dan fundamentalisme




‘Hendaklah mereka tidak menjadi seperti orang-orang yang telah diberi al-Kitab karena masa yang panjang dari kemunculan nabi-nabi diantara mereka, kemudian hati mereka menjadi keras dan kebanyakan dari mereka adalah orang orang fasik’

The Quran

Sekarang saya akan menulis dengan format yang agak berbeda dengan sebelumnya, saya tidak
akan banyak memberikan sumber referensi disini, dan tidak akan melihat dari segi sains. Ini hanyalah kumpulan curhat kegalauan hati saya sebagai sesama muslim yang tersakiti oleh sikap sesama. Tetapi saya pikir topik ini pantas untuk direnungkan lagipula, ini tidak akan menjadi sebuah cerita fiksi tanpa dasar apapun, kita akan tetap banyak menggunakan data dan logika. Jadi sebelumnya saya mohon maaf terlebih dahulu karena disini saya akan banyak mengkritik umat Islam, walau kelihatanya permohonan ini agak sedikit terlambat karena tulisan-tulisan saya sebelumnya juga banyak yang mengkritik muslim, toh kita hanya dapat bangkit karena kritikan, bukan pujian atau bermimpi dengan angan-angan kosong.

https://www.tokopedia.com/sciencephi/etalase/zzz
Saat beberapa hari setelah peristiwa WTC, saya menonton TV tentang diskusi antara duta besar Inggris untuk Indonesia dengan masyarakat muslim di Indonesia. Disitu, saya masih ingat ada beberapa orang mempertanyakan mengapa tidak ada satu orang yahudipun yang mati, mengapa Amerika tidak mencurigai orang-orang Yahudi? Sang duta besar hanya berkata “cccee” sambil membuang muka, kelihatanya ia sama sekali tak percaya dengan berita itu. Imajinasi saya melambung, seharusnya jika memang ada data semacam itu sang dubes lebih terbuka, bila ia hanya membuang muka seperti itu, kecurigaan kita terhadap adanya konspiarasi semakin besar. Saya menerima data itu sebagai kebenaran.  Saya sudah tahu dari dulu bahwa memang ada konspirasi-konspirasi semacam itu, saya sudah membaca buku tentang konspirasi-konspirasi sejak di SMA, bahkan saat masih di SMA saya pernah datang ke kampus STAN untuk berkumpul  dengan para mahasiswa yang mengadakan bedah buku konspirasi yahudi Dajjal tetek bengek entahlah apa saya lupa judulnya. Jiwa saya yang masih mudah dan berapi-api begitu bersemangat dengan keberagamaan saya, setiap melihat wanita yang tak berjilbab, setiap melihat film-film Hollywood, setiap melihat produk-produk buatan barat selalu saja yang teringat kebiadapan yahudi dan konspirasinya terhadap umat Islam, walau terkadang jiwa saya terombang-ambing antara membenci dan menggunakan produk-produk barat tetapi mungkin bila saya bertemu dengan Sisio sinomori-(dalam serial samurai x)- yang beragama Islam maka tak pelak saya pasti sudah menjadi saujironya, tepat seperti teroris-teroris itu. Walau demikian waktu itu saya hanya dapat mengutuk yahudi-yahudi dan ras barat dengan kebencian yang besar.


https://www.tokopedia.com/sciencephi/etalase/zzz


Waktupun berlalu, secara tidak terduga saya tiba dinegri  Australia,-anda tahukan bila ada tentara Amerika yang berperang sudah dapat diduga bahwa pasti ada tentara Australia yang mendukungnya, mereka satu sama lain adalah sekutu-. Disana saya tinggal dijalan Albion st yang bertetangga dengan  jalan Oxford st yaitu jalan yang merupakan pusat para gay dan lesbian, dan perlu diketahui juga bahwa Sydney kota tempat saya tinggal merupakan kota gay dan lesbian terbesar kedua didunia setelah Sanfransisko. Banyak hal baru yang saya dapati disini, sepertinya perbedaan ras lebih bisa diterima dikota ini, dalam satu bis anda pasti akan sering bisa menemukan orang yang sedang mengobrol dengan bahasa Cina, Jepang, Italia, Inggris atau bahkan Indonesia. tidak seperti di Indonesia yang mengaku sebagai Negara plural,-setidaknya itulah yang kita pelajari di buku ppkn/pmp dulu-, tetapi sering saja terjadi kerusuhan karena suku dan ras, Padahal  sebenarnya ras Asia timur dalam ilmu sosiologi masuk dalam satu ras, percayalah bila anda berada di Australia atau negara yang basiknya Negara plural anda tak dapat membedakan antara orang Indonesia dan orang Cina asli atau orang jepang, sama seperti anda tidak dapat membedakan orang Inggris dan orang Italia yang menurut mereka sebenarnya berbeda. Para bencong yang kelihatanya mengidap gay menyapa dengan ramah pada saya (walaupun tetap saja saya ketakutan), coba bandingakan dengan bencong-bencong Indonesia yang sok caper dan kegatelan. Para wanitanya memang tidak membangun norma kesopanan dengan bagaimana cara mereka berpakaian, tapi mereka tetap saja ramah dan mudah menyalurkan perasaan positif atau pujian, Jika dibandingkan dengan Negara ini yang katanya ramah, oh!! saya tidak tahu mungkin kita bisa mencari terlebih dahulu apa yang dimaksud ramah disini.

