Evolusi
adalah topik yang banyak dibicarakan dari awal kemunculannya hingga
sekarang, bukan kalangan saintis yang meragukannya, mereka absolutely
agree dengan teori ini, tapi karena kalangan beragama sendiri yang terus
mempeributkan topik ini. Para penganut agama yang merasa pondasi
keimanan mereka dihancurkan dengan adanya filosofi ini secara terus
menerus mencari kelemahan teori ini, tapi dari sekian banyak
bantahannya, saya justru melihat bahwa para penganut paham kreasionis
tidak mengerti apa-apa dari teori ini. banyak kesalahpahaman didalam
masyarakat tetang teori evolusi, karena sebagian orang hanya melihatnya
dari sisi negatifnya saja, banyak buku-buku atau situs-situs yang justru
menyebarkan kebodohan dengan mengambil sebagaian ilmu kemudian
dijandikannya bukti kelemahan teori ini. ”anda tidak bisa bertanya pada
orang arsitek ketika tubuh anda sakit, anda harus bertanya pada orang
yang tepat, yaitu dokter” begitu pula masalah evolusi anda tak bisa
bertanya pada ahli agama tentang teori biologi ini anda harus mencari
orang yang tepat atau buku yang tepat. karena itu saya akan mencoba
membahas topik ini, dan mudah-mudahan blog ini dapat meluruskan
kesalahpahaman tersebut.
Apa kata Islam ?????!!!!!
https://www.tokopedia.com/sciencephi/etalase/zzz |
Apa kata Islam ?????!!!!!
Dari
sekian banyak ayat tentang penciptaan manusia dan adam, kelihatanya
yang mencolok adalah surat Ali Imron 59 bunyinya adalah sebagai berikut:
إن مثل عيسا عندالله كمثل آدم خلقه من ترابٍ ثم قل له كن فيكون
Diterjemahkan
sebagai berikut: “ Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa disisi Allah
adalah semisal (penciptaan) Adam, Allah menciptkan adam dari tanah,
kemudian Allah berfirman kepadanya: “jadilah” (seorang manusia) maka
jadilah dia”1.
Kata kun (كن) memiliki arti ‘jadilah’2, dari ayat tersebut terlihat sangat meyakinkan bahwa Allah menciptakan adam secara langsung, tetapi sebenarnya kata kun (كن)
dalam ayat ini dan ayat-ayat lain digunakan sekedar untuk menggambarkan
betapa mudah Allah menciptakan sesuatu dan betapa cepat terciptanya
sesuatu bila Dia menghendaki. Cepat atau mudahnya itu, diibaratkan
dengan mengucapkan kata kun. Walaupun sebenarnya Allah tidak perlu
mengucapkannya karena dia tidak memerlukan suatu apapun untuk mewujudkan
sesuatu yang dikehendakinya. Ayat ini tidak bisa dijadikan dasar bahwa
adam diciptakan Allah dalam sekejab atau tanpa proses. Bukan saja karena
kata kun sekedar menggambarkan kemudahan dan kecepatan wujud apa yang
dikehendaki-Nya bila Dia menghendaki, tetapi karena ditempat lain Allah
melukiskan bahwa Dia menciptakan manusia dari tanah dan setelah dia
sempurnakan kejadiannya, Dia meniupkan ruh ciptaanNya kepadanya, maka
jadilah adam. Tidak dijelaskan apa yang terjadi dan berapa lama proses
yang dilalui antara penciptaan dari tanah dengan hembusan ruh
ciptaan-Nya itu. Kalau kita ibaratkan penghembusan dari tanah sama
dengan A, dan penghembusan ruh ciptaanNya sama dengan Z, maka antara A
dan Z tidak dijelaskan baik materi maupun waktunya3. Jadi
kata kun hanyalah kata untuk melukiskan bagi manusia betapa cepat Allah
mewujudkan kehendaknya semisal manusia mengucapkan kata kun.
Yang menarik lagi ada pada surat Al-Hijr 26 dikatakan :
ولاقد خلقنل لا نسن من صلصلٍ من حما مسنون
Yang biasa diterjemahkan: “Dan sesungguhnya, kami telah menciptakan manusia (adam) dari tanah liat kering yang diberi bentuk.”
Yang mengelitik pikiran adalah kata masnun (مسنون) pada ujung ayat ini, ada yang berpendapat bahwa kata ini terambil dari kata as-sanah (أسنة) yang berarti tahun, dengan kata lain waktu yang telah lama3.
Sehingga ayat diatas dapat diartikan ‘sesungguhnya kami telah
menciptakan manusia (adam) dari tanah liat dalam jangka waktu yang
lama’.
So
dari ayat-ayat diatas kita dapat mengetahui bahwa tuhan menciptakan
sebuah kejadian tentu ada prosesnya, proses adalah sebab akibat atau
aksi reaksi yang terlingkup dalam sifat Tuhan yang maha adil, dan
bagaimanapun juga Tuhan akan melibatkan sifatnya ini dalam segala hal.
Ketika anda berdoa untuk mendapat rizki tentu anda tidak berharap tanpa
sebab gundukan emas ada didepan mata anda “cling” kan. Ya seperti itulah
contohnya, memang pendapat diatas hanyalah pendapat pribadi saya tapi
masuk akal bukan, apa jadinya bila Tuhan tidak mensifati dirinya dengan
maha adil tentu alam raya tidak akan menjadi seperti ini.
Saya
tau benar bahwa sains terus berkembang dan juga saya tau benar bahwa
dalam sains, kita harus memberikan celah bagi sebuah ide atau hipotesis
untuk menjadi sebuah kebenaran (hal ini biasanya dijadikan oleh kaum
beragama untuk menolak gempuran paham sains, sains memang tidak pasti
tetapi jelas lebih pasti dari pandangan subjektif manusia baik yang
didasari oleh agama atau tradisi ataupun tahayul yang tak jarang sering
tertukar, sains memang tidak pasti tetapi justru karena itulah kita
terus belajar-belajar dan belajar dan terus membuka mata terhadap semua
kemungkinan dan terus berkembang untuk memperbaiki kehidupan manusia
atau hanya untuk memenuhi kepuasan batin terhadap kebenaran, bukan
bermalas-malasan menunggu dibalik layar dan menghakimi ‘ini sesuai
dengan al-Quran dan yang ini tidak’). Tapi untuk memberi cela pada teori
kreasonis saya sangat pesinis, anda akan tau mengapa, setelah anda
membaca ‘apa kata sains’ berikut.
Apa kata sains????!!!
Mahluk
hidup paling tua yang dikenal, adalah berupa bakteri prokariota
sebagian berkata mahluk serupa virus yang hanya terdiri dari RNA atau
DNA saja, terbentuk di samudra bumi sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu.
Dalam abad-abad sesudahnya, hidup telah menjadi sangat beragam.
Sekarang, organisme hidup mencangkup 30 juta spesiesyang menempati
setiap sudut dan cela dibumi. Tiap spesies itu khas, dengan ciri
tertentu yang membedakananya dengan segala bentuk kehidupan lainnya.
Namun setiap spesies mulai dari bakteri, cacing, serangga dan manusia
bila dirunut asal-usulnya semua berasal dari mahluk bersel tunggal.
Proses perubahan bentuk inilah yang disebut evolusi4.
Suatu
spesies baru memulai berevolusi sewaktu spesies itu menanggapi keadaan
yang berubah dibumi. Planet ini merupakan tempat yang tidak ramah
(setidaknya untuk saintis bukan untuk para ahli tasawuf/spiritualis),
namun bumi menyediakan banyak lingkungan tempat spesies dapat menemukan
makanan, tumbuh, dan menghasilkan keturunan. Tiap spesies dalam
evolusinya menempati suatu relung yang semakin baik. Proses yang dikenal
adaptasi ini menyalurkan evolusi. Keadaan dibumi berubah sepanjang
waktu, zaman es datang dan pergi, misalnya, dan spesies yang terjebak
mungkin tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang baru.
Dalam keadaan yang demikian, spesies itu mungkin punah atau seleksi alam
mungkin mengubah adaptasinya, dan lama-kelamaan mungkin timbul suatu
spesies baru. Evolusi terjadi dan keanekaragaman spesies meningkat4.
Evolusi
bukanlah spekulasi cerdik ahli biologi melainkan didasari bukti luas.
Yang dikumpulkan sebelum maupun setelah terbitnya karya penting Carles
Darwin. Mungkin bukti terkuat tentang evolusi kehidupan terdapat pada
fosil. Sisah sisah organisme yang telah lama punah ini, laksana jendela
kemasa lampau, telah lama menolong para ilmuan menyusun suatu garis
waktu evolusi secara kasar. Mungkin teori yang kompleks ini dapat
dirangkum dalam tiga gagasan penting yang pertama tidak semua individu
suatu spesies identik, ada variasi alami dalam ukuran atau warna
misalnya. Yang ke dua keturunan dapat mewarisi variasi ini. ketiga
individu dengan ciri-ciri yang membuatnya lebih unggul dari
individu-individu lain dari spesies yang sama lebih mungkin bertahan
hidup dan berkembangbiak, dengan mewariskan ciri-ciri tadi kepada
keturunannya.
Ok
sampai disini dulu pembukaannya, sekuat apapun saya berusaha
menjelaskan teori ini anda tidak akan menerimanya, lagi pula kelihatan
membosankan kalau saya terus menulis blog ini dengan cara biasa. Saya
akan meneruskan artikel ini dalam bentuk tanya jawab, pertanyaan yang
biasa muncul pada masyarakat kita:
1. Ketika saya ingin membeli cd film biografi Charles Darwin teman saya pernah nyeletuk bertanya, siapa sih yang percaya bahwa manusia berasal dari kera?
Ada 2 jawaban dari pertanyaan itu. Yang pertama semua ilmuan kecuali
ilmuan gendeng percaya pada evolusi, dikalangan masyarakat evolusi
memang kontroversi tapi dikalangan saintis tidak10. Ke dua
bila anda salah satu dari mereka yang sering menertawakan para saintis
karena berpendapat ‘manusia berasal dari kera’, para saintispun sering
menertawakan penganut paham kreasionis yang berkata bahwa ‘Tuhan sengaja
menanam fosil-fosil yang dijadikan bukti evolusi untuk menipu
orang-orang yang tidak beriman’. Satu sama lain saling menertawakan bak
alien yang baru bertemu sehingga aneh dengan sikap masing-masing. Tetapi
perlu ditekankan disini bahwa evolusi tidak pernah berkata manusia
berasal dari kera tapi evolusi berkata bahwa manusia dan kera berasal
dari mahluk hidup yang sama dulunya. apa bedanya? Ya jelas beda duong
segala sesuatu dalam sains itu harus terdefinisi dengan jelas. Kalau
manusia berasal dari kera tentu anda dapat bertanya ‘trus gimana dengan
kera itu sendiri masa mereka tidak berefolusi?’ yang kita tau kera hasil
dari evolusi dan begitupun manusia.
