Ada kemiripan antara
sebuah anime dengan kehidupan nyata, naurto adalah sebuah anime dari Jepang. Anime
atau kartun ini menceritakan sebuah kisah orang orang didalamnya yang mencari
sebuah kebenaran dan perdamaian. Tidak seperti cerita dalam film film indonesia
yang monoton baik atau jahat, film anime dari jepang mengisahkan tokoh tokoh
yang hidup, mereka menceritakan bagaimana seseorang bisa menjadi baik atau
jahat sehingga baik dan jahat terlihat kabur. Tokoh tokoh dalam naruto
diceritakan sedemikian rupa memanusiakan musuh sehingga walau merupakan
penjahat tetap terlihat keren, tokoh tokoh tersebut menurut kerangka
berfikirnya memilih sebuah jalan untuk menjadi baik atau pun jahat.
Namun apa yang cukup
menarik buat saya adalah bahwa para tokoh tokoh jahat sebenarnya berusaha
mencari kedamaian yang menurut mereka merupakan jalan terbaik yang tidak
dilakukan oleh kebanyakan orang. Proyek mata bulan menurut pencetusnya
bertujuan menciptakan kehidupan tanpa adanya pertempuran dan penderitaan. Para anggota
akatsuki yang digambarkan sebagai tokoh antagonis mengalami penderitaan masing
masing dikehidupan mereka sehingga memilih untuk bergabung dan membuat proyek
ambisius mata bulan melawan pasukan sinobi. Jelas dalam hal ini bukan bertujuan
untuk menceritakan kisah tersebut secara detail. Ujung dari kisah tersebut
ternyata para anggota dan ketua akatsuki tertipu, proyek tersebut hanyalah
bertujuan menghidupan dewa kaguya, dari kisah kisah atau tulisan di dinding
prasasti bersejarah yang telah diubah ubah, sang zetsu hitam memancing para
tokoh antagonis tersebut yang telah lelah pada kehidupan dunia untuk
menciptakan perdamaian atau dunia tanpa kerusakan.
Menggelitik pikiran
saya, kisah tersebut mirip dengan keadaan kita, manusia yang beragama. Tanpa memeriksa
kebenaran kitab kitab kita, kita mempercayai apa saja yang dikatakan oleh kitab
tersebut. Orang beragama bisa disamakan dengan anggota akatsuki, yang lelah
terhadap kehidupan dunia yang penuh penderitaan, mereka terbuai dengan janji
janji kitab purba tentang adanya kehidupan tanpa penderitaan yaitu surga dan
neraka. Orang orang beragama begitu getol membela agama mereka dan bahkan
memusuhi kita para sinobi atau bisa dianggap para manusia rasional yang hidup
disaat ini dan berkeinginan menciptakan kehidupan lebih baik di dunia ini. Apapun
yang orang beragama lakukan mereka hanya menyetujui apa yang kitab mereka
katakan dan menjadi budaknya. Mereka memusuhi para aliran rasional misalnya mau
menciptakan lokalisasi untuk membatasi prostitusi yang mereka anggap
menghalalkan perzinahan, menyuburkan kultur dan budaya mereka bilang
menyebarkan bid’ah, membangkitkan ekonomi dengan memajukan produksi fasion
mereka anggap menyebarkan budaya barat dll.
Namun tahukah anda
mungkin pada akhirnya orang bergama ini bukanlah menciptakan kehidupan yang
damai namun tertipu seperti tertipunya akatsuki oleh zetsu hitam. Dimana tujuan
mereka hanyalah menghidupkan meme yang dalam teori psikologi yang dikembangkan memanglah hidup dalam pikiran manusia dalam hal ini bertindak seperti dewa kaguya. Dan kitab
mereka telah banyak diubah ubah oleh zetsu yang mempermainkan perasaan mereka yang
telah lelah pada kehidupan nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar