Hiii
guyss ketemu lagi dengan ku yang ganteng dan keren ini...
Kali
ini kita akan membahas apakah memang ada isyarat keilmiahan dalam alQuran kali
ini kita hanya akan membahas sebagian saja, berikut ayatnya
وَلِلَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
(٦)
Artinya
:
Yang
telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis (QS. Al Mulk :6).
Dalam
buku penciptaan jagat raya dalam prespektif alquran dan sains makna 7 lapis
langit menunjukkan bahwa setiap langit memiliki fungsi dan keadaan berbeda
untuk kepentingan mahluk dibawahnya. Misalnya ada langit yang berfungsi sebagai
memperkuat daya tarik planet. Langit yang terdekat dengan bumi dihiasi dengan
bintang bintang gemerlapan1.
Sedangkan
dalam buku pintar sains dalam alQuran menurutnya tujuh lapis langit ini
diartikan sebagai berikut lapisan adalah lapisan udara tempat hidup yang merupakan perkiraan cuaca. lapisan ke dua adalah lapisan yang terbuat dari molekul gas sulfida, gas tersebut berperan memecah awan dan memicu terjadinya hujan, dan juga terdapat ozon, lapisan ketiga menyerupai tungku nuklir yang melindungi bumi dari asteroid. lapisan keempat adalah lapisan ionospher, dan laipasan kelima lapisan eksosphere, dll.
Dari
dua sumber buku tersebut jelas terlihat perbedaan pandangan tentang apa arti
tujuh lapis langit. Kata dalam alQuran dapat multi tafsir sehingga dapat di
bengkokkan ke arah manapun yang mereka suka, ini lah yang menjadi sumber
penafsiran dalam dunia islam, prof Quraish shihab mengatakan bahwa keluasan
makna alQuran sebagai suatu kelebihan alQuran sehingga menimbulkan tafsir yang
tidak ada habis habisnya dari dulu hingga sekarang.
Menurut
saya sudut pandang ini adalah keliru, kita bisa juga melakukannya pada karya
karya william shakespeare
atau novelis ternama allan poe, dan bukan kah nostradamus dapat meramalkan
perang dunia ke satu dan dua. Sebenarnya bukanlah nostradamus yang hebat dapat
meramalkan perang dunia satu dan dua tetapi kitalah yang membodohi diri
sendiri, kalimat dan kata pada karya nostradamus terlalu luas sehingga dapat
diartikan ke kiri dan kanan sesuka hati penafsirnya.
Apa
beda dengan sains!!! Sains menghendaki adanya objektifitas, sebuah ide atau
teori didefinisikan terlebih dahulu secara terang diberi batasan batasan untuk
dapat diukur secara seksama entah orang yahudi, islam, syiah, atau atheist,
dapat mengukurnya sehingga hasil pemikiran tersebut dapat dibuktikan benar
ataupun salah. Pernah juga saya bahas bahwa blackhloe dulu diartikan sebagai
bintang hitam namun sekarang lebih populer diartikan lubang hitam. Kata bintang
hitam ataupun lubang hitam tidaklah penting yang terpenting adalah
pendefinisiannya dimana suatu objek yang memiliki grafitasi yang sangat tinggi
sehingga bahkan cahaya pun tidak dapat keluar dari padanya. Artinya sains menghindari multi tafsir untuk dapat mencapai objektifitas agar dapat diukur oleh semua kalangan.
Metode
penafsiran alQuran disini hanyalah cara untuk mempertebal iman, daniel kahneman peraih nobel ekonomi perilakudalam bukunya think fast and slow membagi cara berfikir manusia dala dua tipe. berfikir cepat yaitu suatu proses berfikir yang cepat dan banyak tanpa disadari seperti mengenali keadaan muka seseorang, proses emosi, reflek, dan termaksuda didalamnya percaya pada agama. kemudian tipe kedua yaitu berfikir lambat seperti menghitung , mencari alasan, dan keraguan. ketika seseorang percaya termaksud didalamnya percaya pada tuhan yang menurunkan alQuran. maka berfikir cepat akan membuatnya percaya namun disisi lain tipe kedua dari berfikir lambat justru berusaha untuk memberikan alasan alasan 'mengapa ia harus percaya'. metode penafsiran alQuran termaksud dalam hal ini, yaitu proses ketika seseorang manusia secerdas apapun orang itu berusaha untuk membenarkan keadaan keimanannya dan bukan memang untuk mencari kebenaran, demikianlah mengapa kita sering juga mendapati seorang beragama hindu, kristen, atau islam yang mendapatkan hadiah nobel sekalipun begitu bangga dengan agamanya.
Jika
ayat ayat alquran sering menggunakan kalimat yang luas, kesalahan kesalahan
alquran dengan sains seperti diungkapkan wiki https://wikiislam.net/wiki/Scientific_Errors_in_the_Quran
Alasan utama saya mengambil keluar dari pemikiran bahwa alQuran diciptakan oleh
alQuran yang maha tahu, kecuali dalam beberapa hal ada penjelasan yang lebih
bijak dari padanya.
Sumber
:
1. Penciptaan
jagad raya dalam prespektif alQuran dan Sains. Lajna Penthahsihan alQuran,
Badan Litbang dkk. Lajna Penthahsihan alQuran . Jakarta. 2010.
2. Buku
Pintar sains dalam alQuran. Dr Nadiah Thayyarah. Zaman. Jakarta. 2014.