Rabu, 14 Februari 2018

APAKAH UMAT ISLAM DI AZAB


Simak dan renungkan kisah berikut :


diceritakan diceritakan umat yahudi yg sedang dijajah oleh romawi, saat itu umat yahudi sering mengadakan pemberontakan, tetapi selalu kalah dan gagal, romawi mengadakan pengamatan, rupa rupanya umat yahudi ini merasa kuat karena didukung oleh tuhan yg satu yg maha kuat Allah tiada tuhan selain Allah, krn itu mereka merasa tdk pantas di dijajah oleh romawi para penyembah berhala.
Akhirnya karena kesal dengan tindakan umat yahudi yg selalu berontak, yg kecil tetapi lagaknya selangit, romawi mengusir umat yahudi dari bait allah dan membangun berhala diatas bait allah untuk mengejek umat yahudi 'iniloh tuhan kamu diam saja', 'tuhan-tuhan kami itu lebih kuat dibanding tuhan kamu'. umat yahudi kalah bertubi tubi bahkan dihinakan, saat itu umat yahudi marah dgn tuhan kisah ini diabadikan dalam alQuran 'tangan allah terbelenggu, hampir hampir langit itu pecah krn kata kata mereka'.

Lalu apakah allah menolong mereka, TIDAK bahkan allah mengatakan dlm alQuran 'kemudian kami datangkan hamba hamba kami yg menindas mereka dimuka bumi krn mereka berbuat zalim'. menurut ahli tafsir kata hamba kami disini adl romawi dan persia yg menyembah berhala sedangkan yg diazab justru umat yahudi yg menyembah allah dan tdk mempersekutukannya.

kemudian juga saat nabi isa ada ditengah tengah mereka, umat yahudi bertanya kepada nabi isa atau yesus, 'knp kau tdk mengajak kami berperang melawan romawi kita ini dijajah dan disuruh membayar pajak kpd kaisar?' nabi isa hanya menjawab 'berikan kepadaku uang itu, gambar siapa didalam uang ini?' mereka menjawab 'itu gambar kaisar'. nabi isa melanjutkan 'berikan pada kaisar apa yg kaisar minta dan berikan pada allah apa yg allah minta'. demikian lah kaya dan miskin adl ujian dari tuhan, jadi tdk pantas kita berperang demi uang, bahkan sebenarnya romawi telah memberikan kebebasan berpolitik dan beragama pada daerah jajahannya termaksud palestina, keinginan yahudi berperang hanyalah keinginan mereka untuk mengejar dunia dan tak pantas tuhan membantu demi dunia termaksud dendam kebencian dan kedengkian. 


 
Sekarang kita renungkan kisah diatas dan bandingkan dengan dengan kisah umat islam, islam kalah di pelstina, di irak, afganistan, suriah, bahkan islam bertempur dengan sesama di mesir, pakistan dan hampir hampir turki. umat islam tdk mempersekutukan tuhan lalu knp tuhan tdk menolongnya. bukankah hadis nabi mengatakan 'jika seandainya seluruh mahluk dilangit dan dibumi berusaha untuk menjatuhkanmu, tdk akan pernah jatuh sehelai rambut kamu pun kecuali allah menghendakinya'. lalu knp allah tdk menolong umat islam. mungkin jawabannya sama seperti umat yahudi diatas allah sengaja mengirim hambanya untuk menindas kita krn kita zalim. Apakah mungkin allah sengaja menghukum umat yg tdk mempersekutukannya, jawababnnya ya!! umat islam sedang di azab bahkan seorang nabipun bisa diazab oleh allah, ingat kisah nabi yunus 'seandainya ia tdk bertobat maka ia akan berada didalam perut ikan itu hingga hari berbangkit. jadi tolong wahai umat islam seandainya gak instrospeksi maka allahpun bisa mengazab umat islam.

Kita selalu mengatakan konspirasi amerika, yahudi, cina, bahkan sesama islampun kita tuduh, siah dan ahmadiah kita sudutkan seolah olah mereka membuat pula konspirasi. kadang saya ketawa liat cara mikir kita ini, bukankah allah mengatakan dlm alQuran 'mereka mebuat makar (konspirasi), kamipun membuat makar (konspirasi)'. arti kalimat ini bahwa bila ada orang atau umat yg berusaha untuk membuat tipu daya maka allah pun membalikna tipu daya mereka.

Pertanyaannya apa yg membuat umat ini diazab sebenarnya:

1. hilangnya ilmu dari umat islam, hadis mengatakan 'bila allah hendak menghancurkan suatu umat maka ia mengambil orang orang berilmu diantara mereka". ada sebuah studi yg dilakukan barat bila seluruh umat islam digabungkan diafrika, diasia dan eropa, dari kekalifahan almakmun ribuan tahun yg lalu hingga penelitian itu dilakukan, literatur yg diterjemahkan kalah dengan negri belanda hanya dalam waktu 1 tahun. ini menunjukan dan memperkuat hadis diatas betapa kita ini malas. kemalasan ini jadi merambat ke cara berfikir kita, kita takut pada perbedaan, tuduh menuduh, dan berperang dgn diri kita sendiri. apakah terorisme itu adl segelintir orang, tdk itu bukan segelintir orang itu adl salah satu akibat dari satu sebab kita tdk memiliki ilmu. bukankah perbedaan itu tercatat dlm alquran 'keluarlah kalian dari tempat itu, kalian akan berkelompok dan setiap kelompok akan merasa bangga dengan apa yg ada pada diri mereka'. jadi perbedaan itu dijamin dlm alquran siah akan bangga dengan siah, suni bangga dengan kesuniannnya, yahudi bangga dengan keyahudiannya, keristen bangga dengan kekeristenannnya. lalu siapa yg benar, yg benar adl yg mengatakan sesuai kalimat selanjutnya dlm alquran tsbt 'kepadakulah kembalimu akan aku adili apa yg kalian perselisihkan.

2. meletakkkan syariat diatas spiritual, 'bukanlah menghadapkan wajahmu kearah timur dan barat adalah

suatu kebajikan (syariat).. tetapi yg dimaksud kebajikan adlah beriman pada allah...memberikan harta yg dicintai kepada....(spiritual) dari ayat tersebut jelaslah bahwa kedudukan syariat dibawah spiritual. syariat ada untuk memperkokoh spiritual kita. agama penuh dengan simbol simbol saat kita haji mengitari kabah bukan berarti bahwa allah ada disana tetapi tata cara ibadah itu (syariat) bertujuan bahwa dlm hidup kita harus berpusat pada allah (spiritual). dan demikian pula saat kita melepar jumrah bukan berarti ada setan di jumroh tersebut tetapi maksud tata cara ibadah itu (syariat) adalah bahwa kita membenci perbuatan perbuatan setan, dan setan bisa ada dihati kita. hendaklah kita tdk perlu terpecah belah krn syariat bahkan dalam agama hindu pun ada tata cara ibadah yg bermaksud sama, saat hari raya nyepi mereka membakar patung yg berwujud setan dengan tujuan membenci perbuatan perbuatan jahat. bila dalam agama hindu saja kita dapat mengambil kesamaan dlm spiritual tentulah kita tdk perlu terlalu meributkan syariat. yg artinya tdk perlulah semua prototipe zaman nabi harus disamakan semua dengan keadaan zaman kita, semua berubah, budaya, waktu dan moralitas pun berubah ada sebuah dalil yg berbunyi 'hukum bisa berubah sesuai waktu dan tempat"

tahu betapa dulu umat islam ketika majunya begitu menganggap perbedaan adl fitrah, alkawarizim adl pencipta aljabar tahu dari mana ia mendapat angka nol, dari belajar agama hindu, krn romawi dan yunani tdk mengenal angka nol. tetapi umat hindu mengenal angka nol dari filosofi mereka ketika mereka bermeditasi. umat islam mesir dulu juga tdk menghancurkan piramida, bahkan mereka menerjemahkan hyroglif huruf huruf yg terdapat dalam piramida. begitu banyak catatan dalam tangan orang barat dulu bagaimana umat islam dulu begitu menghargai perbedaan. tapi bagamiana dengan umat islam saat


MENURUT KALIAN BAGAIMANA?

Rabu, 07 Februari 2018

sains dan pseudosains


teman teman pembaca ini sering sekali terjadi!! yuu kita periksa apa perbedaan pseudosains dan sains :

1. pseudosains sering menggiring pada anakroniatis, digiring untuk mempercayai bahwa apa yang sudah lama ditinggalkan oleh para saintis tulen pada dasarnya masih berlaku atau benar. contoh permasalahan eter pada fisika.


2. pseudosaintis biasanya cenderung mencari-cari misteri. mereka percaya bahwa ada banyak hal di alam ini yang tak akan dipahami. tentu saja kepercayaan ini ada benarnya, namun pseudosaintis berusaha mengeksploitir kepercayaan ini dan mencampur adukkan antara yang natural dan misteri. contoh segitiga bermuda dengan mempercayai bahwa ada medan magnet yang besar disekitarnya, menjadi sebuah misteri yang tidak akan terpecahkan. Umat islam terpuruk karena tidak mengikuti ajaran yang paling islam yang paling murni yang diajarkan oleh nabi muhammad, kemudian mereka menyampaikan data data yang terkesan ilmiah.



3. pseudosaintis juga akrab dengan berbagai mitos. dan mitos-mitos ini dijadikan pijakan untuk menjelaskan sesuatu secara ilmiah. contoh memakan babi dapat menyebabkan penyakit kanker usus,karena di dalam babi terdapat asam lemak jenuh yang tinggi ditambah makanan ini tidak sehat disebabkan mengandung banyak bakeri. pijakan adalah mitos, sedangkan banyak makanan yang mengandung lemak tinggi dibanding babi namun tidak diharamkan.


4. pseudosains selalu melecehkan bukti-bukti ilmiah. jika ada bukti yang memperkuat kepercayaan
mereka bukti tersebut mereka terima, namun jika ada bukti yang memperlemahnya, bukti itu mereka campakan dan mereka katakan bahwa kepercayaan atau kebenaran tidak dapat dijelaskan secara ilmiah. dalam bahasa yang lebih teknis pseudosains tidak memiliki hipotesa yang terbuka terhadap kritik. contoh tulang-tulang palsu evolusi dicomot untuk membuktikan adanya kesalahan toeri evolusi dan membenarkan paham adam dan hawa, padahal Para saintis pun mulai meragukan manusia Piltdown tulang palsu yang digembor-gemborkan penolak evolusi karena Toung child dan pakingman ditemukan, dalam pola jalur evolusi akhirnya diketahui bahwa dengan adanya piltdownman justru membuat jalur evolusi menjadi berantakan. mereka tidak dapat membentuk hipotasis terhadap adam dan hawa namun mencomot-comot kejelekkan teori evolusi.
 

5. pseudosains sering mencari-cari persamaan antara apa yang dikaji dalam sains dengan hal-hal yang sama sekali tidak dapat disebut ilmiah. teori termodinamika fisika menunjukkan adanya awal dan akhir berarti menunjukkan adanya tuhan, padahal teori ini hanya menunjukkan peningakatan entropi, teori ini tidak dapat meloncat membuktikan bahwa tuhan ada.



6. pseudosains biasa kita temui usaha untuk mempertahankan kebenaran dengan dalih-dalih apologis penuh bunga-bunga kata. didalam sains kata hanyalah alat untuk menjelaskan realitas, sedangkan dalam pseudosains kata jadi kebenaran itu sendiri. contoh Alaqah di dalam alQuran menunjukkan segumpal darah namun secara harfiah alaqah juga berarti berdempet dan menempel, atau cacing dalam air yng ketika diminum menyangkut di tenggorokan. Sehingga alaqah tidak dapat diartikan dengan segumpal darah namun diartikan dengan tahap implantasi dalam ilmu biologi tentang keadaan manusia saat di dalam perut. Pernyataan tersebut jelas berputar putar pada satu kata yang ingin diartikan, berbeda dengan sains yang memiiki definisi yang jelas sehingga tidak simpang siur. Contoh Black Hole, adalah sebuah fenomena pelengkungan ruang-waktu yang sangat ekstrim sehingga tidak ada yang bisa lolos dari interaksi gravitasi yang dihasilkan, bahkan kecepatan cahaya sekalipun. Blackhole dulu diberi nama bintang hitam, sebuah nama tidak bermakna apa apa, yang terpenting definisinya yang jelas dan tidak multi tafsir, serta yang terpenting berpijak pada pembuktian.



So silakan dipikirkan, saya harap setelah ini kita leih tanggap dengan apa yang disebut sains dan pseudonya !!!!!!!!???????



sumber : herman dkk. 2006. metodologi penelitian dan pengantar pemakaian komputer. UT dengan berbagai penambahan.

science dibalik Banjir besar Nuh


Apa Kata Islam ????!!!!!!

Kisah banjir besar Nuh banyak disebutkan dalam Alquran, tapi kita akan membahas  surat Alqomar  ayat 11 sampai ayat 13 yang menurut saya paling penting  untuk diketahui disini. Dikatakan dalam ayat tersebut kira-kira isinya adalah sebagai berikut :

ففتحنا أبواب سماء بماء منهمر (١١) وفجرنا الارض عيونا فالتة الماء على أمر قد قدرل (١٢) حملنه ع ذات الوحي ودوسري (١٣)

Artinya :
Maka kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah.(11) Dan kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air maka bertemulah air-air itu untuk satu urusan yang sungguh telah ditetapkan.(12) Dan Kami angkut Nuh ke atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku.(13)1

Mungkin kita sering mendengar bahwa turun hujan terjadi selama 40 hari dan banjir menutupi seluruh permukaan bumi/dunia, tetapi sebenarnya tidak pernah dikatakan dalam Alquran berapa lama terjadinya hujan dan banjir tersebut, jumlah bilangan hari semacam itu disebutkan didalam injil/Alkitab, dikatakan dalam kitab kejadian: “sebab tujuh hari lagi Aku akan menurunkan hujan keatas bumi 40 hari 40 malam lamanya dan Aku akan menghapuskan dari muka bumi segala yang ada, yang Ku jadikan itu”2. Dan dilain ayat “Dan turunlah hujan lebat meliputi bumi 40 hari 40 malam lamanya. Pada hari itu juga masuklah Nuh, Sem, Ham, dan Yafet, serta anak-anak Nuh….. didalam bahtera itu….”2. Jadi jelaslah kalau bilangan 40 hari turunya hujan yang sering diceritakan oleh ustad atau ustadah kita datang dari kisah-kisah israiliat yang berasal dari taurot dan injil, bukan cerita yang murni diambil dari Alquran.

 Sedangkan kata(الارض)alardho yang berarti “bumi” atau “kepada bumi”3 dalam ayat itu, tetapi kata al ardho dalam bahasa arab juga dapat berarti daerah, dataran, tanah atau bisa disingkat dataran tempat manusia berdiri dan berpijak. jadi jelas disini bahwa yang dimaksud al-Quran bukan seluruh bumi tertutupi,  kelihatanya kita perlu memaknai kata-kata dalam al-Quran tidak hanya sebatas terjemahan, karena itu kita perlu tafsir agar dapat lebih memahami al-Quran dengan benar, dan juga tentunya perlu sains heheheheeeee.

https://www.tokopedia.com/sciencephi/etalase/zzz


Apa Kata sains ?????!!!!!


Sains juga tidak kalah serunya membuktikan adanya peristiwa banjir besar Nuh, mereka mulai memeriksa dari kemungkinan ditemukanya sisah puing-puing perahu (bahtera) Nuh, kemungkinan planet bumi pernah mengalami banjir dahsyat yang menutupi seluruh permukaannya, hingga fosil-fosil reruntuhan umat nabi Nuh. Karena didunia barat agama samawi lebih didominasi oleh agama nasrani maka kita akan lebih banyak menyinggung agama kristen, toh ya ta apalah ketiga agama tersebut sesame ibrahimiat, tidak terlampau jauh berbeda.  Kita akan membahas kemungkinan tersebut satu persatu disini :

                           I.            Sisah puing-puing perahu (bahtera) Nuh

Didalam Alquran tidak pernah dijelaskan tentang bahterah nabi Nuh secara terperinci, tetapi didalam injil hal ini dijelaskan secara terperinci, dalam kitab kejadian berbunyi : “Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir, bahtera itu harus kau buat berpetak-petak dan harus kau tutup dengan pakal dari luar dan dari dalam. Beginilah harus kau buat bahtera itu; tiga ratus hasta panjangnya,lima puluh hasta lebarnya, dan tiga puluh hasta tingginya. Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu samapai sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya dari lambungnya, buatlah bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas”2. Dengan 1 hasta sepanjang lengan manusia atau 1 setengah kaki, yang berarti besarnya bahtera Nuh sebesar 450 kaki yaitu seukuran tanker super modern atau sebesar tetanik, dan yang pasti bila sumber ini benar perahu ini adalah kapal terbesar yang pernah dibuat dari kayu pada masa kuno. Menurut Tom Vosner seorang pakar perahu purba, tak ada seorang insinyurpun abad 19 yang dapat membuat kapal sebesar itu hanya dari kayu. “masalah pada kapal sebesar 450 kaki adalah dari bahan kayunya yang tak dapat menjaga bentuk kapal, kapal akan berubah bentuk dilaut, kelimannya akan terbuka dan kapal akan tenggelam” tegas Vosner. Jadi dari ukurannya saja menurut ilmu pengetahuan dan teknologi ini sangat lah mustahil5. bagaimanapun juga bukan berarti Nuh tidak membuat kapal, mungkin Nuh membuat kapal tapi dalam ukuran yang lebih kecil karena itu, hal ini tidaklah menyurutkan semangat para “Mujahid” agama yang mencoba membuktikan keyakinannya melalui sains.



https://www.tokopedia.com/sciencephi/etalase/zzz

Pencarian sisah puing-puing bahterapun tetap dilakukan, memang dalam Alquran diterangkan dimana bahtera Nuh terhenti, alQuran hanya berkisah dalam surat Huud ayat 44: “dan difirmankan hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah. Dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabu diatas bukit judi, dan dikatakan binasalah orang-orang zalim”. menurut para ulama bukit judi terletak di Armenia sebelah selatan, berbatasan dengan Mesopotamia[1][4]. Mesopotamia adalah daerah yang berada diantara sungai eufrat dan tigris yang sekarang meliputi Iraq, Syriah, Libanon, syprus, Palestina, Quait. Saya juga tidak terlalu mengerti bagaimana para ahli tafsir berkesimpulan bahwa letak bukit judi berada disana, tetapi menurut dugaan saya (yang mungkin bisa salah) mereka menentukan posisi bukit judi setelah penelitian di iraq yang akan kita jelaskan nanti.  

Tetapi didalam alKitab diceritakan bahtera Nuh berlabu dipegunungan Ararat yang sekarang Turki bagian timur. Tak terhitung banyaknya pencarian yang dilakukan disana, tapi tak satupun yang memuaskan, masalahnya tak ada kayu yang dapat bertahan ratusan tahun apalagi ribuan, kayu akan lapuk dan rusak dimakan usia. Mulai dari foto satelit, foto pesawat CIA, dan beberapa kayu tua, diajukan sebagai bukti tapi tak satupun yang dibenarkan sebagai sisah puing bahtera itu. Ahli kitab Lloyd Baily telah memeriksa semua klaim dan mendapatkan mereka semua keliru “sangat banyak bukti yang didapat oleh para pemburu bahtera, untuk mendukung bahtera ada disana, namun foto adalah dugaan yang eksis tapi tak dapat ditemukan, artikel-artikel penglihatan adalah dugaan tapi mereka keliru, mereka ingin mampu mendukung alkitab dalam abad keraguan ini, abad rasional modern, dan keinginan itu amat kuat mereka dapat merasionalisasikannya, tak ada bukti yang menunjukkan ada perahu disana, dan juga tak ada bukti bahwa pernah ada disana”5.

Ya mungkin memang nasib perahu itu tak pernah diketahui sampai sekarang atau semua bukti tak lulus uji rasionalitas, tapi bagaimanapun juga kita patut mengacungi jempol bagi para pencari bahtera karena semangatnya dan juga karena pengujian yang dilakukan dengan metode sains modern. Mungkin memang sudah menjadi budaya barat untuk selalu menguji sebuah klaim melalui sains dan teknologi tidak seperti dinegara kita ini, yang hanya menelan bulat-bulat hal yang non rasional seperti itu, azab kubur, tulisan allah dibatu ini kayu itu, ciplakan kaki nabi adam, ya nyiloro kidul lah, ya kolor ijo lah, anak yang dikutuk jadi hewanlah. Weleh-weleh saya hanya dapat menggeleng-geleng kepala, “Apa-ApaaaaaAn inI”.

                        II.            Planet Bumi yang tertutupi oleh air

Bila anda bertemu dengan seorang atheist dan menceritakan pada mereka bahwa bumi dulu pernah tertutupi seluruh permukaannya oleh air dalam peristiwa banjir besar Nuh, maka tidaklah heran bila ia akan tertawa terbahak-bahak, pasalnya untuk menutupi bumi hingga puncak Himalaya dibutuhkan volume air hingga 3 kali lipat dari keseluruhan jumlah air dilaut. Seorang ahli geologi Ian Plimer berkata “kita tahu berapa jumlah air dilaut, kita tahu berapa jumlah air dikedua kutub, kita juga mengetahui berapa jumlah air diatmosfer dan dibebatuan, jika kita satukan semua dimana beberapa kali lipat terjadi pada masa geologis lalu, masih belum cukup membanjiri semuanya. Dan jika seluruh air yang ada dibumipun keluar kepermukaan, maka sebelum keluar sebagai gayser, kulit bumi akan menjadi pasir hisab”5.

 Tetapi seandainya saja banjir besar benar-benar terjadi dalam skala tersebut anggaplah saja air ada karena mukjizat maka Nuh dan keluarganya tetap akan menghadapi masalah baru yaitu jumlah air yang membanjiri bumi akan mengubah atmosfir bumi. “Atmosfir akan dipenuhi banyak uap air didalamnya, begitu banyak sehingga anda akan tenggelam hanya karena bernafas saja, begitu banyak sehingga tekanan atmosfir dapat menghancurkan paru-paru” ujar Plimer lagi5.

Jadi sudah seharusnya kita membuang anggapan bahwa dalam peristiwa banjir besar Nuh seluruh bumi tertutup oleh air karena walau seaindanya pernah terjadi, peristiwa sedasyat itu pastilah sedikit tidaknya meninggalkan sisah-sisah yang dapat dijadikan bukti. Tapi sayangnya tidak pernah ada bukti yang menunjukkan peristiwa ini pernah terjadi. Seberapapun mustahilnya sebuah mukjizat tentulah ada pijakan rasional tentangnya, bila memang mukjizat tersebut pernah terjadi dikosmos kita ini.

                      III.            Fosil-Fosil Peningggalan Umat Nabi Nuh

tablet gilgamesh
Tenang saja semuanya tidak akan berakhir pada kobohongan belaka, kita akan sedikit mendapat angin segar bila anda bersabar membaca penelitian-penelitian yang akan saya kemukakan berikut. banyak kisah-kisah banjir besar yang pernah melanda bumi, mulai dari kisah banjir di India, Burma, China, dan Melayu. Tapi mungkin yang paling menyerupai dengan kisah banjir Nuh adalah kisah banjir topan Sumeria dan Babilonia. Hingga akhir abad lalu, masyarakat meyakini bahwa taurat merupakan sumber paling awal yang menginformasikan kisah banjir besar. Namun penemuan-penemuan modern berhasil membuktikan bahwa itu adalah ilusi belaka. Ini terjadi setelah tahun 1853 terungkap naskah berbahasa Babilonia yang menginformasikan banjir topan. Pada rentang waktu antara tahun 1889 sampai 1900, delegasi kepurbakalaan Amerika pertama yang melakukan penelitina di Irak, mengungkapkan lembar tanah liat yang memuat kisah Sumeria tentang banjir topan dikota Nippur (Nuffur di Irak). Terlihat dari stempel pada tulisan tentang kisah Sumeria bahwa kisah ini berasal dari masa yang mendekati masa, Hamurabi raja Babilonia yang terkenal. Meskipun bias diyakini bahwa kisah itu terjadi sebelum masa Hamurabi6. Pada tahun 1851, arkeolog Inggris Sir Henry Layard menjelajahi reruntuhan pustaka Niniwe Babilonia, ia menemukan ratusan tablet tanah dengan berbagai macam ukuran dan bentuk. Yang kemudian diabaikan di Britis museum hingga bertahun-tahun. Hingga pada tahun 1872 seorang asisten museum George smith berusaha mengartikan dan merupakan orang pertama yang dapat membaca tablet tersebut, Ia menemukan kisah epic Gilgamesh yang menyerupai kisah Nuh. Sejak saat itu banyak penelitian dilakukan di Irak, ditemukan banyak tablet berkisah epic semacam itu, semua epos itu ditulis pada tahun yang berbeda, tetapi semua peristiwa banjir besar Nuh merujuk pada 5000 tahun yang lalu. Kisah epic yang paling tua adalah epic atra-hasis yang ditemukan oleh Allan Millard5

 Dalam Epos Sumeria dikatakan ada seorang Raja bernama Ziusudra yang taat pada Tuhan atau Dewa, ia mendapat berita tentang keputusan para dewa untuk mengirimkan banjir topan yang akan menyapu bersih bumi, dalam kisah itu Ziussudra juga digambarkan sebagai seorang yang menjaga spesies umat manusia, ia juga membuat kapal untuk menyelamatkan manusia persis seperti kisah Nuh6. Dalam kisah epos Babilonia diceritakan kisah epos Gilgamsesh, pada tanggal 3 desember 1872, Sydney Smit mengumumkan keberhasilannya dalam menghimpun serpihan yang tersebar dari epos Gilgamesh bagian perbagian yang tertulis dalam 12 lembar. Kisah epos ini juga sangat mirip dengan kisah Nuh. Selain itu Babilonia juga memiliki kisah epos Berosus, Berosus adalah merupakan salah satu rahib Tuhan Marduk, ia hidup pada masa Raja Antigonus I (280-260 SM). Dalam tulisan sejarah negaranya ia juga  menceritakan seorang raja bernama Xisuhras yang memiliki kisah sangat mirip dengan kisah Nuh6. Kisa hanyalah sebuah kisah, kita tentunya tidak perlu percaya bila Firaun adalah titisan dewa Ra matahari seperti yang dituliskan dalam dinding Piramida, haruslah ada penelitian arkeologi untuk mendukungnya bila kita memang ingin menganggap kisah banjir ini pernah terjadi. 

Yap, memang penemuan ini memicu penelitian arkeologi untuk membuktikan apakah benar banjir besar pernah terjadi di Sumeria atau Babilonia atau yang sekarang Irak. Sudah banyak delegasi kepurbakalaan yang melakukan penelitian didataran Rafidin untuk membuktikan adanya banjir besar, Hasil penelitian itu mengungkapkan bahwa daerah Rafidin merupakan daerah yang sebagian besar penduduk Sumeria tinggal disana memang pernah mengalami banjir besar. Banjir ini terjadi di kota utama di Rafidin yaitu Ur, Erech, Shurupak dan Kish sekitar tahun 3000 SM6

Kota Ur sekarang dikenal sebagai Tall al Muqayar (Tell al-Obeid). Peradapan ini sudah ada sejak 7000 SM.. Pada tahun  1931 sebuah tim arkeologi yang dipimpin oleh Leonard Wooley dan istrinya Katherine dan salah satu anggotanya adalah Agatha Christie sang novelis, penelitian ini dibiayai oleh Museum Inggris dan Universitas Pennsylvania, mereka mengungkapakan bahwa mereka menggali suatu pemukiman yang berusia 5 sampai 6 ribu tahun yang lalu. Mereka mendapati lapisan yang hanya dapat diendapkan oleh air, diketahui juga bahwa lumpur yang mengendapkannya dibawa oleh air sungai, lapisan ini amat besar yang menjadi bukti kuat bahwa setidaknya 3 kota terkena banjir seperti kisah epic Babilonia. Mereka melakukan penggalian sampai di bawah permukaan tanah, hingga kedalaman 10 kaki mereka mendapati petunjuk adanya pemukiman manusia. Penelitian mikroskopis pada timbunan batu mulia yang berada dibawah anak bukit di kota Ur dalam kondisi tertimbun menunjukkan akibat banjir. Wooley berkata bahwa hanya banjir yang memungkinkan terjadinya timbunan yang terletak dibawah anak bukit di kota Ur[5][6]. Kota kish yang sekarang Tall al Uhaimar, juga menunjukkan adanya timbunan yang diakibatkan banjir7. Kota Shuruppak juga merupakan bagian penting dari peristiwa banjir besar ini, kota yang berada disebalah selatan Rafidin sekarang dikenal dengan Tall al Farah. Penelitian dipimpin oleh Henri de Genouillac juga dari Universitas Pennsylvania pada tahun 1920 sampai 1930 mengungkapkan adanya hal senada bahwa banjir besar memang pernah terjadi[6][7].

banyak gunung yang diberi nama Judhi di Arab
Eeet tunggu dulu, jangan terburu senang dulu, sains tetaplah sains yang entah mengagamisasikan rasionalitas atau saya yang memang kurang referensi sehingga tidak terlalu yakin dengan metode yang mereka lakukan, mereka para aliran rasionalis mengatakan bahwa kisah Nuh dalam AlKitab dan yang pada akhirnya AlQuran merupakan pencontekan dari kisah epic Babilonia yang terlebih dahulu sudah dibumbuhi mitos. Ketika para pemuka yahudi yang diasingkan ke Babilonia abad ke 6 SM, mereka  menulis ulang kisah Babilonia dan menjadikannya merupakan bagian dari kisah dalam kitab suci mereka. Selain itu para aliran rasionalis juga meyakini bahwa Nuh adalah pedagang yang mebuat perahu yang digunakan untuk memasukkan tanaman seperti gandum dan hewan-hewan untuk diperjual belikan, karena untuk berdagang dari shuruppak ke Ur lebih murah membawa kargo lewat sungai dari pada caravan didarat seperti kisah dalam Gilgamesh, bukan seorang pemberi peringatan seperti dalam Alquran atau petani anggur seperti dalam Alkitab. Tetapi tetaplah banyak keganjilan dalam kesimpulan itu, Mesopotamia bukanlah daerah tropis sehingga seharusnya tidaklah mungkin dapat menghasilkan curah hujan yang mengakibatkan banjir sedahsyat itu, mereka mengungkapkan bahwa jika badai ANEH bertemu dengan salju dari pegunungan armenia yang mencair ditambah dengan banjir musiman maka dengan mudah sungai eufrat membanjiri Mesopotamia, namun tetap kemungkinan banjir sebesar itu di Mesopotamia adalah 1 tiap 1000 tahun5 (kata kemungkinan menunjukan peluang bukan terjadi setiap seribu tahun). Kita lihat disini ada keserupaan antara apa yang dikatakan al-Quran dengan sains, didalam al-Quran dikatakan juga bahwa air dari langit maupun dari tanah semua keluar dan bertemu untuk membanjiri kota-kota tersebut.  

           Pada akhirnya terserah pembaca mau mempercayai kisah Nuh sebagai mukjizat tuhan atau menganggapnya hanyalah epic macam tangkuban perahu yang telah dibumbuhi mitos-mitos dan takhayul, atau bahkan mungkin banyak diantara para pembaca berfikir “untuk apa berusaha membuktikan kisah Nuh, itu adalah mukjizat dari tuhan yang tentu saja jauh dari pemahaman atau nalar kita, dan saya percaya sepenuhnya pada kisah Nuh tanpa pembuktian sama sekali”. Tetapi menurut saya suatu yang diyakini tanpa penalaran adalah suatu yang berbahaya dan dapat menjerumus pada kebodohan, bukankah agama talah banyak dikotori oleh peristiwa teroris, pembunuhan dan peperangan atas nama tuhan. Sudah saatnya kita kembali mensucikan agama dengan memasukan logika dan akal, anugrah terbesar umat manusia.  


Referensi :
1.   Prof. R.H.A. Soenarjo, S.H. dkk. Alquran dan Terjemahannya. Komplek Percetakan Alquran Khadim AlHaramain asy Syarifain raja Fadh, dibawah pengawasan Departemen Haji dan Wakaf Saudi Arabiah. 1411 H. Madinah.
2.     Lembaga Alkitab Indonesia. Alkitab Bergambar.2008.Jakarta.
3.    Drs. Endang Sofyan dkk. Terjemahan alQuran Kata Perkata II. PT. Prima Heza Lestari.2005. Jakarta.
4.  Ust H. Muhammad Saifudin, Lc.,M.Ag, dkk. Syaamil AlQuran Miracle The Reference. Sygma Publishing. 2010. Bandung.
5.     Jeremy Bowen dkk. Noah and the Great Flood. BBC. 2004.
6.    Dr. Magdy Shehab dkk, Kemukjizatan Fakta dan Sejarah Ensiklopedia Mukjizat Alquran dan Hadist 1. PT. Sapta Sentosa. 2009. Cairo-Egypt.
7.    Jacob E Safra, Britanica Micropedia Ready Reference jilid 6.2002. Ensiclopedi Britanica Inc. Hal 893, lema “kish”. Hal 772, lema “shuruppak”.