 Saya tinggal di mini apartemen milik orang yahudi, Pak yahudi ini bernama David, jauh dari gambaran saya sebelumnya, ia adalah orang yang ramah yang walau sudah memiliki ribuan properti sering sengaja datang ke rumah bu Laila, induk semang kami, yang sudah lama menjadi pembantunya, hanya untuk sekedar datang menghormatinya saat idul fitri atau idul Adha atau ulang tahu bu Laila. Pak David juga sering datang kerumah kami untuk mengambil pupuk kompos ditong sampah, rupanya karena tidak memiliki kegiatan lagi pak tua ini sering menyalurkan hobinya untuk berkebun. Tak jarang pula saya bertemu dengannya dan selalu ia yang pertama kali menyapa saya dengan senyuman “good morning”. Ia jelas mengetahui bahwa saya adalah seorang muslim tapi permusuhan antara yahudi dan muslim yang saya bayangkan ketika SMA sama sekali tidak ada disini. Anehnya saat saya menceritakan hal ini kekeluarga saya ketika diIndonesia, mereka menuduh pak David sedang melancarkan propaganda agar paham-paham zionisnya dapat diterima oleh saya dan bu Laila, dan pastinya mereka beranggapan bahwa Mr David berhasil, karena saya berhasil mendesak keluarga saya dalam perdebatan bahwa paham-paham kebencian dan konspirasi hanyalah ilusi permainan detektif-detektifan. Dan yap diakhir perdebatan itu -lagi-lagi saat mereka terdesak- mereka mengunakan tameng al-Quran untuk melindungi kebencian dan iri mereka terhadap yahudi.

Mengapa saya begitu yakin bahwa memang konspirasi-konspirasi semacam itu hanyalah mainan ilusi detektif-detektifan para pembuat onar yang sebenarnya yaitu mereka yang membalut kebencian, rasisme, dan iri hati dengan agama, dan seperti biasanya apapun yang dibalut oleh agama maka sang penganut hanya akan ‘mantu-mantu’ aja, seolah-olah tuhan yang berbicara padanya. Tapi jelas bukan pak tua David yang merubah pandangan saya, tapi karena saya mendapatkan sebuah CD yang membahas masalah peristiwa WTC, disitu sang pembawa acara menanyai semua orang yang terlibat dari yahudi sampai muslim, ia mendapatkan data bahwa ada ratusan orang yahudi mati dalam peristiwa WTC. Dan hal yang menyakitkan adalah diakhir film ia memang menuduh Islamlah yang memang bersalah karena selalu apabila seorang muslim terdesak dalam perdebatan untuk membuktikan data-data mereka itu, ia serta merta menunjukkan al-Quran sebagai pembimbingnya,- pembimbing yang mengajak mereka mebunuh, membenci, dan terror, dan bahwa orang yahudi telah dikutuk oleh tuhan sehingga menurut pendapat mereka yahudi adalah biang keroknya, mahluk yang pantas dimusnahkan dari muka bumi.