2. Ketika
saya di SMA dulu, guru biologi saya berencana mengadakan perdebatan
antara pendukung dan penolak teori evolusi, saya berusaha mencari
buku-buku tentang evolusi baik yang menolak maupun yang mendukungnya,
saya temukan buku Harun Yahya, saat pertama kali membukanya saya
temukan pernyataan seperti ini “apakah mungkin bila anda meletakan
chip, ram, hardist dan onderdil-onderdil computer lainnya dalam tong
sampah selama jutaan tahun tiba-tiba ia menjadi sebuah computer utuh?”
saya langsung menutup buku itu dan mencari yang lain. Bukanlah demikian
memisalkan perubahan pada benda mati dengan evolusi pada mahluk hidup,
dasar dari perubahan evolusi adalah mutasi genetic. Evolusi dapat
terjadi karena berbagai variasi terdapat didalam suatu spesies, variasi
ini bisa terjadi karena penggabungan kembali gen selama reproduksi dan
akibat mutasi, yakni perubahan kecil, yang timbul dalam gen-gen suatu
organisme. Kebanyakan mutasi menghasilkan ciri-ciri yang mengubah
kemampuan suatu organisme untuk bertahan hidup dilingkungannya. Biasanya
kemampuan untuk bertahan hidup berkurang, tetapi terkadang mutasi dapat
memberi organisme itu suatu keunggulan. Dalam hal ini seleksi alam akan
bertindak untuk meningkatkan frekuensi ciri yang menguntungkan tadi,
dan terjadilah evolusi4. Jadi jelas bahwa evolusi merupakan
perubahan yang sesuai hukum alam bukan perubahan hayal semisal
kotarominami berubah menjadi kesatria bajahitam.
3. ‘Evolusi hanya sebuah teori atau filosofi, bukan hukum atau fakta’ inilah
kesalahan persepsi yang terjadi dimasyarakat, memang dalam percakapan
sehari-hari teori diartikan spekulasi, tapi dalam konteks ilmiah teori
adalah penjelasan ataupun model yang dapat membuat prediksi yang dapat
diuji, ketika evolusi dirujuk sebagai teori ia merujuk pada penjelasan
terhadap keanekaragaman spesies dan leluhur-leluhurnya. Terdapat
konsensus dikalangan ilmuan bahwa sintesis evolusi modern merupakan
satu-satunya model kuat yang dapat menjelaskan fakta-fakta mengenai
evolusi. Dalam ilmu pengetahuan, sebuah fakta adalah pemantauan empiris
yang telah diferifikasi, dalam konteks percakapan sehari-hari, fakta
dapat merujuk pada apapun yang memiliki bukti yang sangat banyak.
Sebagai contoh, dalam penggunaan sehari-hari, teori seperti ‘bumi
mengelilingi matahari’ dan ‘benda jatuh oleh karena grafitasi’ dapat
dirujuk sebagai fakta, walaupun mereka sebenarnya hanyalah murni
teoritis. Dari sudut pandang ilmiah, evolusi dapat disebut fakta, sama
seperti grafitasi. Sesuai dengan definisi ilmiah evolusi bahwa evolusi
adalah proses perubahan genetik yang terpantau terjadi pada suatu
populasi dari waktu ke waktu. Sehingga evolusi secara luas dianggap
sebagai baik teori dan fakta oleh para ilmuan10 , sebenarnya tak ada perbedaan tingkatan kedudukan antara fakta, teori, dan hukum dalam dunia keilmiahan.
4. Saya pernah berdebat dengan salah satu pendukung kreasonis disalah satu situs forum sains, ia dengan yakin bertanya “mengapa paus selama jutaan tahun tidak megalami evolusi?. Paus datang kira-kira 50 juta tahun yang lalu, salah satu paus terawal adalah basilorous5.
Dari fosilnya yang ditemukan oleh gingerich dan istrinya holly Smit
pada tahun 1989 diketahui bahwa paus ini memiliki lutut, pada kaki yang
terletak ditulang punggung binatang ini. Sejak itu para saintis
memeriksa lagi sejumlah paus yang sudah dipetakan, segera menemukan
tulang paha, tulang kering, dan tulang betis, serta benjolan tulang yang
membentuk kaki dan pergelangan kaki paus. Pada hari terakhir ekspedisi, Smith menemukan satu set lengkap jari kaki nan ramping sepanjang 2,5 sentimeter6.
Nah anda taukan bila ditemukan alat gerak semacam itu pada tubuh
mamalia laut yang biasanya bergerak dengan sirip maka bisa dipastikan
hewan ini dulunya bergerak dengan kaki. Lalu mengapa selama puluhan tahun berikutnya hewan ini tak berefolusi lagi?
Saya tidak tau ia dapat dari mana data ini, selama puluhan juta tahun
paus mengalami evolusi, misalnya paus biru dan paus bongkok dalam
kelompok paus baleen (mysteceti) yang tidak memiliki gigi adalah paus
yang satu garis keturunan dengan paus purba Janjucetus Hunderi yang
memiliki gigi. Dilihat dari giginya saja paus ini telah berevolusi,
diperkirakan bahwa paus baleen berevolusi dari paus bergigi, ini dapat
dilihat pada waktu embrio paus baleen memiliki gigi, tetapi hilang
ketika lahir dan dewasa.
5. ‘manusia merupakan perkembangan paling sempurna dunia binatang?7’
jelas ini tidak benar memang dalam ekosistem kita unik, kita adalah
mesin biologis paling penting diplanet ini karena merupakan spesies yang
paling banyak melakukan perubahan(dan perusakan) terhadap lingkungan.
Tetapi menurut evolusi setiap spesies adalah unik, kompleksitas bukanlah
segalanya, dalam pohon kehidupan tidak ada puncak, yang ada awal, bisa
jadi bakteri lebih unggul dibandingkan manusia karena spesies ini
memiliki jumlah lebih banyak, lebih adaptif, bakteri sudah ada jauh
sebelum manusia ada dan akan terus ada sampai manusia terakhir musnah
dari bumi.
6. ‘lihat lah mata yang sempurna ini, bagaimana mungkin organ yang kompleks ini diciptakan oleh evolusi secara kebetulan? Bolehlah
anda bersyukur memiliki mata yang baik, tapi pandangan subjektif
semacam itu adalah benar untuk diri sendiri tak bisa dijadikan bukti
kebenaran untuk orang lain, disinilah pentingnya mengerti metode ilmiah,
untung…. metode ilmiah gua dapet AB dulu hehehe. Sayangnya berapapun
nilia biologi anda atau metode ilmiah anda dulu ketika kuliah, tidak
akan mempengaruhi pemahaman anda terhadap sains, saya agak tercengang
bagaimana begitu banyak orang yang masuk dalam jenjang perkuliahan tanpa
mengetahui bahwa kita adalah binatang. Ya inilah bentrokan antara sains
dan agama atau lebih tepatnya antara kebodohan yang mengatasnamakan
agama dengan sains. Sebenarnya proses evolusi sendiri adalah proses
acak, banyak mahluk hidup yang mati dan gagal karena seleksi alam
dibandingkan yang berhasil bertahan hidup dan meneruskan keturunannya.
Banyak dari teman-teman kreasonis bertanya apakah para ahli evolusi juga menemukan bukti bahwa mata yang indah dan sempurna ini merupakan hasil dari evolusi?
Yap mata memang mengalami evolusi dan tentunya telah banyak mata-mata
sebelumnya yang gagal dan tidak lulus seleksi alam. Dalam hipotesis
ilmuan mata berasal dari sensor yang berfungsi mendeteksi cahaya, dan
membantu mahluk ini menghindari predatornya, ini kira-kira muncul 550
juta tahun lalu. Melalui fariasi dalam keturunan, terbentuknya lobang
yang lebih dalam membantu penglihatan menjadi lebih jelas. Kemudian
permukaan lubang mulai menyempit, sehingga cahaya masuk melalui lubang.
Setiap perubahan dan fariasi ini, akan dihadang oleh proses seleksi
alam. Dan pada akhirnya titik yang sensitive cahaya tadi berefolusi jadi
retina, seiring berjalannya waktu lensa berkembang didepannya, makin
lama makin berkembang dan kompleks menjadi mata saat ini. tahapan mata
tersebut bisa dilacak pada spesies-spesies yang hidup saat ini. menurut
perhitungan ilmuan, waktu yang diperlukan untuk berevolusi dari titik
yang peka cahaya hingga menjadi mata yang mirip lensa berkisar 364 ribu
tahun. Mungkin yang bisa menjadi bukti adalah ditemukannya fosil ikan
placoderm yang berusia 400 juta tahun, fosil ini ditemukan oleh Dr.
gavin young dari universitas Nasinal Australia. Placoderm memiliki
perbedaan otot dan saraf yang menyusun bola mata, yang menunjukkan tahap
peralihan evolusi mata antara vertebrata berahang dan yang tak
berahang. Dari record fosil diketahui adanya evolusi pada mata, kemudian
dari argument tersebut dapat diketahui pula dasar dari kompleksitas
pada mata seluruh mahluk hidup9.
7.‘Saya percaya kalau hewan hasil evolusi tapi saya tak percaya kalau manusia juga hasil evolusi’.
Terserah anda mau percaya atau tidak, itu urusan anda, tapi setidaknya
jangan jadikan pendapat pribadi anda sebagai kebenaran umum. Jelas
banyak bukti yang menunjukkan bahwa kita manusia juga merupakan hasil
evolusi. Salah satu bukti yang ada pada tubuh kita sendiri saat menjadi
embrio. Keberadaan ekor dan cela faringal tampak pada perkembangan
embrio namun pada bentuk dewasa tidaklah terlalu jelas. Hal ini
menunjukkan pada tahap perkembangan embrio yang cukup awal, semua
fertebrata atau sekelompok organisme yang berkerabat tampak sangat
mirip, seiring dengan tahap perkembangan embrio, beberapa organ spesifik
muncul dari bentuk dasar ini. memang teori rekapitulasi yang dicetuskan
Ernst Haeckel yang mengatakan bahwa kemiripan morfologi pada tahap
embrio terjadi akibat pengulangan sejarah evolusi spesies tidak memiliki
dasar ilmiah. Tapi seharusnya hal semacam ini tidaklah perlu
dibesar-besarkan, kemudian dijadikan celah kerapuhan teori evolusi atau
kebohongan teori evolusi, toh yang mengungkap kepalsuan gambar Haeckel
adalah para ilmuan sendiri. Saat ini para saintis pun sudah menyatakan
bahwa teori rekapitulasi tidak falid. Sedangkan gambar-gambar pada buku
sekolahan setahu saya bukan untuk melestarikan kebohongan teori
rekapitulasi tapi hanya untuk menunjukan kemiripan organisme pada tahap
awal embriol11.
8.‘Ilmuan
evolusionis berpendapat bahwa kedekatan jumlah kromosom dalam gen
manusia (yaitu 46 kromosom) dengan beberapa jenis kera seperti simpanse
(48 kromosom) merupakan bukti ilmiah kedekatan kekerabatan kedua spesies
tersebut. Jika pendapat itu an sich diterima, maka manusia justru lebih
dekat lagi kekerabatanya dengan kentang (46 kromosom)’. Kemiripan
tidak hanya dilihat dari jumlah kromosom saja, tetapi dalam hal-hal
lain. Yang pertama kemiripan kromosom, dibawah mikroskop, perbedaan
paling mengejutkan dan paling nyata antara kita dan kera besar lain
adalah kita kekurangan sepasang kromosom. Alasannya karena dua pasang
kromosom pada kera telah bergabung menjadi 1 pasang pada manusia, yaitu
kromosom 2. Ini dapat dilihat dari pola pita-pita pada kromosom
bersangkutan. Selain penggabungan kromosom 2, perbedaan antara kromosom
sinpangse dan manusia hanya sedikit dan kecil sekali. Dalam 13 kromosom
tidak ada perbedaan sama sekali. Andaikata anda memilih ‘paragraf’
manapun secara acak dalam genom manusia, anda akan menemukan sedikit
sekali ‘huruf’ yang berbeda, rata-rata kurang dari dau untuk setiap
seratus ‘huruf’. Atau dengan kata lain kita sampai kira-kira 98% adalah
simpanse dan mereka samapai 98% adalah manusia. Hal ini menyebabkan kita
dan simpanse memiliki kemiripan mulai dari tiga puluh dua buah gigi,
kulit yang kering, tulang belakang dan tiga tulang kecil dibagian tengah
telinga, tidak ada tulang dalam tubuh simpanse yang tidak anda miliki,
tidak ada bahan kimia (yang telahkita kenal) dalam otak simpanse yang
tidak dapat ditemukan dalam otak manusia, tidak ada bagian dalam system
kekebalan tubuh, dalam siste pencernaan, dalam system peredaran darah,
dalam system kelenjar getah bening, atau dalam system saraf yang kita
miliki tetapi tidak dimiliki oleh simpanse, atau sebaliknya. Bahkan
tidak ada lobus pada otak simpanse yang tidak ada pada otak kita.Yang
kedua, cerita yang tertulis dalam gen-gen, laju ketika gen-gen
mengakumulasi perubahan-perubahan ‘ejaan’(urutan protein dan bentangan
DNA acak yang diamati) secara acak memberi kita petunjuk yang tegas soal
hubungan diantara tiap spesies. Setelah diselidiki diantara semua
spesies, DNA manusia dan DNA simpanse mengurai menjadi untaian-untaian
pembentuknya pada temperature lebih tinggi dibandingkan dengan DNA
spesies lainnya12.
9. Coba liat artikel berikut yang saya temui dari
salah satu situs /tengkorak Manusia
Piltdown dikemukakan kepada dunia selama lebih dari 40 tahun sebagai bukti
terpenting terjadinya "evolusi manusia". Akan tetapi, tengkorak ini
ternyata hanyalah sebuah kebohongan ilmiah terbesar dalam sejarah. Pada tahun
1912, seorang dokter terkenal yang juga ilmuwan paleoantropologi amatir,
Charles Dawson, menyatakan dirinya telah menemukan satu tulang rahang dan satu
fragmen tengkorak dalam sebuah lubang di Piltdown, Inggris. Meskipun tulang
rahangnya lebih menyerupai kera, gigi dan tengkoraknya menyerupai manusia.
Spesimen ini diberi nama "Manusia Piltdwon". Fosil ini diyakini
berumur 500.000 tahun, dan dipamerkan di berbagai museum sebagai bukti nyata
evolusi manusia. Selama lebih dari 40 tahun, banyak artikel ilmiah telah
ditulis tentang "Manusia Piltdown", sejumlah besar penafsiran dan
gambar telah dibuat, dan fosil ini diperlihatkan sebagai bukti penting evolusi
manusia. Tidak kurang dari 500 tesis doktoral telah ditulis tentang masalah
ini. (Malcolm Muggeridge, The End of Christendom, Grand Rapids, Eerdmans, 1980,
hal. 59.)
Pada tahun 1949, Kenneth Oakley dari
departemen paleontologi British Museum mencoba melakukan "uji
fluorin", sebuah cara uji baru untuk menentukan umur sejumlah fosil kuno.
Pengujian dilakukan pada fosil Manusia Piltdown. Hasilnya sungguh mengejutkan.
Selama pengujian, diketahui ternyata tulang rahang Manusia Piltdown tidak
mengandung fluorin sedikit pun. Ini menunjukkan tulang tersebut telah terkubur
tak lebih dari beberapa tahun yang lalu. Sedangkan tengkoraknya, yang
mengandung sejumlah kecil fluorin, menunjukkan umurnya hanya beberapa ribu
tahun.
Penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa
Manusia Piltdown merupakan penipuan ilmiah terbesar dalam sejarah. Ini adalah
tengkorak buatan; tempurungnya berasal dari seorang lelaki yang hidup 500 tahun
yang lalu, dan tulang rahangnya adalah milik seekor kera yang belum lama mati!
Kemudian gigi-giginya disusun dengan rapi dan ditambahkan pada rahang tersebut,
dan persendi-annya diisi agar menyerupai pada manusia. Kemudian seluruh bagian
ini diwarnai dengan potasium dikromat untuk memberinya penampakan kuno.
Le Gros Clark, salah seorang anggota tim
yang mengungkap pemalsuan ini, tidak mampu menyembunyikan keterkejutannya dan
mengatakan: "bukti-bukti abrasi tiruan segera tampak di depan mata. Ini
terlihat sangat jelas sehingga perlu dipertanyakan - bagaimana hal ini dapat
luput dari penglihatan sebelumnya?" (Stephen Jay Gould, "Smith
Woodward's Folly", New Scientist, 5 April 1979, hal. 44) Ketika kenyataan
ini terungkap, "Manusia Piltdown" dengan segera dikeluarkan dari
British Museum yang telah memamerkannya selama lebih dari 40 tahun’13./ Inilah bantahan penganut paham kreasionis,
keliahatan sangat meyakinkan, kecuali anda mengarti metode ilmiah dan ilmu
logika. Premis-premis yang mereka bangun memang sudah baik, karena memang hal
semacam itu diakui oleh kalangan ilmiah, tetapi coba liat kesimpulannya /Skandal Piltdown dengan jelas memperlihat-kan
bahwa tidak ada yang dapat menghentikan para evolusionis dalam rangka
membuktikan teori-teori mereka. Bahkan, skandal ini menunjukkan para
evolusionis tidak memiliki penemuan apa pun yang mendukung teori mereka. Karena
mereka tidak memiliki bukti apa pun, mereka memilih untuk membuatnya sendiri./Apa
hubungannya, satu kesalahan atau kebohongan karya ilmiah tidak serta merta
menghancurkan keseluruhan teori evolusi. Itu sama saja saya berkata bahwa
seluruh perangkat computer baik hardware dan soft ware komputer rusak karena
satu file kena firus. Pada awalnya kebanyakan saintis percaya bahwa Piltdownman
adalah missing link antara manusia dan kera bila penelitian ini salah bukan
berarti seluruh evulusi salah, bukankah Piltdownman hanya untuk membuktikan ada
link antara manusia dan apes bukan seluruh bagaian evolusi. Para saintis pun
mulai meragukan manusia Piltdown karena Toung child dan pakingman ditemukan,
dalam pola jalur evolusi akhirnya diketahui bahwa dengan adanya piltdownman
justru membuat jalur evolusi menjadi berantakan. Paham kreasionis memang begitu
mereka mencari dan mengumpulkan kelemahan-kelemahan evolusi tanpa mengetahui
dasar pemikiran ilmiah. Saya juga bisa melakukan hal ini pada teori relatifitas
Einstein, bahkan lebih mudah mencari-cari kesalahan teori relatifitas
disbanding evolusi. Dalam sains kita berusaha mereduksi kesalahan-kesalahan
pemikiran manusia dengan adanya percobaan sehingga kebohongan-kebohongan
semacam itu dapat mudah ditemukan, tidak seperti agama yang menentukan
kebenaran dengan perasaan. (sekali lagi bukankah kalangan ilmiah sendiri yang
menemukan kebohongannya, tetapi kalangan beragama berusaha mencontek dan
mengumpulkannya kemudian dianggapnya seluruh teori tersebut bohong). Adakah
bukti bahwa adam diciptakan langsung, ataukah kreasionis memang dapat masuk
dalam logika kita, saya pikir lebih masuk akal menerima teori evolusi dengan
melihat secara kasar perubahan bentuk mahluk hidup melalui berbagai spesies,
dibandingkan penciptaan.
Saya melihat banyak sekali, perdebatan antara kreasonis dan evolusi pada situs-situs di internet dan kelihatanya tak kunjung usai, saya sering melihat para pendukung kreasonis mengambil data-data untuk mendukung pendapatnya saja sudah salah. inilah bahayanya kebodohan yang dibalut oleh agama, yang sangat disayangkan lagi para pendukung kreasonis yang panglimanya adalah Harun Yahya biasanya membalut kebohongan dengan agama, lagi-lagi agama jadi tameng. Inilah mengapa saya cenderung waspada pada berita yang menyangkut agama seperti kata dalam al-Quran ‘mereka itu, suka mendengarkan kebohongan pemuka-pemuka agama mereka’. Harun Yahyah bukanlah saintis karena itu ia tak pernah mempublikasikan karyanya dalam jurnal ilmiah sedangkan buku-buku popular semacam karya Harun Yahya itu diterbitkan oleh penerbit yang tentu saja hanya melihat bagaimana buku tersebut memaikan perasaan anda dan laku keras dipasaran, dengan mempermaiankan semangat keberagamaan anda dan sedikit bumbu kebodohan mereka merauk uang, tak ada yang lebih menjijikan dari ini kecuali teroris. Bahkan dikalangan ulamapun Harun Yahya sudah digujat karena berkata bahwa al-Mahdi orang Turki.
Kreasonis jelas jauh beda dengan evolusi, bahkan kreasonis tidak pantas
disebut sebagai hipotesis, karena mencangkup masalah Sang pencipta,
tentu untuk melacak keberadaanNya saja sudah mustahil, bagaimana kita
dapat berpijak pada rasionalitas, jadi untuk masalah kreasonis sudah
sepantasnya disebut sebagai pendapat pribadi saja, tidak dapat dijadikan
kebenaran umum. Evolusi berbeda, kita mengetahui semua proses evolusi
yang terjadi, mulai dari bagaimana alam membentuk perubahan terhadap
organisme sampai perubahan organisme itu sendiri yang semuanya berpijak
pada hukum alam, bila anda ingin menghancurkan pondasi teori evolusi,
maka yang harus anda lakukan bukanlah masuk ke dunia biologi evolusiuner
dulu (apalagi cuma baca buku-buku sains populer yang pengarangnya gak
kompeten), tetapi yang anda harus lakukan adalah merubah dulu tatanan
ilmu pengetahuan kita mulai dari metode ilmiah yang digunakan para
saintis untuk membangun semua informasi dalam sains, kemudian masuk ke
matematik karena anda tentunya perlu perhitungan untuk membangun
pendapat anda, lalu fisika yang menjadi dasar proses fisik, kemudian
kimia dan akhirnya biologi. Saya pikir 5 kali reinkarnasipun saya ragu
anda bisa melakukannya. Karena itu Jalan satu-satunya adalah
penggabungan antara pendapat agama dan sains, dan memang begitulah salah
satunya saling melengkapi.
Bagaimana
kalau sejenak saja anda bersihkan pikiran anda dan kita coba melihat
segi positif dari teori ini. Evolusi mengajarkan kita bahwa kita
bersaudara, entah manusia, cacing, serangga (ya nyamuk yang sering anda
tepok dengan tangan anda), bahkan virus (anda dan virus memiliki
keserupaan genetic hingga 40%) sekalipun dulunya adalah satu. Kita hidup
dalam biosfer ini satu sama lain saling mempengaruhi dan saling
membutuhkan, kepunahan suatu organisme akan berakibat fatal buat mahluk
yang lain, bayangkan bila tak ada bakteri yang membentuk vitamin k pada
tubuh anda atau tak ada bakteri yang mebusukkan kotoran dalam perut anda
menjadi sikuning atau membusukkan bangkai buyutnya buyut anda, mau jadi
apa bumi ini. banjir di Amerika setelah diteliti merupakan akibat dari
berkurangnya hiu karena perburuan dicina untuk diambil siripnya. Anda
dapat merasakan penderitaan seekor hewan hanya dengan melihatnya karena
anda memiliki neuro cermin. begitu pula hewan banyak penelitian yang
mengatakan bahwa hewan juga berfikir, memiliki cipta, rasa dan karsa
(maka bila anda menemukan buku-buku baik filsafat, agama, ataupun ppkn
yang mengatakan hal sebaliknya, jangan dibuang atau dilowakkan buku itu,
tapi langsung saja anda bakar. wkwkwkwk.... gak!!! cuma bercanda yang
penting bersikaplah bijaksanan). Terlalu banyak penelitian yang
membuktikan bahwa kita semua adalah satu kesatuan yang utuh dan tidak
terpisahkan, kita semua sama. Bukan kah ini hal yang senada dengan
risalah yang dibawa oleh nabi kita Muhammad, bukankah ia mengajarkan
bahwa bila anda ingin buang air kecil jangan dilakukan di lubang karena
ditakutkan lubang itu adalah tempat tinggal hewan, bukankah ia pernah
berkata bahwa seorang pelacur pendosa dapat masuk surga hanya karena
memberi minum anjing. Bukankah nabi Sulaiman menghentikan kuda dan bala
tentaranya hanya untuk menunggu gerombolan semut menyebrang. Agama Islam
sangat menghargai binatang, dalam banyak ayat Allah sering menyamakan
manusia dengan binatang, bahkan bukan hanya itu nabi kita Muhammad juga
mengajarkan untuk menghargai benda mati sekalipun, ia memberi nama-nama
benda-benda mati kepunyaannya. Coba bandingkan dengan umat Islam jaman
sekarang, burung disangkarkan hanya untuk menikmati suaranya, mebunuh
dan menyakiti binatang hanya terjadi pada Negara-negara berkembang
seperti Negara kita ini. Bandingkan lagi dengan Negara-negara maju,
burung bebas berkeliaran bahkan dilindungi oleh Negara, rubah tak jarang
turun ditaman yang letaknya ditengah-tengah kota. Hilangkan dulu harga
diri anda terhadap binatang baru kita bisa menikati keadaan seperti di
Negara-negara maju itu atau bahkan baru kita dapat mengenyam kejayaan
Islam seperti dulu kala.
Sekarang
saya akan menutup topik ini dengan beberapa kalimat dari ilmuan biologi
dan genetika Deam Hamer ketika menyangkal Prof. Dawkins. “Dawkins
paling ampuh kalau ia melawan argumentasi rancangan bagi tuhan (ini
adalah keyakinan bahwa semesta alam dan segala mahluk didalamnya adalah
terlalu sempurna untuk muncul secara kebetulan, sehingga menjurus kepada
kesimpulan bahwa tentunya ada seorang perancang, yaitu tuhan yang
merencanakan semuanya itu terlebih dahulu). Denga menggunakan penalaran
yang lihai serta contoh-conyoh yang meyakinkan, Dawkins menjelaskan
mengapa teori ini tidak dibutuhkan dan ia yakin bahwa evolusi mampu
menjelaskan semua bentuk kehidupan, termaksud kita sendiri.-‘tak ada
alasan untuk percaya bahwa ada segala macam dewa-dewi dan ada alasan
yang cukup baik untuk percaya bahwa mereka ada dan pernah ada. Semuanya
telah merupakan pemborosan waktu yang luar biasa serta pemborosan
kehidupan. Ini akan merupakan lelucon yang besar sekali kalau bukan
sesuatu yang amat menyedihkan’.- tetapi kemudian dia membawa
argument itu selangkah terlampau jauh dengan mengatakan bahwa karena
evolusi sendiri pada dirinya dapat menjelaskan kehidupan, maka evolusi
memang menjelaskanya. Ini merupakan kesalahan elementer berfikir. Ini
merupakan contoh sempurna gagasan keliru sekali bahwa bila A dapat
menyebabkan B, maka setiap B tentulah disebabkan oleh A dan A saja.
Kebanyakan ilmuan merasa bahwa evolusi cukup untuk menjelaskan kehidupan
tanpa seorang perancang, tetapi dari sudut pandang murni ilmiah, sama
sekali tidak berarti bahwa evolusi membuktikan tidak adanya Sang
Perancang”.
https://www.tokopedia.com/sciencephi/etalase/zzz |
Referensi :
- Prof. R.H.A. Soenarjo, S.H. dkk. Alquran dan Terjemahannya. Komplek Percetakan Alquran Khadim AlHaramain asy Syarifain raja Fadh, dibawah pengawasan Departemen Haji dan Wakaf Saudi Arabiah. 1411 H. Madinah.
- Ust H. Muhammad Saifudin, Lc.,M.Ag, dkk. Syaamil AlQuran Miracle The Reference. Sygma Publishing. 2010. Bandung.
- Prof. Dr. M. Quraish Shihab. Tafsir Al-Mishbah pesan, kesan, dan keserasian al-Quran 2. Lentera Hati.Tangerang. 2007. Pernah terjadi perdebatan antara saya dan saudara-saudara saya, ketika itu saya berusaha mendukung pendapat saya dengan menggunakan nama besar professor ini, tapi kelihatanya, mungkin karena keluasan ilmu dari professor ini sehingga ide-idenya tidak mudah dipahami oleh masyarakat kita yang notabennya gak tahu tetapi sok tau, sebagian masyarakat kita menuduh bahwa professor ini syah atau tuduhan lainnya yang mengatakan bahwa ia cenderung membenarkan semua mazhab. So what,, saya tidak pernah melihat ide seseorang dari aliran mana ia berasal saya hanya melihat bagaimana ia membangun sebuah ide atau kesimpulan, itulah yang diajarkan sains kepada saya, o-b-j-e-k-t-i-f. buat saya dia adalah beberapa dari sedikit ulama atau cendekiawan muslim yang tidak membuat saya muak.
- Aaduh saya lupa nyatet judul bukunya klo gak salah ensiklopedi Evolusi
- http://id.wikipedia.org/wiki/Paus_%28mamalia%29
- http://nationalgeographic.co.id/featurepage/164/lembah-paus/5
- Ahmad Thoha Faz. Titik Ba Paradikma Revolusioner dalam Kehidupan dan Pembelajaran. Mizan. Bandung. 2007. Buku yang baik tapi sebaiknya jangan ditelan bulat-bulat semuanya, kelihatanya lebih menonjolkan kenegatifan dari sains dan kurang merangsang kita untuk mau berfikir.
- Sumber Nature, penulis Wah dalam http://sman11mks.com/index.php?option=com_kunena&Itemid=75&id=20034&catid=31&func=fb_pdf
- http://www.ntskeptics.org/creationism/evolution/EarlyEvoluitonOfTheVertebrateEye.pdf
- http://id.wikipedia.org/wiki/Keberatan_terhadap_evolusi baca yang ini, ulasannya sangat menarik.
- http://www.nationalacademyofsciencesrefuted.com/portraying_distribution_species_evidence_evolution.php
- Matt Ridley. Genom Kisah Spesies Manusia dalam 23 Bab. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar