Selasa, 24 Juli 2018

Isyarat keilmiahan dari al Quran



Hiii guyss ketemu lagi dengan ku yang ganteng dan keren ini...
Kali ini kita akan membahas apakah memang ada isyarat keilmiahan dalam alQuran kali ini kita hanya akan membahas sebagian saja, berikut ayatnya

وَلِلَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ (٦)
Artinya :
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis (QS. Al Mulk :6).

Dalam buku penciptaan jagat raya dalam prespektif alquran dan sains makna 7 lapis langit menunjukkan bahwa setiap langit memiliki fungsi dan keadaan berbeda untuk kepentingan mahluk dibawahnya. Misalnya ada langit yang berfungsi sebagai memperkuat daya tarik planet. Langit yang terdekat dengan bumi dihiasi dengan bintang bintang gemerlapan1.

Sedangkan dalam buku pintar sains dalam alQuran menurutnya tujuh lapis langit ini diartikan sebagai berikut lapisan adalah lapisan udara tempat hidup yang merupakan perkiraan cuaca. lapisan ke dua adalah lapisan yang terbuat dari molekul gas sulfida, gas tersebut berperan memecah awan dan memicu terjadinya hujan, dan juga terdapat ozon, lapisan ketiga menyerupai tungku nuklir yang melindungi bumi dari asteroid. lapisan keempat adalah lapisan ionospher, dan laipasan kelima lapisan eksosphere, dll.

Dari dua sumber buku tersebut jelas terlihat perbedaan pandangan tentang apa arti tujuh lapis langit. Kata dalam alQuran dapat multi tafsir sehingga dapat di bengkokkan ke arah manapun yang mereka suka, ini lah yang menjadi sumber penafsiran dalam dunia islam, prof Quraish shihab mengatakan bahwa keluasan makna alQuran sebagai suatu kelebihan alQuran sehingga menimbulkan tafsir yang tidak ada habis habisnya dari dulu hingga sekarang.

Menurut saya sudut pandang ini adalah keliru, kita bisa juga melakukannya pada karya karya  william shakespeare atau novelis ternama allan poe, dan bukan kah nostradamus dapat meramalkan perang dunia ke satu dan dua. Sebenarnya bukanlah nostradamus yang hebat dapat meramalkan perang dunia satu dan dua tetapi kitalah yang membodohi diri sendiri, kalimat dan kata pada karya nostradamus terlalu luas sehingga dapat diartikan ke kiri dan kanan sesuka hati penafsirnya.

Apa beda dengan sains!!! Sains menghendaki adanya objektifitas, sebuah ide atau teori didefinisikan terlebih dahulu secara terang diberi batasan batasan untuk dapat diukur secara seksama entah orang yahudi, islam, syiah, atau atheist, dapat mengukurnya sehingga hasil pemikiran tersebut dapat dibuktikan benar ataupun salah. Pernah juga saya bahas bahwa blackhloe dulu diartikan sebagai bintang hitam namun sekarang lebih populer diartikan lubang hitam. Kata bintang hitam ataupun lubang hitam tidaklah penting yang terpenting adalah pendefinisiannya dimana suatu objek yang memiliki grafitasi yang sangat tinggi sehingga bahkan cahaya pun tidak dapat keluar dari padanya. Artinya sains menghindari multi tafsir untuk dapat mencapai objektifitas agar dapat diukur oleh semua kalangan.

Metode penafsiran alQuran disini hanyalah cara untuk mempertebal iman, daniel kahneman peraih nobel ekonomi perilakudalam bukunya think fast and slow membagi cara berfikir manusia dala dua tipe. berfikir cepat yaitu suatu proses berfikir yang cepat dan banyak tanpa disadari seperti mengenali keadaan muka seseorang, proses emosi, reflek, dan termaksuda didalamnya percaya pada agama. kemudian tipe kedua yaitu berfikir lambat seperti menghitung , mencari alasan, dan keraguan. ketika seseorang percaya termaksud didalamnya percaya pada tuhan yang menurunkan alQuran. maka berfikir cepat akan membuatnya percaya namun disisi lain tipe kedua dari berfikir lambat justru berusaha untuk memberikan alasan alasan 'mengapa ia harus percaya'. metode penafsiran alQuran termaksud dalam hal ini, yaitu proses ketika seseorang manusia secerdas apapun orang itu berusaha untuk membenarkan keadaan keimanannya dan bukan memang untuk mencari kebenaran, demikianlah mengapa kita sering juga mendapati seorang beragama hindu, kristen, atau islam yang mendapatkan hadiah nobel sekalipun begitu bangga dengan agamanya.


Jika ayat ayat alquran sering menggunakan kalimat yang luas, kesalahan kesalahan alquran dengan sains seperti diungkapkan wiki https://wikiislam.net/wiki/Scientific_Errors_in_the_Quran Alasan utama saya mengambil keluar dari pemikiran bahwa alQuran diciptakan oleh alQuran yang maha tahu, kecuali dalam beberapa hal ada penjelasan yang lebih bijak dari padanya.

Sumber :
1.  Penciptaan jagad raya dalam prespektif alQuran dan Sains. Lajna Penthahsihan alQuran, Badan Litbang dkk. Lajna Penthahsihan alQuran . Jakarta. 2010.
2.  Buku Pintar sains dalam alQuran. Dr Nadiah Thayyarah. Zaman. Jakarta. 2014.



Minggu, 15 Juli 2018

Pondasi Berfikir Agama (Causa Prime)

Causa prime merupakan dasar dr semua pondasi berfikir agama, tapi apa yang rapuh dari pemikiran ini:


  •  Bila kita ingin mendapatkan sebuah kesalahan dr argumen kita tinggal mencari pertentangan di dalamnya. Bila argumen awal segala sesuatu ada sebab akibatnya, kemudian berfikir ada penyebab awal yg tdk disebabkan apapun. Namun alur ini rapuh, diawal dikatakan bahwa segala sesuatu ada sebab, kemudian dengan membongkar aturan awal yg ia ciptakan sendiri kelanjutannya dgn mengatakan penyebab awal tdk disebabkan oleh apapun. Disinilah terjadi kontradiksi, aturan awal yg diciptakan justru dibongkar sendiri oleh tuhan yg tdk disebabkan apapun.   
mencari pertentangn sebuah argumen untuk membuktikannya salah sudah menjadibiasa dalam ilmu logika contoh : 
1.semua teman rudi naik mobil rudi ke sekolah 
2. susi teman rudi, maka ia naik mobil rudi. 
maka argumen tersebut benar.
namun bila seperti ini
1.semua teman rudi naik mobil rudi kesekolah
2. susi teman rudi ia naik sepedah kesekolah. 
argumen tersebut bertentangan patilah ada yang tidak benar.
kesimpulan susi bukan teman rudi atau tdk semua teman rudi naik mobil rudi
 
sekarang pikirkan dengan argumen causa prime 
1. segala sesuatu ada penyebabnya.
2. tuhan sessuatu dan tuhan tidak ada penyebabnya. 
ini jelas bertentangan karena tuhan sesuatu maka tuhan juga pasti ada penyebabnya. itu gak sulit sulit amat laah untuk dipahami.
 
  • Ini secara murni bukan pendefinisian dalam agama samawi, lebih cocok tuhan yang hanya mencipta namun tdk ikut campur tehadap ciptaannya adl  mungkin pendefinisian tuhan deis. agama samawi mengatakan bahwa tuhan maha baik, maha melihat, maha mengetahui. Dari sini kita cari saja benturannya dengan realita bila tuhan maha tahu knp salah dlm mencipta kitab misal, dlm kitab suci tuhan cipta adam hawa namun kita tahu dlm sains teori evolusi lebih sahih menjelaskan asal manusia.

  • Tidak semua hukum di alam berlaku hukum sebab akibat. Ada hukum random, misalnya bila
    kita ingin mencari penyebab banyaknya penderita kanker dlm suatu daerah yang lebih tinggi dibanding daerah lain, maka hingga anda beol berdiri anda tdk akan mendapatkan jawabannya, krn ini hanyalah gap antara pikiran kita yg terbiasa dgn penjelasan sebab akibat dengan statistik dmn ada random. Tahun berikutnya bisa jadi daerah yg tinggi penderita kankernya akan rendah, dan sebaliknya.

  • Ada energi yang berdasarkan percobaan joule mengatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, energi hanya dapat berubah bentuk. Hukum ini valid dalam fisika hingga saat ini, bila tuhan sebagai penyebab awal maka akan merombak hukum ini, karena hukum ini mengatakan energi tidak dapat diciptakan.

  • Yang plng penting argumen ini hanya merupakan filosofi yang tentu saja seperti filosofi lainnya tdk dapat dibuktikan. Argunen ini loncat dr sebuah alur logika, adanya tuhan, zeus, kerang ajaib atau brahma, merupakan logika yang meloncat. kita dpt mengetahui melalui sains bahwa misalnya bigbang mengawali alam semesta tetapi itu tidak serta merta menunjukkan adanya tuhan, zeus, brahma, atau kerang ajaib, mereka hanyalah selfclaim. Bisa jadi bigbang merupakan bentukan dr big crunch sebelumnya., atau bisa saja dr aliran energi dr dimensi lain seperti teori M atau teori lain yg banyak diadopsi saintis.

  • Tidak semua penyebab segala sesuatu adl satu, seperti benda jatuh saja, penyebabnya tidak satu tapi 3 yaitu dua massa benda yg saling tarik nenarik dan jarak seperti dlm hukum grafitasi newton. Bila sebuah peristiwa kecil penyebabnya tdk satu, apakah alam semesta yg tdk sederhana bisa ujuk ujuk penyebabnya satu.

Minggu, 08 Juli 2018

puisi 3,14159

Diawali Pertemuan setelah 10 tahun itu, membawa banyak cerita lama. Dari sekian banyak keharuan, dan terkejutan, memori seperti kaca yang berembun sekarang aku menyekanya, Namun otak tak bisa diatur, mau tak mau membuat perbandingan.

Masa lalu yang coba dilupakan, masa depan yang masih tak berarah.
Kemudian Tuhan masuk didalamnya, menjadi suatu penganiayaan. DiriNya masuk dalam mimpi dan kesadaran, mungkin memang hanya disanalah kekutannya.
Masuk dalam relung relung jiwa. 

Aku sadar aku memang sangat membenciNya.. yang aku pikir bertanggung jawab terhadap semua ini. Bila ia memang ada, kenapa ia membiarkan tangan terbuka kosong meminta, yang aku lihat hanya tetesan air mata yang jatuh pada tangan itu. Bahkan bagiku ia tak pantas mendapatkan huruf besar dari sebuah tulisan.

Tapi kesadaran ini terlanjur terpasung pada Nya,
aku harus berdamai dengan Nya, ilusi sebab akibat ini, masa lalu, masa depanku dan juga akhirnya diriku sendiri.

Karena ..................................................................................................................................................
Seandainya memang alam tidak menyediakan pembelajaran, mau tidak mau kita harus tetap belajar darinya.

puisi 3,1415

Liat jam dinding di kamar, seandainnya bisa diputar balik. Hingga saat dulu, putih abu abu namun jarang yg berjilbab. 

Dimana arah hidup begitu terang, menjawab pertanyaan yg tentang ilmu alam dan sains, tetapi jalan hidup bukan ditentukan oleh pertanyaan yg membutuhkan rumus rumus. Tetapi petanyaan yang lebih mudah, namun membentuk paradox pilihan, contrengan hitam pada kertas komputer itu, aku ingat, itulah nasibku dipertaruhkan.

Bila hidup sekedar apa yg bisa kunikmati, seharusnya dari dulu aku sadar,
maka kudekati dia dia dan dia...
Bukan rumus rumus gila ini
Yang membuatku merasa sok

puisi 3,141

Pada pemberontakan yg sia sia
Melawan jalur waktu
Sehingga justru membuat semakin kehilangan

Hina...

Memang semua harus menyerah
Tetapi bukankah dari hidup yang sekejap ada yg bisa kita capai
Sedikit bekas atau setidaknya ada bagian dimana kita memilih

Ku buat dan ku paksa menyerah yang indah
Bila memang hanya itu
Bagaimanapun kita harus bahagia

Pondasi berfikir Agama (False Analogi)

Sering kita melihat sebuah argumen yang menjadi pondasi berfikir orang orang beragama,,,


Ada argumen seperti ini: kita lihat jam dinding kompleks pasti ada penciptanya, seperti itu pula kehidupan dan manusia pasti ada penciptannya.

Argumen tsbt terlihat masuk akal, tapi argumen argumen spt itu sebenarnya rapuh dan sudah tdk kredibel digunakan dimana sains menempati kedikdayaannya.

logika semacam itu merupakan false analogi, suatu kesamaan tdk serta merta memberikan hubungan. analogi ini termaksud dalam salah satu kesalahan
palacy, kesalahan logis yang terjadi ketika seseorang menerapkan fakta dari satu situasi ke situasi lain tetapi situasinya secara substansial berbeda dan kesimpulan yang sama tidak dapat ditarik secara logis. Kadang-kadang perbedaan ini langsung diabaikan oleh orang yang menyajikan kesalahan; di lain waktu, mereka mungkin tidak menyadari perbedaannya. Kekeliruan terjadi, dan biasa, karena paralel dunia nyata selalu terbatas; perbedaan antara hal-hal sering dapat mengalahkan persamaan mereka suatu hubungan. Misal telepon enak digenggam pisang enak digenggam maka pisang bisa dimakan dan pasti telepon pun bisa dimakan. Ga nyambungkan.



Ada argumen serupa yang menggunakan false analogi. Untuk membuktikan bumi datar ia mengambil sebuah bola dan menumpahkan air ke padanya, "lihatlah air jatuh", tapi jika diambil benda yg datar seperti triplek air tertahan, maka dari hubungan tersebut kita tahu bahwa bumi datar bukan bulat karena kita tahu bumi dapat menyimpan air. Argumen yg berpangkal dari false analogi terlihat masuk akal bagi para awam, tetapi sepanjang sejarah peradapan manusia kita mulai mengetahui argumen tersebut lemah hingga akhirnya kita memiliki sains dan metode ilmiah. Dalam sains kita diajak berfikir objektif langsung melakukan pengukuran pada benda. Misal dalam kasus bumi bulat kita ambil kasus al biruni yang hidup di tahun 900 mengetahui bahwa bumi bulat, bagaimana al biruni mengetahuinya adalah tidak dengan membaca kitab sucinya tetapi dengan langsung melakukan pengukuran pada objek itu sendiri yaitu bumi, ia berjalan ke atas gunung yang terukur ketinggiannya, setelah itu ia lihat sudut sudut pada lekukan bumi, dengan ilmu geometri dasar ia bisa menentukan berapa besar jari jari bumi yang kini kita ketahui hanya salah 2% dari pengukuran modern. Ini yg dimaksud sains dan objektif langsung pada benda yang hendak diukur/diketahui.


Bagaimana dengan false analogi jam dan manusia yang komplek. Ini juga telah dibantah oleh
seseorang yang pasti orang beragama benci yaitu Darwin. Darwin melakukan perjalanan ke daerah Australi dan katulistiwa melihat perkembangan perkembangan binatang, dan masuk pada kesimpulan yang sebenarnya telah digaungkan sejak lama oleh para saintis sebelumnya, ia berkesimpulan bahwa perkembangan tersebut merupakan hasil dari adaptasi mahluk hidup dan seleksi alam, apa yang selama ini kita sebut teori evolusi. Mengapa teori ini masuk dalam sains, karena teori ini langsung mengukur pada objek yang hedak diketahui. misal pada fisiologi binatang paus diketahui tulang sirip berupa seperti jari tidak seperti hiu yang memang merupakan ikan, hewan paus juga dilihat dari perjalan fosil diketahui binatang ini adalah mamalia yang dulunya hidup didarat. Demikian juga manusia ada bagian tubuh yg merupakan hasil dari evolusi seperti tulang ekor dan usus buntu yang tidak ada fungsinya. Pada perkembangan selanjutnya ilmu sains pun diketahui bahwa manusia memiliki kemiripan DNA 97% pd simpanse, 80% dgn mamalia lain, dan bahkan 40% dengan bakteri yang menunjukkan kita semua berasal dari mahluk yg sama dulunya.