Itulah saat saya benar-benar marah, saya merasa emosi saya dipermainkan, coba bayangkan menurut logika sederhana bagaimana mungkin hanya dalam waktu beberapa hari saja kita dapat  mengidentifikasi semua mayat yang mati dalam peristiwa WTC. Saya yang selalu peringkat 3 besar diSMA (setidaknya sampai kelas 2, sekali lagi gak nyombong lo ya kikikikiii, Cuma nunjukin bagaimana seorang yang “berintelekpun” bisa tertipu)- Logika saya mati, saya percaya penuh karena mereka mempermainkan semangat keberagamaan saya. Walau saya mengetahui bahwa perkembangan kepribandian saya berjalan bertahap, tetapi tak dapat dipungkiri bahwa memang peristiwa itu memiliki peran besar bagi saya untuk mulai kritis terhadap berita-berita agama, saya berjanji saya tidak akan membiarkan orang-orang seperti itu mendikte saya lagi, dan ketika saya kritis bahkan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan agama  banyak pula hal yang baru yang saya pelajari, yang membuat saya lebih bijaksana dalam menilai, dan membuat saya berdamai dengan dunia.

Lalu apa sebenarnya masalanya, mengapa seolah-olah umat Islam bersatu untuk menuduh tuhannya sebagai sumber permusuhan, untuk bersatu menjadikan al-Qurannya sebagai kitab panduan pembunuhan seperti dukun kesurupan yang membaca jimat yang hendak menyantet lawan dari pelanggannya, atau seolah-olah bersatu memperjelek citra nabi luhur Muhammad SAW.  Ini dapat dilihat dari kesalahan umat Islam itu sendiri, dibandingkan meributkan masalah konspirasi yang gak jelas, bagaimana kalua lebih baik  kita membahas masalah ini mulai dari yang terkecil, yang menurut saya merupakan sumber malapetaka ini, karena kalau saja kita tidak dapat membereskan hal-hal yang kecil bagaimana kita bisa melakukan hal-hal yang besar, inilah yang disebut mind set, yang membedakan Negara maju dan berkembang, yang membedakan masa kejayaan dan kemunduran suatu kaum. Maksud saya, kita akan membahas masalah meme (ide/paham).

Pada awalnya adalah kemunculan gerakan wahabisme, Muhammad ibnu Abd Wahab (1703-1792), seorang ahli teologi dari wilayah Najd yang diperintahkan oleh syaikh-syaikh kerajaan Saud pada tahun 1744, melakukan kampanye dan pembaharuan. Tujuannya adalah kembali kepada Islam yang murni dan otentik dari pendiri Islam, mengganti dan perlunya menumpas semua bid’ah dan penyimpangan masa selanjutnya. Paham wahabi ini menyebar sukses dengan dukungan kekuatan tentara dari para penguasa Najd. Dalam serangkaian kampanyenya, mereka menggunakan kekuasaan dan akidah. Pada tahun 1804-1806, mereka melakukan yang menurut istilah mereka ‘membersihkan’ kota Mekah dan Madinah. Mereka juga memusuhi dan menentang sultan Turki yang sedang dalam masa kemundurannya, sebagai seorang musuh agama Islam dan perampas Negara muslim. Aliran wahabi menyebar seiring didirikanya kerajaan Saudi yang beribu kota di Riyadh, hal ini berlangsung dalam waktu yang lama, tetapi merupakan proses perlahan dan bertahap dan mulai dari daerah-daerah terpencil dunia Islam, dan walau tidak diketahui secara tepat, mungkin pada awal penyebaran paham ini, merupakan awal dari kemunduran Islam dan menyebarnya extrimisme modern. Kemarahan wahabi terutama bukan tertuju pada orang-orang luar, tetapi orang-orang yang mereka pandang sebagai penghianat dan penghancur Islam dari dalam: disatu sisi mereka melakukan perubahan modernisasi, tapi disisi lain apa-apa yang dilihat oleh kelompok Wahabi sebagai penyimpangan dan penggerogotan ajaran Islam yang berasal dari nabi dimusuhi. Mereka menentang berbagai mazhab selain ajarannya, baik Sunni maupun Syi’ah. Mereka secara khusus menolak paham sufi, dan mengecam mistimisme dari sikap lunaknya, yang mereka pandang menyamai keuskupan pagan. Hal ini terefleksikan di antara jamaah haji yang datang ke Arabiah setiap tahun dari segala penjuru dunia1.

Dimanapun mereka dapat, mereka memaksakan keyakinannya dengan kekerasan dan paksaan, menghancurkan makam-makam, desekralisasi apa yang mereka namakan berhala palsu dan tempat-tempat suci dan pembantaian sejumlah besar laki-laki, wanita dan anak-anak yang tidak bisa memenuhi standard kemurnian dan otentitas Islam. Praktek lain yang dilakukan oleh Ibn Abd Wahab adalah pemusnahan dan pembakaran sejumlah buku. Ini khususnya karya-karya Islam tentang teologi dan hukum yang dipraktekan bertentangan dengan dokrin Wahabi. Pembakaran sejumlah buku seringkali disertai dengan eksekusi penulisnya, penyebar dan pengajarnya1.

Pengeluaran minyak dan pemasukan uang membawa perubahan besar bagi kerajaan Saudi, struktur internal dan cara hidupnya dan peran eksternal dan pengaruhnya, dinegara-negara pemakai minyak dan secara lebih kuat di dunia Islam. Perubahan yang paling penting adalah pengaruh Wahabisme dan peran para pendukungnya. Wahabisme menjadi resmi ketika itu, ajaran yang dijalankan Negara yang merupakan salah satu dari Negara-negara yang paling berpengaruh diseluruh Negara Islam,- pemelihara dua tempat paling suci Islam-. Pada saat yang sama, para ustadz dan da’I Wahabisme memperoleh sumber keuangan dengan jumlah besar, yang mereka gunakan untuk meningkatkan penyebarluasan versi Islamnya. Bahkan dinegara-negara barat di Eropa dan Amerika, pusat indokrinasi Wahabi dapat menjadi bentuk pendidikan Islam yang tersedia bagi para pemeluk baru dan para orang tua muslim yang berharap memberikan anak-anaknya beberapa ajaran dasar tradisi agama dan budaya yang telah terwarisi1.

Yang bisa diambil tali hubungan disini adalah penyebaran paham ini ke dalam republik kita, masyarakat kita yang menganggap kota Mekah dan Madinah sebagai kota suci, dan sebagai pusat ilmu pengetahuan Islam, dan tak jarang menganggap keturunan Arab atau orang Arab adalah keturunan Nabi Muhammad atau Habib.Suatu ketika saya pernah makan bubur kacang ijo dengan ayah saya, sang penjual bertanya “dari mana asalnya pak”, ayah saya menjawab  “ampel” kemudian yang mungkin karena melihat wajah kami ia bertanya lagi “habib ya pak?” iapun mencium tangan ayah saya, kikikikiiiii.  Coba liat komentar masyarakat kita “ ini buku pengarangnya Dr dari Arab” – waduuh. Kemudian Lihat lagi, buku terjemahan al-Quran banyak yang berasal dari Arab yang disinyalir memiliki banyak kesalahan terjemahan -wadduuuuuh. Tapi buku-buku dari barat justru sebaliknya mereka anggap penyebar paham liberal dan materialis yang parahnya lagi zionis, dajjal dll,- waduuuh. Dan bila dirunut maka aliran Wahabi dapat berkomuflase menjadi kelompok-kelompok yang berfikiran sama seperti itu, contoh ekstremnya Ikhwanul di Mesir dan Syiriah dan Taliban di Afganistan, dan diIndonesia ya anda tau  tanpa saya harus menyebutkannya, aliran yang selalu membuat onar di republik tercinta ini. Tapi ini hanya contoh ekstrimnya lo, tak jarang juga banyak paham-paham yang mirip muncul di dalam aliran lain, justru saya menganggap hampir semua aliran mungkin  memiliki paham yang sama, sedikit atau banyak. Anda dapat melihat begitu mudahnya para teroris itu menyomot para pemuda Islam untuk melakukan bom bunuh diri.

Kelihatanya penyebaran meme ini justru menjadi suatu yang besar, kemunduran timur tengah dan dunia Islam menjadikan fudamentalisme Islam sebagai alternative yang paling menarik bagi semua orang yang merasakan bahwa harus menjadi sesuatu yang lebih baik dan lebih benar. Gerakan-gerakan ini menekankan pada prifasi dan penghinaan serta frustasi dan penyesalan terhadap barat. Meme fudamentalisme agama memperoleh beberapa keuntungan dari persaingan ideology. Secara mudah meme ini dapat dimengerti oleh muslim yang berpendidikan dan yang tidak berpendidikan. Ia menawarkan sejumlah tema, slogan dan symbol yang benar-benar familier dan oleh sebab itu efektif dalam memobilisasi dukungan dan dalam bentuk kritik terhadap apa yang salah dan program pembenaranya. Dan yang jelas mereka membawa nama agama, tuhan Allah, kitab al-Quran dan nabi Muhammad, yang sakral dan menurut sebagian masyarakat tak bisa diganggu gugat kebenarannya.

Bagi mereka perbaikan hanyalah kembali pada Islam murni termasuk menghapus semua hukum dan lembaga-lembaga social lain yang berasal dari barat. Yang tidak kalah penting melawan penghianat yang melakukan westernisasi didalam negri. Musuh-musuh yang paling berbahaya adalah muslim yang murtad dan penghianat yang memimpin beberapa Negara dunia muslim dan yang mengimpor dan menerapkan tata cara kafir di Negara muslim. Pernyatan semacam ini dijadikan buku kecil oleh ‘Abd al-Salman Faraj, yang berkomplot merencanakan pembunuhan presiden Sadat ‘dasar eksistensi imperealisme di Negara-negara Islam adalah para penguasa seperti ini. untuk memulai perjuangan melawan imperealisme merupakan pekerjaan yang tidak mulia dan berguna dan hanya membuang waktu. Tugas kita memikirkannya maslah Islam dan yaitu penegakan pertama hukum Allah dinegara kita yang menyebarkan firman Allah. Pasti bahwa yang pertama adalah mengorbarkan perang jihad merupakan…… para pemimpin kafir ini dan menggantikannya dengan penguasa Islam yang sempurna dan tentu hal ini akan membutuhkan tenaga kita’.

Penyebaran semacam ini sudah berurat-akar. Lihat saja banyaknya buku-buku yang berisi bagaimana anda bisa murtad membuat masyarakat takut dan secara tidak langsung membuat masyarakat tertutup dan menyebabkan penyempitan pikiran. Kemudian buku-buku yang secara langsung maupun tak langsung mengajarkan rasisme dan kebencian terhadap penganut agama lain marak digandrungi oleh masyarakat, buku-buku semacam ini gak lebih sampahnya dibandingkan buku-buku yang menakut-nakuti manusia dengan hari kiamat, peperangan akhir jaman dll. Terkadang saya pikir banyak membaca bukupun tidak akan membantu kita, kalua hanya bertujuan untuk mendukung pendapat masing-masing. Ini seolah membuat kita masuk dalam kepompong dan tidak pernah keluar menjadi kupu-kupu. Menjaukan diri kita dari kenyataan meyisipkan kepalsuan seolah-olah dalam kebenaran.

 
Sebagai perbandingan sebuah laporan tentang perkembangan Manusia Arab tahun 2002, disajikan oleh komite itelektual arab dan diterbitkan atas bantuan PBB, menyatakan perbedaan yang menonjol “dunia arab menerjemahkan buku 330 buku pertahun, seperlima buku diterjemahkan dari bahasa Yunani. Jumlah total buku yang diterjemahkan sejak kalifah Ma’mun (786-833M) sampai abad 19 100.000 hampir rata-rata penerjemahan yang dilakukan pemerintah Balanda hanya dalam waktu satu tahun”. Yang membuat anda cukup beruntung hidup sebagai muslim Indonesia, terkait kebebasan prres, tapi dinegara-negara arab, media dimanipulasi (untuk hal-hal tertentu memang terjadi juga di Indonesia),  globalisasi menjadi bahasan utama media Arab dan hampir selalu muncul terkait dengan penetrasi Amerika. Sebagaimana dalam pandangan orang-orang timur tengah dan sebagian diIndonesia, pentingnya Amerika menunjukan sebab kebencian dan perasaan memusuhi.

Mungkin meme kebencian dan penutupan diri ini merambah keseluruh sendi kehidupan. penutupan pikiran menyebabkan ketidaktahuan dan pada akhirnya merambah kedunia ekonomi, menurut laporan GNP diseluruh Negara Arab 531.2 milyar dollar tahun 1999, kurang dari GNP satu saja Negara Eropa, yaitu Belanda yang mencapai 595.5 milyar dollar. Dalam daftar ekonomi dengan hasil kotor nasional (GNP), negara muslim yang tertinggi rangkingnya adalah Turki dengan 64 penduduk, diposisi 23, antara Austria dan Denmark, yang hanya memiliki jumlah penduduk 5 juta, selanjutnya Indonesia dengan jumlah penduduk 212 juta, diikuti Norway dan kemudian saudi Arabia dengan jumlah penduduk 21 juta1. Ya logika nya gimana orang mau berekonomi kalau apa-apa dilarang dan dibatasi pengetahuanya, pada akhirnya ini akan menekan kreatifitas penduduk, wong dibebaskan saja sulit, apalagi dibatasi. Dengan keterpurukan ekonomi dan kemiskinan tentu saja Negara-negara Islam gonjang-ganjing, Arab Saudi cukup diuntungkan karena minyaknya, tapi masalahnya, karena meme ini lagi Amerika disalahkan, meme ini mengaburkan masalah yang sebenarnya dan menyebabakan kita bergelut dengan kebencian.

Jadi apa yang bisa dilakukan, mungkin hanya satu kata untuk mewakilinya KRITIS. Bukan kritis dengan mudahnya anda mengambil kesalahan dari agama lain atau dari aliran lain. Satu-satunya cara agar mata kita terbuka adalah dengan melihat pendapat dan ide dari sesuatu yang bertentangan dengan pendapat kita, bila itu memang dari kristian dari liberalisme, dari komunisme, atheist, materialisme, dan masih banyak lagi. Coba bayangkan anda kembali ke masa lampau dimana Muhammad belumlah menjadi seorang nabi yang diakui, dimana kita adalah salah seorang orang-orang jahiliyah itu, kemudian salah satu teman kita berkata “ Muhammad itu ahli sihir, ia itu orang gila, ia itu……….” tanpa mau mendengarkan kata-kata yang keluar dari mulut nabi, baru saja anda melihat wajahnya anda langsung menutup telinga dan kabur, apakah ini dibenarkan. Jadi bukan menilai dari bagaimana orang berkata tentang paham itu bila ingin bersungguh-sungguh, tapi langsung mempelajarinya secara seksama, bukan kata orang ahmadiah itu seperti ini, kemudian anda membencinya dan membakar rumah ibadatnya, Bukan!! , tapi melakukan penelitian secara seksama seperti yang dicontohkan dalam al-Quran “maka lihatlah berulang-ulang sungguh pandangan mata kalian ini amatlah lemah”. Asal anda tahu saja Islam pada masa kejayaanya sudah meneliti agama-agama setingkat budhis yang bukan datang dari agama samawi.

Saya mengetahui bahwa ada peristiwa Guantanamo yang menyakitakan, bila anda tahu solidaritas tidak hanya muncul di dunia Islam tapi juga dinegara-negara Amerika latin, Asia, bahkan Barat.  Dinegara-negara barat (western) mereka melalui badan PBB menyumbang dana untuk rakyat Libia, brosur-brosur ditempelkan dijalan-jalan. Bahkan terkadang didepan gereja seseorang mengangkat tulisan selamatkan palestina, tapi entah mengapa (karena meme itu lagi tentunya) berita yang datang ke tangan dunia Islam hanya berita-berita buruk tentang western.  Saya juga mengetahui bahwa sebagian kebijakan Amerika memang merugikan kita sebagai muslim. Tapi jelas anda harus mengetahui disini bahwa pencarian keuntungan demi harta akan selalu ada didunia ini, karena itu kita harus mendewasakan diri kita dengan hal-hal semacam itu. Ketika saya ingin bekerja sama dengan saudara saya membangun bisnis, saya perlu membuat proposal bisnis, melakukan pendekatan blablabala… bisa dibilang sulit, saya memaklumi hal ini, ini masalah uang dan kehancuran atau keuntungan ekonomi seseorang yang tidak hanya untuk mencukupi dirinya sendiri tapi juga mencukupi kebutuhan hidup keluarganya, tentu saja ia akan merasakan ketakutan untuk memodali saya. Nah denga saudara saja seperti ini, sekarang bandingkan ketika anda mencoba bekerja sama dengan bangsa lain, tentu mereka sangat selektif untuk memberikan modal bantuan, maka sudah seharusnya hal semacam itu tak perlu dilebih-lebihkan. Saya tahu benar bahwa selama kehidupan ini ada kebodohan, rasisme, dan kebencian akan selalu ada, tapi yang jelas dari manapun asalnya kita harus memberantas rasisme, kebencian, kebodohan yang merusak peradapan umat manusia, karena kita memiliki kapasitas untuk itu, untuk membuat kehidupan lebih baik, untuk merancang kembali meme-meme yang menguasai diri kita.  


Referensi :
  1. Prof. Bernard Lewis. The Crisis of Islam, Islam dalam Krisis antara Perang Suci dan Teror Kotor. Jawa Post Press. Surabaya. 2004.--------sebenarnya masih banyak yang saya ingin ceritakan masalah terpuruknya Islam tapi lebih baik dipotong menjadi beberapa bagian saja, terlalu panjang juga jadi membosankan. Saya juga berencana untuk membongkar buku-buku yang menyebarkan kebencian melalui konspirasi-konspirasi. Aduuuh masih banyak deh butuh waktu untuk mengumpulkan data. Jadi tungguin aja ya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar